"Stooppppp !!! HENTIKAN ANA !!! ( jerit dirga yang langsung menarik dengan keras pistol yang ada di tangan Ana dan memeluk Ana menjatuhkan tubuh mereka ke lantai agar tidak mengenai peluru yang keluar dari pistol Dirga.
Terdengar suara benturan keras, sepertinya kepala Adamson mengenai ujung meja yang terletak tepat di sebelah kami saat terjatuh.
" Kau tidak apa apa ? KENAPA KAU MELAKUKAN ITU !!! ( Bentak Adamson yang langsung memeluk Ana dengan erat ).
" Tolong jangan seperti ini lagi aku tak ingin kehilanganmu !! ( Kata Adamson yang suara nya perlahan lahan mulai menghilang ).
Ana melihat darah mulai mengalir dari kepala Adamson dan sepertinya Adamson sudah mulai kehilangan kesadaranya di pelukan Ana. Melihat keadaan Adamson membuat Ana sangat panik dan beberapa kali berteriak sambil menangis memanggil beberapa orang untuk membawa Adamson ke rumah sakit.
Dirga terpaku tanpa suara sedikit pun dan hanya menatap ke arah dinding yang tertembak oleh peluru Dirga.
" Apa yang aku lakukan ? Aku hampir saja membunuh Wanita yang kau cintai !!! ( Dalam hati dan mulai menatap kedua telapak tangannya ).
Beberapa pengawal mulai menopang tubuh Adamson menuju rumah sakit diikuti Ana yang masih gemetaran takut dan hati yang gelisah mengikuti dari belakang.
" Adamson maafkan aku !!! Tolong jangan tinggalkan aku !!!, Kenapa kau masih menyelematkan ku !!! ( ucap Ana dalam hati yang begitu gelisah menunggu di luar ruangan.
Tak lama.
" Keluarga Tuan Adamson !!! ( Panggil seorang Dokter )
" Saya istrinya Dok !!! ( Jawab Ana dengan cepat yang langsung berlari ke arah dokter )
" Suami mu baik baik saja !!! Dia hanya terlalu syok dan kecapeean hingga membuatnya pingsan saat terbentur tadi. Dan sepertinya sebentar lagi dia akan siuman !!!
Kata kata dokter yang membuatku sedikit lega dan merasa tenang.
" Terima kasih Dokter !!! ( Kata Ana ), Apa sekarang aku boleh menemuinya ? ( Tanya Ana ).
" Tentu saja !!! silahkan !!! ( Kata dokter sambil membukakan pintu ruangan Adamson ).
Aku melihat Adamson terbaring dengan perban melingkar di kepalanya, aku merasa sangat bersalah. Aku memegang tangan Adamson meletakkannya di pipiku.
" AKU MENCINTAIMU !!! Tapi kau masih saja mencintai Cindy maka yang harus aku lakukan adalah berpisah darimu !!! ( kata Ana ).
-------------------------------------------------------------------------------------------------
Kediaman Dirga.
" Ibu jelaskan padaku apa maksud ibu dengan saudara ??? ( Tanya Dirga penasaran ).
" Maafkan ibu Dirga karna tidak pernah menceritakan tentang saudara tirimu !!! ( kata Ny. Pratama).
" Sebenarnya dulu aku dan papa mu bukanlah orang yang saling mencintai tapi karna paksaan dari kakekmu aku dan Tama terpaksa menikah dan memiliki kamu saat itu
Saat itu aku, Tama, Sera dan Hary adalah teman sekampus dan juga sahabat sejak kami kami masih duduk di bangku SMA. Sera adalah gadis yang sangat cantik dan banyak pria yang mau menjadikan Sera sebagai kekasih saat itu. Dia adalah bunga di universitas kami. Tapi Sera datang dari keluarga yang tidak berkecukupan. Bahkan dia dapat berkuliah karna bantuan beasiswa dari perusahan kakek mu.
Aku dan Sera adalah orang yang paling lama berteman, saat kami mulai dewasa kami mulai menceritakan tentang pria yang kami suka atau bahkan kami cintai, kami memutuskan bahwa kami akan jujur satu sama lain. Saat itu juga Sera mengatakan bahwa dia sangat mencintai Tama papamu ! Bukan hanya sera tapi memang banyak orang yang menyukai papamu karna ketampananya dan dia merupakan siswa terpintar se universitas kami. Tapi sifat Tama agak sedikit dingin dan dia adalah tipe pria yang dingin.
Tak lama Ibu mulai berinisiatif untuk menjodohkan mereka berdua dan benar saja ibu sangat tidak menyangka bahwa papamu juga menyukai Sera sejak lama bahkan sejak perta sekali bertemu Sera papamu sudah mulai jatuh hati padanya. Aku mulai berusaha agar mereka bisa bersatu dan menjalin hubungan. Tak menunggu waktu lama Tama lebih memilih melamar Sera daripada mengajak nya pacaran.
setelah beberapa bulan aku mendengar bahwa Tama membawa Sera ke kediaman ayah ibunya tapi pada akhirnya setelah mengetahui bahwa Sera adalah anak haram dari seorang wanita penghibur. Dan tidak memiliki status keluarga yang sah membuat seluruh keluarga tama marah dan berusaha memisahkan mereka. Hingga pada akhirnya mereka melarikan diri dan pergi dari kota ini.
Suatu hari keluarga Pratama dan keluarga Lorenzio ( Nama keluarga Ny. Pratama ) memutuskan untuk menjodah kan aku dan Papamu sebagai syarat terjalinnya kerja sama antara kedua perusahaan.
Sera dan Tama pergi ke sebuah perkampungan terpencil dan Tama beberapa kali menghubungi ku untuk meminta pertolongan karna saat itu Sera sedang mengandung 8 bulan. Ekonomi mereka sangat sulit karna keluarga Tama memblokir semua kartu kredit Tama.
Suatu hari saat ibu ingin mengunjungi Sera dan Tama ibu tidak sadar bahwa kekekmu menyuruh seseorang mengikuti ibu agar mengetahui keberadaan Tama.
Saat itu Tama tinggal sendirian di rumah sehabis pulang dari bekerja di sebuah pabrik sedangkan Sera mengajak ku untuk berkeliling dan melihat lihat bunga bunga yang ia tanam di lahan kosong sekitar rumahnya. Aku sangat ingat saat itu senyuman Sera sangat bahagia walaupun dalam keadaan serba kekurangan apa lagi dia sedang mengandung 8 bulan.
Tak lama aku dan Sera kembali ke rumah tapi kami sangat terkejut melihat rumah dalam keadaan terbuka dan berantakan. Beberapa kali kami meneriaki nama Tama, Sera menatap ke arah Foto Sera dan Tama yang dia letakkan di atas meja. Terlihat foto tersebut di robek dan hanya menyisakan wajah Sera. Dan tertulis di sebelah Foto
" Aku tak ingin lagi hidup miskin aku tak ingin lagi tinggal bersamamu. Jangan muncul di kehidupan ku lagi !!!! ( Tulis Tama dalam kertas ).
Setelah beberapa hari aku menemani Sera aku mendapat kan sebuah panggilan dari Kakek mu.
" Yana sekarang juga kamu harus kembali kerumah atau laki laki yang kau cintai itu akan papa hancurkan berkeping keping !!!" ( Kata papa di telepon ).
Mendengar perkataan kakek mu aku langsung berlari dan meninggalkan Sera yang saat itu masih dalam keadaan terpuruk.
Kediaman Lorenzo
" Pa.....!!!! ( Membuka pintu ).
Terlihat keluarga Tama dan Tama sedang duduk berunding di sofa.
" Karna kalian berdua ada disini maka tidak perlu bertele tele besok kalian berdua akan melangsungkan pernikahan dan aku tidak ingin kalian berdua menentang pernikahan ini atau Harry dan Sera akan menanggung akibatnya.
Saat itu aku merasa sangat membenci kakek mu tapi demi Harry dan Sera aku memilih mengalah dan menikahi Tama. Kami memutuskan menikah tanpa sepengetahuan Sera dan aku dengan Tama mengajukan beberapa perjanjian. Bahwa kami tidak akan tidur seranjang, dan setiap Sabtu Tama akan pergi mengunjungi Sera dan tinggal 3 hari disana.
Awalnya aku berfikir semua akan baik baik saja tapi setelah Setahun pernikahan kakek mu mengetahui bahwa aku dan Tama tidak tidur bersama. Alhasil kakek mu marah besar dan menyuruh kami segera memberinya seorang cucu. Jika kami tidak menuruti perintah kakek mu dia mengancam akan menculik Adamson dan membunuh Sera saat itu.