Nikolas berlari menuju ke kantin, tempat dimana dia akan mencari Elvira, namun sayangnya Elvira tidak ada di kantin.
"Hey, ras." Nikolas mencoba bertanya kepada Laras dan teman temannya yang sedang duduk di salah satu kursi kantin.
"Oh, Hey Nik, ada apa?" Laras bertanya sambil masih memakan makanan yang dibawanya.
"Emm, tau Elvira nggak?" Nikolas menoleh ke kanan dan ke kiri mencoba mencari sosok Elvira di sekeliling.
"Tadi sih dia di kelas, tapi nggak tau juga kalau sekarang." Nikolas tanpa mendengar penjelasan lebih lanjut segera meninggalkan kantin dan menuju ke kelas Elvira.
Dia berlari menuju ke kelas Elvira, namun nihil, Elvira juga tidak ada di kelasnya.
Dan di sisi lain.....
Elvira sedang terlihat menyusuri tempat dimana kemungkinan dia menjatuhkan kotaknya, dan tibalah dia di tempat dimana dia menjatuhkan kotaknya dan Nikolas mengambilnya.
"Duh, dimana sih kotak itu, kok aku cari nggak ketemu ketemu, mana itu satu satunya kenang kenangan dari dia lagi." Elvira terlihat bingung, dia menyusuri semua tempat yang dia datangi tadi, namun hasilnya pun nihil, kotak itu tidak bisa ditemukan. Ya iyalah nggak ketemu, orang kotaknya udah diambil ma orang yang agak gitulah pokoknya😎😎
Skip...
Sepulang sekolah...
Kotak Elvira belum juga ditemukan, dan Nikolas belum juga bertemu dengan Elvira, hingga akhirnya Elvira sampai di rumahnya, dia segera menjatuhkan tasnya ke lantai dan melompat ke tempat tidur, dia merasa sangat sedih karena merasa tidak bisa menjaga satu satunya kenangan dari Arlan.
"Hah.... sebenarnya dimana sih kotak itu, apa jangan jangan udah ada yang ngambil." Elvira segera bangkit dari tempat tidurnya dengan perasaan khawatir,"Duh, bagaimana ini?" Elvira merasa sangat khawatir, dia segera pergi keluar rumah dan kembali ke sekolahannya.
Sesampainya di sekolahan.....
Dia kembali menyusuri daerah yang dia datangi tadi pagi, tapi tetap saja hasilnya sama dengan apa yang dia lakukan tadi pagi.
"Duh gimana ini, nanti kalau hilang bagaimana?, kalau suatu saat nanti aku bertemu dengan dia lagi terus dia tanya ke aku dimana hadiah yang dia berikan dulu, terus dia tanya lagi kenapa nggak aku pakai, terus dia tanya begitu terus dia tanya begini, terus terus terus, aaaahhhhhh....." Elvira berteriak histeris di depan gerbang sekolah, dan tiba tiba ada seorang ibu ibu yang lewat bersama anaknya.....
"Ma ada orang gila...." kata Anak yang lewat tadi.....
"Hush, udah jangan diperhatiin lagi, nanti kamu jadi ketularan gila." Ibu itu menarik anaknya menjauh, sementara Elvira hanya memperhatikan ibu ibu tadi dengan tatapan yang sangat aneh.
"Hah? Apa? Aku dikatain gila? Hey, bisa lihat nggak? Aku ini masih waras tau!" Elvira berteriak kesal, wajahnya cemberut, bibirnya manyun, dia berjalan pulang dengan perasaan kesal, dia menendang nendang semua yang bisa ditendang di jalan.
namun sialnya, saat dia menendang sebuah batu kecil, batu itu mengenai kaki seorang anak kecil, dan yang lebih parahnya lagi, anak kecil itu adalah anak kecil yang tadi meledeknya di depan sekolah beserta ibunya.
"Ma, itu ada orang gila yang tadi kan? Kayaknya dia ngamuk ma, Sani takut." Anak kecil itu segera memeluk ibunya, dan yang lebih sialnya lagi ibunya malah mengajak anaknya untuk lari.
"Hush, iya, udah nggk usah diperhatiin." Ibu anak itu segera mengendong anaknya dan berlari sambil mengendong anaknya.
Elvira sangat marah hari itu, bagaimana bisa dia dibilang orang gila. Ya bisalah, Kan perilaku kamu sendiri yang kayak orang gila, hoho.....😎😎