Chereads / Terbelenggu / Chapter 38 - Cinta yang rumit

Chapter 38 - Cinta yang rumit

Suatu hari.

Saat itu Dirga berusia 7 tahun sedangkan Adamson berusia 8 tahun . Karna ADAMSON mengalami demam tinggi dan Sera bingung harus berbuat apa, Sera memutuskan untuk datang ke kediaman Pratama untuk meminta bantuan Tama.

Kediaman PRATAMA.

" Papa ..... papa... aku akan menendang bolanya sekarang !!! ( Jerit Dirga ).

" Baiklah sayang papa akan menahannya disini kamu tidak akan mampu mencetak gol !!! ( Jawab Tama yang sedang berdiri menghalangi gawang ).

"Tama....Papa....???? ( Kata Sera bingung dengan situasi yang saat ini dia hadapi ).

"S....e....r....aaaa !!!! ( Kata Yana terkejut sambil meletakkan beberapa cemilan yang tadinya ia akan sajikan untuk Dirga dan Tama ).

" Sayang !!! Tolong dengarkan penjelasan ku !!! ( Kata Tama yang mulai mendekat ke arah Sera ).

" PAPA....!!!! APA MAKSUD ANAK ITU MEMANGGILMU PAPA !!! APA KALIAN...HIKSSSS HIKSSSS SUDAH MELAKUKANNYA DI BELAKANGKU !!! (bentak Sera diikuti air mata yang terus mengalir di pipi nya ).

" Yana tolong bawa Anak anak ke dalam biarkan aku yang bicara pada Sera !!! ( Kata Tama berusaha mengambil Adamson yang saat itu berada di gendongan Sera ).

" Tidak Jangan menyentuh Anakku !!! ( Menepiskan tangan Tama ).

Sera menarik Adamson Dan menggendongnya berusaha menjauh dari Tama.

" Aku dan Anakku tidak memiliki hubungan apa pun lagi dengan mu. Yana aku sangat berterima kasih karna kau sudah mengkhianati ku !!!! ( Menarik gelang persahabatan yang Dulu Yana belikan untuk Sera ).

" SEMOGA KALIAN PARA PENGHIANAT BISA MERASAKAN KEBAHAGIAN DI ATAS PENDERITAAN KAMI !!! ( kata Sera yang berjalan pergi tanpa mau mendengarkan penjelasan Dari Tama).

Saat itu Tama berusaha mengejar Sera namun ditahan oleh Papanya yang sedari tadi memperhatikan dari belakang.

" Jika kamu berani mengejarnya dan menemuinya lagi anak itu yang akan menanggung akibatnya ! Lagipula sekarang aku sudah punya seorang cucu laki laki. Aku tidak butuh anak haram itu !!!! ( Kata Tuan Pratama mengancam Tama ).

" Pa bagaimana pun dia adalah cucumu !!! ( Bentak Tama ).

Tapi seolah hati Tuan Pratama sudah membatu. Ia selamanya takkan pernah menerima Sera menjadi bagian dari keluarga. Tuan Pratama memilih meninggalkan kami dan menelpon orang nya untuk membelikan tiket penerbangan ke Paris untuk 3 orang.

Kami mengikuti perintah Keluarga saat itu dengan janji yang di buat kakek mu bahwa ia akan membiayai semua kebutuhan Sera dan Adamson Tanpa sepengetahuan mereka dan tidak akan menyakiti ataupun mengusik mereka.

Setelah dua bulan tinggal Di London kami mendengar berita tentang seorang wanita yang bunuh diri di laut dan sontak namanya membuat ayahmu panik dan segera bergegas kembali ke Indonesia untuk memastikan bahwa wanita itu bukan wanita yang dia cintai. ( Kata Ny Pratama sambil menatap Dirga )

Tapi Tuhan berkata lain, wanita itu benar benar Sera dan saat itu juga kami kehilangan jejak Adamson. Dan semenjak saat itu papamu selalu mencari keberadaan Adamson. Bahkan dia selalu menyalahkan dirinya Karna tidak memperjuangkan Sera. Saat itu juga hubungan kakek mu dan papau menjadi tidak baik sampai kakek mu meninggal pun papa mu tidak ingin melihat nya. Setiap malam Tama hanya akan menangis dan memandangi Foto Adamson dan Sera.

Bahkan sampai detik terakhir nya papamu masih saja mengatakan bahwa dia penyebab kematian Sera. Dan dia pula ayah yang tidak bertanggung jawab.

" Itulah mengapa saat melihat wajah Adamson secara langsung, ibu bisa tau bahwa dia anak yang papamu cari selama ini.

"Mereka sangat mirip satu sama lain !!! ( Kata Ny. Pratama sambil memegang tangan Dirga ).

" Tidak mungkin !!!! IBU BOHONG !!! AKU TIDAK INGIN BERSAUDARA DENGAN BAJINGAN ITU !!! ( pergi dengan perasaan yang amat kacau ).

" Tidak peduli seberapa kamu membencinya tapi kenyataannya dia adalah saudara laki laki mu.

"Jika dipikir lagi aku pun sangat menyesal karna selama hidupku, aku tidak pernah berusaha untuk mengatakan bahwa aku mencintai nya !!! ( Menatap kosong ke arah jendela rumah ). Aku hanya bisa memandangnya dari jauh karna saat ini dia pun sangat membenci ku sama seperti Sera. Tapi aku akan selalu mencintaimu Harry !!!. ( Memegang dadanya yang mulai merasakan sakit teramat dalam karna mengingat Harry laki laki yang selama ini dia cintai ).

______________________________________________

Rumah sakit

Ana meninggalkan cincin dan secarik kertas di atas meja. Sesaat sebelum Adamson Sadar .

Ana menatap dalam ke arah pria yang saat ini terbaring lemah di tempat tidur. Perlahan tubuh Ana seolah mendorong nya untuk lebih dekat ke wajah Adamson.

" Benarkah aku sudah jatuh cinta padamu ? ( membelai rambut Adamson lembut ).

Tak sengaja Ana menatap cincin yang melingkar di jari manisnya.

" Pantas kah aku menerima cincin ini sedangkan hati mu masih saja melingkar nama Cindy !!! ( Melepaskan cincin dari tangannya ).

" Aku tidak ingin jadi penghalang hubungan kalian !!! Tolong kejarlah cintamu . Aku tidak ingin kau menanggung sakit ini lagi. Biarkan aku pergi walau hati ku sudah mulai menetap dan terbiasa bersama mu !!! ( Air mata Ana mulai mengalir ).

Untuk yang terakhir kalinya

Ana mencium kening Adamson, Menuruni wajahnya dan kembali mencium hidung Adamson, Ana kembali menuruni wajah Adamson. Dan Saat ini dia mencium bibir Adamson. Bibir Ana bergetar hebat, Ana tak mampu membendung perasaannya Ana memeluk Adamson erat dan menangis tanpa suara di pelukan Adamson.

Tak berapa lama Ana meninggalkan ruangan dan meninggalkan secarik kertas di atas meja.

2 Jam kemudian.

" Ughhhhhhhh !!!!! ( Adamson mulai merasakan sakit di kepala ).

" Apa kau baik baik saja ??? ( tanya paman yang entah sejak kapan berdiri tepat di sebelah Adamson ).

" Paman Aku dimana ??? Ana dimana ???? ( tanya Adamson mulai mencari keberadaan Ana ).

Paman menyerahkan selembar surat cerai yang sudah di tanda tangani Ana. Dan juga menunjuk ke arah meja yang diatasnya terlihat sebuah cincin dan secarik kertas.

Dengan cepat walaupun dalam keadaan yang belum stabil Adamson berdiri dan meraih secarik kertas tersebut.

Adamson membaca secara perlahan tulisan tangan yang Ana buat. Tak lama Adamson kehilangan keseimbangannya dan merosot jatuh ke lantai.

" ANAAAAAAAAAAAAAAAA!!! ( Adamson berteriak dan meremas surat Ana ).

" Paman tolong cari dia !!! Aku rasa dia belum jauh dari sini !!!! ( kata Adamson dengan nada panik dan berusaha meraih tangan Harry ).

" CUKUPPPPP!!!!! ADAMSON !!!!! Dengarkan aku, biarkan dia bebas, Jangan lagi menyiksanya dia sudah cukup menderita untuk setiap kesalahan yang Dirga buat. Lagi pula dia sudah pergi meninggalkan kota ini !!! Kau tidak akan bisa mengejarnya. Sebaiknya pikirkan dirimu sendiri dahulu.

"Sebaiknya tanya hatimu sebenarnya hatimu jatuh untuk siapa ???? Dan jika hatimu sudah sepenuhnya yakin baru kejar dia wanita yang kau inginkan berada bersama mu !!!.

ADAMSON terpaku mendengar ucapan pamannya.