Nikolas mendengarkan Elvira dengan seksama, dia melihat Elvira bercerita dengan begitu serius, seakan ingin mengungkapkan kesedihannya, Elvira merasa sangat kesepian dan sendiri, tidak ada siapapun yang bisa menjadi tumpuan untuknya, tapi sekarang dia memiliki Nikolas yang siap untuk mendengarkan semua cerita dan keluh kesah nya.
"Jadi, kamu merasa kesepian dan pergi dari rumah?" Nikolas memasang wajah yang serius sekaligus untuk menutupi perasaannya yang seakan terbang.
"Iya, aku merasa kesepian, aku sendirian di rumah sebesar itu, dan saat itulah aku bertemu dengan keluargamu, aku merasa sangat nyaman dan untuk pertama kalinya aku tidak merasa diabaikan." Perlahan air mata Elvira menetes perlahan menuruni pipinya.
"Hey, sudahlah, bagaimanapun mereka berdua bekerja untukmu, untuk masa depanmu." Nikolas mencoba menenangkan Elvira, dan Elvira hanya mengangguk kecil.
"Jadi, bagaimana kalau kamu malam ini tidur disini dulu, sampai besok pagi aku akan mengantarmu pulang, bagaimana? Lagipula ini juga masih hujan kan?" Nikolas mencoba meyakinkan Elvira meskipun mungkin pipinya sudah sangat merah.
"Hm, bolehkah?" Elvira merasa tidak enak dengan ajakan Nikolas, namun Nikolas segera keluar kamar dan memanggil Mamanya untuk mendapat persetujuan dari Mamanya, dan untunglah Mamanya segera menyahut tanda setuju.
Nikolas segera kembali ke kamar setelah mendapat persetujuan dari Mamanya,"Nah, tuh kamu dengar sendiri kan, kamu boleh menginap disini malam ini, dan pulang besok pagi." Nikolas meyakinkan Elvira, dan sekali lagi Elvira hanya bisa tersenyum menutupi kesedihannya.
"Jangan menunjukkan senyum seperti itu kepadaku." Nikolas segera menggenggam tangan Elvira dan memeluknya, dia berharap dengan melakukan itu akan membuat Elvira menjadi lebih tenang.
Dan benar saja, setelah beberapa menit Elvira di pelukan Nikolas, Elvira menangis selama itu, dan pada akhirnya saat Nikolas sudah tidak mendengar suara tangisan Elvira lagi, dia pun melepaskan pelukannya dan yang benar saja, Elvira sudah tertidur pulas di pelukannya.
"El." Nikolas mencoba membangunkan Elvira namun tidak bisa, Elvira kelihatan capek sekali, hingga Nikolas tidak tega melihatnya.
Nikolas mengendong Elvira untuk tidur di ranjangnya dan segera menyelimuti Elvira kemudian keluar dari kamarnya.
Bahkan sebelum keluarpun dia memberanikan diri untuk mencium kening Elvira, mungkin sebagai ungkapan selamat tidur.
Nikolas menutup pintu dengan pelan sekali, dan kini dia bingung harus tidur dimana, antara tidur dengan Naxel,"Ah, tidak, Naxel bisa menendangku turun dari ranjang saat dia tidur, dia seperti hewan liar saat tidur." atau tidur dengan Orang tuanya,"Ah, tidak juga, nanti aku akan menjadi obat nyamuk diantara mereka berdua." Nikolas mengacak acak rambutnya sendiri karena bingung.
Akhirnya setelah berpikir keras, dia akhirnya menemukan solusinya meskipun itu bukan solusi terbaik yang dia punya, tapi setidaknya itu lebih baik dari pada harus tidur dengan Naxel atau Orang tuanya, yaitu tidur di sofa depan TV.
Dia kembali ke kamarnya untuk mengambil bantal dan selimut yang dia punya, saat memasuki kamar, dia sangat gugup dan khawatir Elvira akan terbangun, maka dari itu dia sangat berhati-hati dan bahkan dia menahan nafasnya hanya agar Elvira tidak terbangun karena nya.
Dan yang benar saja, saat Nikolas buru melangkah beberapa langkah dari pintu, Elvira menguap dan itu membuat Nikolas sangat terkejut dan berhenti membatu di tempat dia berdiri sebelumnya, dan setelah Elvira mengubah arah tidurnya dan kembali tertidur, Nikolas segera melanjutkan perjalanan nya untuk mengambil bantal dan selimut dari lemarinya.
"Hah, akhirnya bisa keluar juga." Nikolas segera melangkah menuju ruang keluarga dan menata sofa itu menjadi tempat tidur untuknya.