Chereads / AWAS! Presiden Tsundere / Chapter 3 - Perselingkuhan yang Berbahaya III

Chapter 3 - Perselingkuhan yang Berbahaya III

Huo Yunting mungkin adalah pria terbaik yang pernah dilihat Lu, namun juga yang terburuk!

"K-kenapa kamu masih diam di dalam mobil, s-s-sayang?" Lu menjawab dengan senyum yang dipaksakan, merasa takut kalau-kalau ada kejahatan yang lebih mengerikan dari iblis ini jika dia mengajaknya untuk masuk ke dalam rumah.

"Yah ..." Dia mengecek arlojinya, "Aku ada kencan dengan Tuan Mu di Golden City setelah ini. Jadi, kamu tidak perlu menungguku." Dia memperlihatkan senyumnya yang menawan, "Tidur lebih awal malam ini, sayang."

Dan kemudian mobil pergi menjauh.

...

Sungguh lega! Lu Zhaoyang menghela nafas. Jika saja memungkinkan, dia berharap Huo Yunting tidak pernah kembali ke rumah. Dengan memikirkan berada di bawah satu atap dengan iblis itu saja sudah cukup menyiksa baginya.

Tunggu, Golden City? Bukankah itu gedung "hiburan" terbesar di kota?

Itu kabar baik!

Tolong, tolong Tuhan, buat dia jatuh cinta pada wanita lain sehingga aku bisa terbebaskan dari lelucon yang tidak lucu ini.

Dia berharap pada bintang-bintang di langit malam. Senyum bahagia bisa terlihat di wajahnya. Dia kemudian menunduk, bernafas lega. Ia tersadar dan ingat bahwa setiap ekspresinya diawasi oleh mata sang presiden, melalui kaca spion mobil. 

Lu memicingkan matanya membentuk lengkungan sambil terkekeh.

Dia punya ide.

Lalu Lu Zhaoyang memasukkan sertifikat ke dalam tasnya dan berjalan ke dalam rumah. Dia buru-buru mandi dan kemudian berbaring di tempat tidurnya.

Hari itu adalah hari yang panjang baginya, hari yang berat juga. Tangannya mengambil dompet yang diapit di lengan bajunya. Dia membukanya dan matanya tertuju pada foto di dalamnya. Dia mencium dengan hati-hati dan tersenyum dengan tenang. Alisnya membentuk garis lurus, merasa tenang dan terus menatap foto tersebut dengan sayang.

Beberapa saat berlalu,

"Selamat malam…"

Dan dia tertidur.

...

Hari ini adalah hari kedua di akhir pekan. Satu hari yang paling menyenangkan bagi Lu, terlebih lagi ketika dia menyadari si iblis tidak kembali ke rumah ketika dia bangun tidur. Dia meraih telepon genggamnya dan mulai mendengarkan lagu. Oh, waktu luang.

Tiba-tiba, sebuah panggilan masuk mengganggunya.

Ibunya menelepon.

"Yang Yang sayangku, aku datang ke kota untuk mengunjungi seorang teman dan aku akan mampir ke rumahmu. Ini hari liburmu, kan? Jangan berencana untuk pergi ke tempat lain, ibu akan segera ke sana. Ibumu sangat merindukanmu! "

"Sigh, baiklah bu. Ba-"

"..."

Dia tersentak dan hampir membuatnya menjerit.

Menyadari ia sedang berada di rumah Huo Yunting.

"Bu!!! Ke-kenapa tidak memberitahuku kalau mau datang sebelumnya? Sayang sekali, a-aku ada di mal sekarang, yeah, mem-membeli pakaian baru. Ba-Bagaimana kalau ibu bertemu dengan teman-teman ibu dulu? Sementara aku akan sesegera mungkin kembali ke rumah... "

"Oke sayang, jangan terlalu lama. Ibu ingin bertemu denganmu" Lu buru-buru menutup telepon dan mengganti bajunya lalu mengambil tas tangannya dan bergegas keluar dari rumah, bergegas masuk ke mobil Mercedes yang diberikan perusahaan Thunderbolt kepadanya. "Ibu selalu begitu, huh!?" Dengan kikuk Lu menyalakan mesin dan mengemudikan mobil menuju apartemennya yang kecil..

Sebenarnya apartemen itu hanyalah kamuflase saja, karena faktanya dia hidup bersama satu atap dengan si iblis. Dia hampir lupa tentang apartemennya sejak dia mengambil sertifikat pernikahannya bersama Huo Yunting dua bulan lalu.

Dia membuka pintu apartemen dan melemparkan tas tangannya dan seketika beraksi membersihkan rumah, takut ibunya mengetahui bahwa tidak ada orang yang tinggal di rumah ini selama dua bulan terakhir. Dia juga membereskan beberapa kaus kaki dan kemeja agar keadaan dalam apartemennya terlihat lebih natural.

Tepat ketika dia merebahkan dirinya ke sofa, bel di pintu berbunyi.

Lu Zhaoyang menarik napas dalam-dalam dan membuka pintu dengan sangat hati-hati.

Sosok seorang wanita terlihat glamour memakai pakaian berwana ungu berdiri di depannya. Senyum wanita itu lembut dan tentu saja tidak ada tanda-tanda penuaan terlihat di wajahnya. Dia lebih cocok dianggap sebagai kakak perempuan Lu. Perawatan muka yang sangat baik pada wajahnya. Tahi lalat terlihat di sudut salah satu matanya. Wajah ovalnya yang cantik menunjukkan kharisma seorang wanita dewasa, tetapi tetap terlihat layaknya seperti seorang gadis polos berusia dua puluhan.

"Ibu!"

"Yang Yang ... oh malaikatku yang manis. Ibu merindukanmu!" Kata Xue Yuming sambil memeluk putrinya dengan penuh kasih, "Oh sayang, kamu terlihat lebih kurus, apa yang terjadi padamu?" Dia membelai pipi pucat putrinya.

"Jangan khawatir, Bu." Lu Zhaoyang tersenyum tanpa daya, "Aku hanya sibuk dengan pekerjaanku akhir-akhir ini. Ya, aku sangat sibuk sehingga kadang-kadang aku lupa makan malam juga."

"Aww, sayangku yang malang. Kamu masih tidak tahu bagaimana menjaga dirimu sendiri di usiamu yang sekarang. Yah, ibu ada di sini sekarang, semuanya akan baik-baik saja. Aku akan memasakkan makanan kesukaanmu malam ini! Beritahu Ibu apa yang kamu mau, Ibu sebagai Koki Bintang Michelin akan membuatkannya untukmu! "

"Uhhh, ibu aku-"

"Tunggu sebentar!" Dia beranjak ke dapur dan membuka kulkas yang kosong, "Ya ampun. Beri aku beberapa menit, sayang." Dan Xue Yuming, si koki bintang yang ahli memasak, memutuskan untuk menjamu putrinya dengan masakan lezat, seketika ia berlari menuruni tangga untuk berbelanja kebutuhan masak di pasar terdekat.