Chereads / Hembusan Hasrat / Chapter 55 - Amelia Sarah

Chapter 55 - Amelia Sarah

Namaku Amelia Sarah. Bukannya bermaksud sombong yah, para pembaca, tapi aku ini adalah salah satu siswi unggulan di sekolahku. Dan tidak hanya pintar serta selalu menduduki ranking 1 di kelasku sejak SD sampai SMP, aku juga memiliki paras wajah yang sangat cantik jelita dan bodi yang begitu indah semlohay.

Dengan tinggi badan yang pas, tidak terlalu tinggi dan juga tidak terlalu pendek, pinggang yang ramping, dada yang besar dan paha yang ranum. Jangan iri ya, para pembaca wanita, kalau aku mau, aku bisa bikin semua pria di sekolahku jatuh klepek - klepek hanya dengan kedipan mata atau godaanku saja. ;p

Tapi tenang saja, aku gak pernah tertarik kok ama yang namanya cowok. Rata – rata cowok yang kulihat di sekolah tidak lebih dari sekumpulan binatang yang lebih sering mikir pakai kemaluannya daripada otaknya. Mendengar mereka berbicara kotor dan ngomongin hal – hal berbau porno itu sangat menjijikkan sekali bagiku.

Heran aku, kenapa sih Tuhan menciptakan makhluk seperti itu? Kenapa juga kami para wanita harus selalu menjadi budak nafsu mereka sejak awal zaman? Aku benar – benar tidak rela.

Akhirnya karena aku tidak pernah menyukai makhluk yang disebut laki – laki, sebagai seorang gadis belia yang sedang berada di masa – masa penuh hasrat dan asmara, aku mencurahkan semua perasaan dan cintaku pada sesama wanita. Begitu aku masuk ke SMA Swasta Standar Internasional di kotaku yang penuh berisi gadis – gadis cantik dari kalangan elite masyarakat, maka aku pun tak membuang waktuku untuk mencari kekasih hati dan memadu kasih dengan dirinya.

Tentu saja, kami berdua masih perawan sampai sekarang, hubungan kami masih hanya sebatas pelukan dan ciuman saja. Walaupun kalau pacarku mau, aku akan dengan senang hati bercumbu dengannya sambil telanjang bulat dan melakukan berbagai macam hal demi memuaskan hasrat seksual kami.

Namun sayangnya, pacarku ini adalah seorang gadis yang malu – malu. Itu juga sebabnya kami berdua merahasiakan hubungan cinta sesama jenis kami sampai sekarang. Di depan publik, kami berdua hanya terlihat seperti sepasang gadis yang sangat akrab dan selalu bersama kemana pun kami pergi. Untungnya masih hal yang wajar di mata masyarakat kalau dua orang gadis berpelukan atau pegangan tangan di depan umum. Malah sepertinya cowok – cowok di kelasku juga pada approved tuh.

Tapi semua itu berubah pada suatu hari. Salah satu cowok di kelas kami, namanya Wiradhi, menghubungiku melalui sms untuk menemuinya sepulang sekolah di atas lantai atap gedung sekolahan. Awalnya aku yakin, seperti kasus – kasus sebelumnya, cowok ini pasti mau nembak aku.

Hmph. Maaf saja ya, walaupun kamu itu tampan dan terlihat polos tidak seperti cowok – cowok lain di kelasku, tapi aku tetap gak akan mau jadi pacarmu. Aku udah punya cewek.

Namun tak dinyana, saat kutemui dirinya di sore hari sepulang sekolah, alih – alih mengeluarkan pernyataan cintanya, dia malah mengeluarkan sebuah amplop hitam dan menyuruhku untuk melihat apa isinya.

"Ne…, Sarah…, Aku punya sesuatu yang pasti kamu tidak akan mau melewatkannya." Kata Wiradhi sambil menyeringai.

"Memangya ada apa, Dhi?" Kataku sambil merasa sedikit merinding melihat senyumnya yang seperti tatapan serigala itu.

"Lihat saja sendiri." Kata Wiradhi sambil menyodorkan amplop tersebut.

Kuterima amplop hitam itu dan kubuka isinya. Aku terperanjat. Terperangah. Kehilangan kata – kata. Sudah kuduga ada yang tidak beres sejak aku melihat amplop itu. Isinya….

"Hehe, bagaimana, foto – foto yang ku ambil bagus kan? Itu baru selusin loh, aku masih punya banyak."

"Tidak mungkin! Bagaimana bisa….?" Aku berteriak dan bertanya, tanganku gemetar memegang foto – foto itu. Jumlahnya pas ada selusin, semuanya adalah fotoku saat sedang memadu kasih dengan pacarku. Sudut pemotretan yang diambil sangat pas sekali dimana setiap fotonya berfokus pada ekspresi wajahku yang terlihat begitu birahi saat sedang menciumi cewekku dengan french kiss.

"Kamu kira mataku ini buta? Kamu tahu, hampir semua cowok di kelas sudah tahu kalau kalian berdua itu punya hubungan special." Wiradhi menjatuhiku dengan bom tanpa ampun.

Kakiku lemas mendengar perkataannya, tak sanggup lagi menopang tubuhku. Aku pun jatuh bersimpuh di hadapannya. Seluruh tubuhku gemetaran.

"Aaaa….. Anu…. Ini…." Aku mencoba mencari alasan tapi otakku blank…..

"Hue hue hue…. Kalau skandal ini sampai merebak… Hmhmhm, bakal jadi gimana ya…?"

Kata- kata yang keluar dari mulut Wiradhi benar – benar mencekik hatiku…. Aku pun sontak bertanya balik padanya.

"Ah, jangan….! Apa yang kamu mau? Katakan saja! Asalkan kamu tidak menyebarkan foto – foto ini, aku pasti akan lakukan apa saja yang kamu mau!"

"Oh…. Kata – kata yang sangat berani. Seperti yang sudah diharapkan dari seorang siswi unggulan. Hue hue hue hue…."

"I- Iya! Apapun akan kulakukan! Walaupun kamu memintaku untuk jadi pelayanmu selama seminggu pun, aku bersedia!"

Aku mencoba bernegosiasi dengannya sambil mengacungkan batas dari permintaanku. Kalau cuma jadi pelayan selama seminggu itu masih ok kan? Kapan lagi kamu bisa membuat seorang gadis cantik sepertiku membelikanmu jajanan atau membawakan tasmu? Asalkan aku bisa melindungi hubungan asmara kami berdua, aku akan rela melakukan apa saja.

"Oh, jadi pelayan selama seminggu? Boleh juga. Tapi aku tidak tertarik dengan hal – hal seperti itu."

"Lalu apa yang kamu inginkan? Cepat katakan!"

"Hari Sabtu nanti datanglah ke rumahku. Ayo kita mainkan sebuah game. Kalau kamu menang, aku akan menyerahkan semua foto – foto itu. Tapi kalau kamu kalah…. He he he, bersiaplah untuk menerima [Punishment Game]! "

"Game? Baik aku bersedia. Ingat ya, kamu sudah janji!" Demi menjaga hubungan asmara diriku dengan kekasih hatiku, aku pun menerima tantangan dari Wiradhi.

Sedikit yang aku tahu, kalau saat itu juga, nasibku sudah disegel di tangannya….