Jaerk's POV
.
.
.
Jesika Irawan. Aku bisa melihat sisi lain yang tidak pernah kulihat dari awal aku mencintainya. Ternyata ia diluar dugaanku. Wajahnya cantik dan galak, tetapi imut dan membuatku ingin selalu mencubit pipinya. Ia sangat manja ketika bersama denganku. Apapun yang kita bicarakan juga selalu nyambung dan membuatku selalu tertawa.
Aku selalu menatap matanya dalam, memberitahu betapa besar cintaku padanya. Aku berharap semua ini bukanlah mimpi yang memudar pada saat aku membuka mata sehabis tidur.
Aku sangat ingin ia melupakan Janno, pria yang sama sekali tidak pantas baginya. Jika Janno membutuhkan Jesika, maka ia yang harus berjuang untuk mendapatkannya. Tetapi, ia malah menyukai perempuan lain dan mengabaikan perempuan cantik yang sekarang tertidur di pundakku.
Pasti kamu telah melewati banyak hal yang menyakitkan ya, Jes..
Aku akan selalu berada di sisimu. Aku tidak akan berperilaku seperti Janno yang membuangmu begitu saja. Aku berjanji, Jes...
Tetapi, aku masih bingung dengan apa yang ingin Chessa selidiki tentang Jesika. Jesika tidak tampak seperti depresi, stress, atau apapun.
Jesika pun terbangun. Ia menatap kepadaku dengan mata yang menyipit dan rambut panjangnya tergerai berantakan. "Ini dimana, sayang?"
Aku kembali menyenderkan kepalanya ke pundakku. "Sudah, tidur aja. Ini masih di taman, Jes. Kamu suka kan taman ini?"
Jesika tersenyum. "Baiklah. Kalau sudah malam, seperti biasa, bilang ya!"
Aku mengangguk. Jesika pun kembali memejamkan matanya yang oval itu di pundakku.
Sudah tiga bulan kami menghabiskan waktu bersama. Aku menghela napas. Chessa belum juga menunjukkan batang hidungnya. Untunglah aku bisa menenangkan Jesika dengan kehadiranku. Jesika jadi tidak sering mencari Chessa, semua itu akan membuatnya memiliki banyak pikiran.
Semua penghuni sekolah bahkan sudah mengetahui hubungan kami, dan mereka semua mendukung kami. Aku dan Jesika menghela napas lega. Mungkin, Janno yang berada di belahan bumi utara sudah mengetahui hubungan kami. Jesika juga sudah tidak memikirkannya.
Aku sudah mencintainya dari awal kakiku melangkah ke sekolah ini. Ada seorang perempuan dengan wajah galaknya menyambutku. Mungkin, ia tidak melihatku karena pandangannya tertuju pada guru yang sedang mengoceh di depan murid yang telat. Kebetulan, aku juga sama dengannya.
Semua orang mengagumi ketampananku, kecuali dirinya. Semua murid perempuan berusaha mendekatiku, kecuali Jesika. Padahal, mataku selalu tertuju untuk melihatnya.
Hingga setahun kemudian, aku pun membeberkan semua ini kepada Rania, teman sebangkuku. Aku masih menyukainya, meski Rania sangat benci dengan tingkahnya yang semakin sok berkuasa.
Sampailah aku, dengan kesempatan yang Chessa berikan, aku bisa masuk ke ruang hatinya dan membuatnya menyadari cintaku. Ketika Jesika mengetahui kisah ini, ia meneteskan air mata. Katanya terharu. Tidak ada orang yang mencintainya seperti itu. Ya, memang hanya aku yang pantas untuknya.
Tetapi, aku masih ragu dengan perasaan Jesika...
Ia tidak pernah menyatakan perasaannya.
Apakah Jesika sudah benar-benar melupakan Janno?
Apakah... Jesika benar-benar cinta sejatiku?
.
.
.
***
.
.
.
Aku menatap layar komputer yang memancarkan cahaya berlebih hingga ruang kamarku yang tanpa cahaya bisa sedikit terang. Aku menggeser mouseku ke kanan, kiri, atas dan bawah, untuk mencari...
Bagaimana caranya memastikan bahwa ia adalah jodohmu.
Jaerk, kurasa kau sudah melebihi batas.
Iya, memang. Aku mencintainya. Aku sangat berharap bahwa gadis yang selalu menjadi bunga tidurku itu adalah jodohku. Karena aku sudah mendapatkannya, aku tidak akan melepaskannya sedetik pun.
Benang merah.
Deg!
Kata demi kata di dalam artikel menarik ini kubaca dengan seksama. Mencoba mencerna apa yang dimaksud oleh artikel ini.
Sebuah legenda dari Jepang juga pernah berkata tentang jodoh dan takdir ini. Legenda tersebut bernama "Unmei no Akai Ito" atau biasa dikenal dengan The Red String of Fate alias Benang Merah Sebuah Takdir.
Nah, legenda yang berasal dari Jepang ini percaya kalau jodoh dan takdir dari seseorang rupanya udah saling terkait dengan adanya red strings alias benang merah. Nah, benang merah yang saling terkait ini emang nggak kelihatan kasat mata warna merah gitu sih, hehe. Tapi secara nggak kasat mata, benang merah tersebut terkait di jari kelingking lo yang saling terikat dengan jodoh dan takdir lo nanti. Bwihhhhhh!
Dilansir dari Daily Times, benang merah itu saling terkait, dua orang tersebut bakalan terhubung dengan cara ini, mereka saling terikat. Cepat atau lambat, mereka berdua bakalan ditakdirkan bakalan ketemu. Nggak peduli seberapa jauh jarak mereka, seberapa banyak problema di kehidupan mereka satu sama lain, atau dibedakan dalam ruang dan waktu, mereka bakalan ketemu karena udah takdir. Benang merah tersebut juga bisa aja kusut, meregang, atau bahkan makin mengikat yang pada akhirnya bakalan menunda pertemuan kedua orang ini. Tapi, the red string of fate ini nggak bakalan terputus sampai mereka bertemu. Dan yang paling romantis nih, kalau mereka berdua udah bertemu, benang merah itu bakalan saling memperkuat satu sama lain.
Deg!
Sekilas aku mengingat apa yang terjadi pada Jesika dua bulan yang lalu. Jari kelingkingnya seperti tersengat, tetapi kami tidak melihat suatu benda apapun di jarinya. Jesika meringis kepanasan, membuatku langsung panik dan meniupnya. Semua itu terjadi sebelum aku hendak menciumnya....
Apakah itu adalah sebuah tanda?
Apakah sebenarnya benang merah itu yang menyengat kelingking Jesika?
Hal ini juga berhubungan dengan apa yang Chessa katakan. Bisa saja ini adalah halusinasi Jesika, karena tidak mungkin ada hal seperti itu terlihat. Chessa juga pernah mengatakan kepadaku bahwa tiga rahasia seseorang yang memiliki kemampuan lebih yaitu kematian, jodoh, dan rezeki.
Tidak mungkin Jesika bisa melihat jodohnya sendiri...
Lalu, apa yang terjadi dengan Jesika?
.
.
.