Chereads / Terbelenggu / Chapter 36 - Dendam antara Saudara

Chapter 36 - Dendam antara Saudara

Setelah Adamson mengantar Cindy ke Singapore, Adamson memutuskan kembali dan mengambil Ana dari tangan Dirga.

Kediaman Dirga.

Adamson datang dengan membawa beberapa orang bersamanya dan tak lupa Rey juga ikut mendampingi Adamson.

Setelah mengetuk pintu beberapa kali akhirnya terlihat seorang wanita paruh baya datang dan menyapa kami dengan hangat tapi saat melihat Adamson Wajah wanita itu berubah menjadi gugup.

" A....d..Amson !!!! ( Sapa nyonya Pratama ).

Adamson Menatap Sinis ke arah wanita tersebut.

" Wanita yang sudah merebut segalanya dariku dan hari ini anaknya juga ingin merebut istri ku !!!" ( Dalam hati Adamson ).

Adamson memasuki rumah tanpa menunggu perintah dari Nyonya Pratama.

" Kalian cari Nyonya Ana dan Dirga ke seluruh Ruangan. Dan seret laki laki itu kemari SEKARANG JUGA !!! ( perintah Adamson KE beberapa pengawal bertubuh kekar dibelakangnya ).

" Suara ini.... Wajah ini !!!!! sangat mirip dengan Tama !!! Jangan jangan dia adalah ..... !!! ( Nyonya Pratama menutup mulutnya dengan kedua tangan ).

" Adamson !!! Boleh aku bertanya sesuatu padamu ??? ( Tanya Ny. Pratama ).

" Aku adalah anak sahabatmu yang kau khianati dan kau rebut suaminya dulu !! ( Sambung Adamson seolah mengerti apa yang ingin ditanyakan Ny. Pratama ).

" Benarkah kau Anak Sera ??? ( Tanya Ny. Pratama terkejut ).

" Kau masih berani menyebut nama ibuku, apa kau tau ... !!! Wanita seperti mu tidak pantas menyebut nama ibuku !!!! ( Kata Adamson ).

" Tapi aku sedikit heran, sepertinya benar bahwa keturunan kalian suka merebut pasangan orang lain. Bukankah sifat mu dulu menurun ke anakmu Dirga ? ( Sindir Adamson ).

" ADAMSON !!! Jaga bahasamu !!!, Kau tidak mengerti apa pun tentang yang terjadi antara aku mamamu dan papamu !!!! ( Kata Ny Pratama ).

" Heh ..... Apa yang tidak aku pahami Tante Yana yang terhormat !!!, Aku tau segalanya .... Semuanya.... ( Kata Adamson ).

" Kau adalah wanita perebut suami sahabat mu sendiri !!!! Dan hari ini anakmu berusaha menculik istriku !!! Oh... ya dan lagi aku tidak pernah punya papa jadi jangan sebut kan laki laki itu sebagai papaku. ( Kata Adamson menunjuk ke arah Foto di ruang tamu ).

" Dia adalah Papa mu Adamson. Kami selalu mencarimu selama bertahun tahun bahkan saat Tama akan meninggal dia masih berusaha mencari keberadaan mu. Kami tidak bisa menemukan mu Karana yang aku ingat namamu dulu bukan lah Adamson melainkan Alexander Pratama. ( Kata Ny. Pratama ).

" HAHAHAHAH Alexander PRATAMA sudah kalian bunuh 17 tahun yang lalu Sekarang yang Ada adalah aku Adamson Peter. ( Kata Adamson ).

" Lepaskan AKU BAJINGAN !!!! ( Jerit Dirga yang di pegang beberapa pengawal ).

" Tuan !!! kami menemukan pria ini tapi tidak menemukan Nyonya !!! ( Kata seorang Pengawal Adamson ).

" Bughhhhhhhh ( Adamson MEMUKUL perut Dirga ), Dimana istri ku ? ( Meremas rambut ).

" Hentikan !!!! (Ny. Pratama mendorong Dirga ), Dia adalah saudaramu Adamson BAGAIMANA bisa kau memukulnya !!! ( kata Ny Pratama memeluk Dirga ).

" Apa maksud ibu ??? ( Tanya Dirga bingung ).

" Hahhhh aku tidak pernah menganggap kalian bagian dari hidup ku yang benar adalah bahwa kalian adalah orang yang sudah merebut kebahagiaan ku dan merenggut nyawa ibuku . ( Kata Adamson ), Bahkan aku sangat ingin membunuh kalian berdua !!!! ( Kata ADAMSON sambil menunjuk ke arah Dirga dan ibunya ).

" JAGA UCAPAN MU BAJINGAN. AKU JUGA TIDAK SUDI SEDARAH DENGANMU !!! CUIHHHHH ( Kata Dirga yang meludah ke lantai ).

" PENGAWAL HAJAR DIA SAMPAI DIA MENGAKU DIMANA DIA MENYEMBUNYIKAN ANA !!!" ( Bentak Adamson ).

Terlihat beberapa Pengawal memukuli tubuh Dirga.

" JANGAN PUKUL ANAKKU !!! ADAMSON

.....ANA ADA DI Villa belakang tepatnya di ruang bawah tanah. Jadi tolong hentikan !!! ( Kata Ny Pratama )

" Bu..... apa yang IBU LAKUKAN !!! ( berusaha meronta ).

Dengan cepat Adamson melangkah dan meninggalkan mereka menuju Villa belakang sedangkan DIRGA berdiri dan berlari mengambil senjata api miliknya.

Adamson berlari dan meneriaki Nama Ana berulangkali diikuti beberapa pengawal di belakangnya.

Sedangkan Ny. Pratama berusaha menahan Dirga, tak ingin anaknya bertindak semakin jauh. Setelah menuruni anak tangga Adamson melihat sebuah Ruangan. Terlihat Ana menangis dan memeluk kedua kakinya menggunakan sebelah tangan dengan kepala menunduk sedangkan tangan kirinya terlihat terborgol.

" Ana ...!!! ( Adamson berlari menghampiri Ana dan dengan segera memeluk nya ).

" Jangan takut aku disini sayang .... ( Kata ADAMSON ).

" TIDAK LEPASKAN AKU !!! ( Ana mendorong tubuh Adamson ). Jangan mendekatiku lagi, kalian semua sama saja . Kalian semua egois, aku menyesal dalam hidup ku ini pernah bertemu kalian !!! ( Kata Ana yang berusa menjauh dari Adamson ).

" Sebaiknya segera ceraikan aku !!! (Kata Ana dengan wajah yang basah penuh air mata ).

"Cerai aku tidak akan pernah menceraikan mu !!! ( Kata Adamson sambil mengambil kunci borgol yang terletak di atas meja yang sedikit jauh dari tempat tidur ).

" Jika kau mencintai CINDY, KENAPA MASIH MEMPERTAHANKAN KU !!! Apa aku boneka bagimu ? ( Jerit Ana ).

Adamson Tetap diam dan masih berusaha membuka borgol di tangan Ana setelah borgol terbuka Adamson menarik tangan Ana.

" Ayo kita pulang !!!! ( kata Adamson).

" Duarrrrrttttttt !!! Suara tembakan yang di arahkan ke dinding hampir mengenai Adamson.

DIRGA berjalan mendekati Adamson dengan pistol mengarah ke kepala Adamson Dan dengan cepat pula Adamson mengambil pistol miliknya yang ia selipkan di saku Jas yang ia gunakan dan mengarahkannya ke kepala Dirga.

" Jangan harap kau bisa membawa Tasya ku !!! ( Kata Dirga sambil menarik Pelatuk pistol nya ).

" Kita lihat saja nanti !!! ( Balas Adamson yang ikut menarik pelatuk pistol di genggaman nya ).

Hentikan Jerit Ny. PRATAMA diikuti Ana yang langsung berlari dan berdiri tepat di tengah kedua pria tersebut. Ana menatap ke arah Adamson Dan menaikkan tangan Adamson hingga pistol tersebut mengarah tepat di kepala bagian kanan Ana. Kembali Ana menoleh ke arah Dirga dan meraih Pistol Dirga, Ana mengarahkannya tepat ke kepala bagian kirinya. Kedua tangan Ana meraih kedua pistol dan jari jari ana berusaha menekan kedua pistol.

" Adamson Bukan kah Aku wanita yang menyebabkan wanita yang paling kau cintai terluka. Bukankah seharusnya yang mati adalah aku, jika kau membunuh Dirga aku takut ketika dia bangun maka dia akan membenci mu seumur hidup. Bukan kah lebih baik jika membunuh ku. ( Kata Ana sambil Tersenyum ke arah Adamson ).

" Dan kau Dirga !!! ( Menoleh ke arah Dirga ), Aku sangat menghargai rasa cintamu padaku tapi karena ulah mu di masa lalu aku harus mengahadapi semua ini sekarang dan kau tega membuatku kehilangan Bayi ku. Jika aku berkata bahwa aku tidak ingin melihatmu lagi maka ini jalan satu satunya agar aku bisa menutup mataku dan tidak melihatmu lagi selama lamanya. ( Kata Ana yang mulai memejamkan matanya dan terlihat air matanya mulai mengalir membasahi pipinya ).

Ana berusaha menekan kedua pistol namun kedua pria tersebut berusaha menahan pistol mereka masing masing.

"ANA !!!! TASYA !!!! ( Jerit Dirga, Adamson, Dan Ny. PRATAMA ).