Setelah berbicara cukup lama di meja makan, Laras dan teman teman lainnya memutuskan untuk pulang.
"El, kita pamit pulang dulu ya...." Kata perpisahan yang tidak ingin sekali didengar olehnya, karena hal itu mengingatkannya akan Arlan yang dulu pernah mengisi hari harinya, namun itu semua kini terasa seperti mimpi baginya.
"Iya." Elvira hanya mengangguk kecil dan mengantar teman temannya sampai ke pintu depan, dia menyaksikan kepergian teman temannya dengan diam, sangat sedih memang melihat orang yang disayanginya pergi.
Elvira masuk kedalam rumah setelah mengantar teman temannya ke pintu depan, dia kembali menuju kamarnya, dan mulai berusaha menyibukkan diri, mulai dari membersihkan kamar, belajar, dan banyak lagi hal yang dia lakukan untuk menyibukkan diri.
**************
Keesokan Harinya......
"Hay, El..." Sapa Nikolas dari belakang mengejutkan Elvira.
"Oh, Hay juga, Nik..." Sapa Elvira yang terkejut mendengar sapaan tiba tiba itu.
"Apa yang kamu lakukan disini? Bukankah rumahmu kearah yang berlawanan." Elvira bertanya heran.
"Hehe..... Aku hanya ingin berangkat sekolah bersamamu, boleh kan?" Nikolas bertanya sebuah pertanyaan yang membuat pipi Elvira menjadi merah padam.
"Eh, emm.... Boleh aja sih." Elvira menimpali dengan spontan.
"Wah, pasti asik nih kalau berangkat bareng kamu." Nikolas mencoba menggoda Elvira.
"Ish, kamu bisa aja sih." Elvira memukul lengan Nikolas dan Nikolas segera menangkap tangannya dan menggandengnya.
Beberapa saat kemudian, mereka berdua sampai di sekolah yang sudah hampir ditutup, mereka memutuskan untuk pergi ke kelas masing masing.
"Eh, Nik, aku ke kelas dulu ya...." Elvira segera melepaskan genggaman tangan Nikolas dari tangannya, Nikolas hanya bisa mengangguk kecil menimpali pernyataan Elvira.
Elvira melangkah pergi, tapi baru saja beberapa langkah Elvira pergi, sesuatu terjatuh dari tasnya, Nikolas yang mengetahui hal itu segera berlari dan mengambil benda yang terjatuh dari tas Elvira.
"El, kamu menjatuhkan sesua...tu." Belum selesai Nikolas berbicara Elvira sudah berlari menjauh menuju ke kelasnya.
"Hah..... Aku berikan nanti aja deh." Nikolas segera pergi dengan membawa sebuah benda di tangannya.
"Benda apa sih ini?" Nikolas merasa sangat penasaran dengan benda yang jatuh dari tas Elvira itu, sebuah benda kecil yang dibungkus dengan sedemikian rupa di dalam sebuah kotak kecil.
Nikolas masih berusaha untuk menerawang isi dari kotak itu, dia mengangkat dan menggoyang goyangkan isi dari kotak itu.
Tiba tiba, ditengah sedang asik mencoba menerawang isi kotak itu, datanglah seorang yang tak diundang menabrak Nikolas yang tadinya berdiri di depan pintu kelasnya untuk menerawang isi kotak itu.
"Bruuukkkkkk....." Seorang Anak laki laki seumuran dengan Nikolas menabrak Nikolas yang sedang asik dengan kotaknya dan menimpa tubuh Nikolas.
Nikolas terlihat sangat terkejut dan segera berteriak,"Ahhhh..... Apa apaan kamu?" Nikolas segera mendorong tubuh anak laki laki itu menjauh.
"Hey, yang lembut dikit Napa?" Ucap anak laki laki itu yang semakin membuat Nikolas jijik.
"Hiiiii..... apa apaan kamu? Jijik banget tau, aku tabok juga baru tau rasa kamu, main peluk peluk orang aja." Nikolas melangkah menjauh dari anak laki laki itu.
Anak laki laki itu hanya tertawa kecil melihat tingkah laku Nikolas yang segera berlari setelah mengambil kotak milik Elvira.