Perusahaan Pratama.
"Fey, sebetulnya apa yang udah terjadi sama Tasya, Pasti kamu tau sesuatu kan !!! ( menarik Fey dalam keadaan sempoyongan).
Dirga datang ke kantor dengan kantong mata hitam nya, rambut berantakan, baju kusut dan kotor .
"Kamu mabuk ya Ga ???( mencium aroma alkohol ).
"Tolong Fey kasi tau aku apa yang terjadi, kamu tau aku ga bisa hidup tanpa Tasya di sampingku !!!" ( bersandar di tembok ).
Aku gak pernah liat dirimu se hancur ini Ga, tapi andai kamu tau ini semua ada hubungannya dengan mantan pacar mu Cindy, aku takut kamu tak bisa mengontrol emosi mu. Dan berbuat hal yang bisa membahayakan nenek Tasya.( dalam hati )
"Sebaiknya kamu pulang Ga, gak baik diliat staff kantor !!! Kamu Bos di perusahaan ini !!! ( menarik tangan Dirga).
"Gak!!!!!! aku harus cari tahu apa yang terjadi, kalo kamu ga mau kasih tau biar aku tanya sendiri ke Tasya !!!" ( berdiri dan berjalan meninggalkan Fey )
"Gak ....!!!, jangan Ga !!! ( menarik tangan Dirga ).
" Lepasin aku Fey, aku harus minta maaf kemarin aku menampar nya. ( melihat ke kedua telapak tangannya). Seharusnya aku ga boleh nampar dia Fey,,, Aku terlalu takut kehilangannya Fey !! Aku ga bisa tidur nyenyak kalau belum bertemu Tasya Fey !!!" ( menangis dan menepis tangan Fey).
Mendengar perkataan Dirga, Fey memilih membiarkan Dirga pergi.
Kediaman Adamson !
Aku berjalan menuruni anak tangga menuju ruang makan, terlihat disana Adamson sedang duduk di meja makan menatap ke arahku. Membuat aku ketakutan dan bergetar, mengingat kembali apa yang baru saja dia lakukan dan mimpiku tentang dia membunuh Dirga.
" Kamu terlambat satu menit Ana !!!" ( melipat kedua tanggannya).
Diam tanpa menjawab dan mengambil posisi duduk yang paling jauh darinya.
" Siapa bilang kamu boleh duduk di situ, Kemari !!!( menarik kursi tepat di sebelah nya).
"Bik Nani hari ini aku ingin makan dengan istri ku saja !!! Aku ingin mengajarinya untuk lebih disiplin lagi sebagai seorang istri, jadi aku mohon semua Pelayan meninggalkan ruang makan !!!" ( Perintah Adamson lembut).
"Baik tuan !!! ( meninggalkan meja makan dan diikuti pelayan lainnya).
"Istriku kemari lah !!! ( mengulurkan tanggan nya)
Tanpa menjawab apa pun aku menuruti perintah nya.
"Apa kau tau apa kesalahanmu ??? ( memegang kedua tangan Ana dan menciumnya ).
" Aku minta maaf karna telah membuat mu menunggu !!! ( menarik tangannya).
" Hanya itu saja, Sepertinya semalam ada orang yang lancang masuk ke ruang kerja ku, dan membuka hal yang tak seharusnya dibuka !!!" ( memegang dagu Ana )
"Maaf...!!! aku tidak sengaja dan tak bermaksud apa apa. ( memalingkan wajahnya ).
" Tak semudah itu, bagaimana kalau sarapan ini suapi suamimu ini ! anggap saja sebagai hukuman !!!
Mengambil banana porridge dan menyuapkannya sesendok.
" Oupssssss istriku, bukan dengan sendok, suapi aku menggunakan mulutmu saja !" ( menatap ke arah bibir ana).
" Apa kau gila, aku sudah cukup baik mau sarapan dan duduk dengan psikopat sepertimu !!!" (Berdiri dan memukul meja makan).
"Oh benarkah kah aku psikopat !!! (menarik tangan ana Hinga membuatnya duduk tepat di pangkuan Adamson).
"Aku iri !!! sangat iri !!! melihat Dirga begitu dicintai oleh wanita secantik kau Ana , Bagaimana jika penolakan mu ini akan membuat Dirga kehilangan beberapa proyek perusahaan ???" ( membelai rambut Ana)
" Tidak jangan (menggelengkan kepala ), aku akan menyuapi mu !" ( mengambil sesuap porridge )
Aku tahu betapa sulitnya Dirga berjuang membangun kembali perusahan ayahnya setelah mengalami beberapa kali keterpurukan. Tentu saja aku tak mau Adamson yang memiliki kekuasaan lebih menyakiti Dirga hanya karna aku menolak .
" Tetap duduk disini dan cepat suapi aku ! ( merangkul pinggul Ana )
Aku masukkan makanan yang ada di mulutku ke mulutnya beberapa kali tak jarang ia mengambil kesempatan mempermainkan ku. Sampai mangkuk terlihat sudah kosong, aku merasa sedikit lega. Aku berusaha berdiri dan lagi lagi dia menahan ku.
" Siapa bilang sudah selesai bukankah kamu belum makan biarkan aku menyuapi mu juga ?" ( mengambil mangkok yang terisi porridge milikku ).
Dia memasukkan porridge dari mulutnya dengan penuh gairah, seakan ini sangat membuatnya merasa menang.
"Apa kau tidak merasa kau sudah mengkhianati Cindy ??? ( tanyaku spontan )
Tiba tiba raut wajah nya berubah, "sepertinya aku sudah salah bicara" (dalam hati).
Dengan raut wajah marah dia menarik ku, menciumiku, menggigit bibirku, semakin lama mencium leherku hingga meninggalkan bekas merah. Dia semakin menggila hingga membuatku ingin lari darinya.
"Ting tong Ting tong !!! Suara Bel pintu yang membuat Adamson menghentikan aksinya. Sesegera mungkin aku bangun dan berlari ke arah pintu,
'siapa pun kamu yang sudah menekan bel terimakasih karna sudah menyelamatkan ku dari psikopat itu.' (Dalam hati dan membuka pintu).
"Dirga !!!!! ( Spontan aku memeluknya erat-erat, menangis dan melepaskan keluh kesah ku di pelukannya yang hangat ).
Membuat ku lupa bahwa aku masih berada di kediaman Adamson.
" Sya aku minta maaf sudah menamparmu kemarin, maafkan aku Sya !!! (Mengangkat kepala Tasya dan mencium keningnya ).
"Dirga kamu mabuk !!! ( mulai menyadari bau alkohol).
" Maafkan aku Sya, aku sangat mencintai mu Sya !!! Tolong katakan padaku apa yang terjadi, apa yang Adamson lakukan terhadapmu ? ( Tanya nya sambil memegang tangan Tasya).
Belum sempat menjawab tiba tiba tangannya Ana ditarik Adamson dari arah belakang .
"Apa yang terjadi, kamu mau tau apa yang terjadi !!!" (menarik dan menggeser rambut Ana sehingga menampakkan bercak merah dilehernya )
" Ana sangat pintar di ranjang, mungkin dia terlalu merindukan ku hingga berpikir kau adalah aku !!! ( Mencium pipi Ana )
Tak mau kalah Dirga pun kembali menarik Tasya.
" Jangan takut ada aku disini Sya, aku percaya padamu sayang kau pasti tidak akan mengkhianati hubungan kita . Mari pergi dari sini tinggalkan bajingan ini !!! ( berjalan meninggalkan Adamson).
" Aku bahagia melihat mu hancur Seperti ini
Dirga, Aku ingin kau benar benar hancur . Aku tak salah memilih Ana sebagai alat balas dendam dan sepertinya jika aku benar benar tidur dengan nya. Aku ingin tau se hancur apa dirimu ha...ha..ha... ( dalam hati dan Tersenyum)
" Pengawal jangan ijinkan mereka keluar !!!" ( perintah Adamson).
" Tidak !!! Hentikan !!! jangan sentuh Tasya ku !!! ( melepaskan cengkraman pengawal yang memegang tangan Ana).
" Bughhhhh!!!!! ( satu pukulan yang dilayangkan Adamson mengenai pipi Dirga )
Kembali Dirga membalas pukulan itu dan mengenai Adamson. Seluruh pengawal datang dan memegang Dirga. Dan terlihat beberapa kali dia dipukul dan di tendang pengawal Adamson.
"Hentikan !!! (Jerit Ana )
" Bughhhhhhhh !!!!! ( Melempar Adamson dengan vas bunga dan tepat mengenai kepalanya )
Terlihat darah mulai mengalir di wajah Adamson.
" LEPASKAN DIA BAJINGAN !!!" ( meronta dan berteriak ke arah Adamson).
Adamson menarik Ana dan menaikkan tepat di pundaknya .
"Pengawal lepaskan Dirga dan hantar kerumahnya, aku tak ingin melihat wajahnya di sini !!! ( Meninggalkan mereka dan Dirga yang babak belur ).
"Turunkan aku !!! ( Berusaha melawan )
Adamson hanya diam dan terus berjalan menuju kamar lalu mencampakkan ku ke tempat tidur dan langsung membuka bajunya.
'Bukankah Kekasih mu tidak percaya aku menyentuh mu, maka mari kita lihat setelah ini dia masih mau bersamamu atau tidak. " ( memegang kedua tangan ana )
"Kau membuatku hilang kesabaran, berani sekali kau ingin pergi dariku dan kembali pada kekasihmu ." ( membuka dress yang dipakai Ana)
"Ampuni aku Adamson, Tolong jangan begini !!! Aku tak akan mengulanginya !!! ( Memohon dengan air mata yang terus mengalir).
Tapi seperti di rasukki, dia tak mau mendengarkan ku bahkan sekarang aku tak memakai sehelai baju pun .
Dia mulai mencium ku, dan melepas seluruh pakaian nya, dengan darah yang masih mengalir di wajahnya. Semakin lama dia semakin bergairah tanpa menghiraukan suaraku yang meminta nya untuk berhenti .
Hari itu terasa melelahkan dan dia sudah menodai ku, dia mengambil sesuatu yang selama ini ku jaga untuk Dirga. Dan aku hanya bisa menangis tanpa berbuat apa apa. Aku merasa semua sudah selesai, cintaku, Dirga ku, dan hubungan kami, aku sudah mengkhianati nya.
"Sekarang kau milikku, jangan pernah berpikir untuk lari dariku !!!" ( mencium pundak ku dan memelukku erat)
" Hikssss, hikkss, hikksss kau BAJINGAN !!!" ( meremas selimut yang menutupi tubuhnya ).
"Aku sungguh tak menyangka bahwa istriku masih perawan, tadinya aku berfikir kalau Dirga sudah mencicipi mu !!! ( kembali mencium tubuh Ana )
" Jangan sama kan dia dengan bajingan sepertimu !!!" ( Mata Ana mulai terlelap kelelahan dan menahan berusaha menghilangkan sakit di tubuhnya).