Sekolah ini adalah sekolah elit. Dilihat sekilas, memang ada beberapa anak lelaki yang tampan. Tapi setelah bertemu Lu Yichen, mereka terlihat tidak mengesankan dibandingkan Lu Yichen.
Guru Wei berkomentar, "Mu Xiaoxiao, kamu ingin duduk di samping siapa? Selama teman sebangkumu setuju, itu tidak akan jadi masalah."
Mendengar ucapan guru itu, semua murid laki-laki di kelas sangat antusias. Satu persatu, mereka dengan penuh semangat berkata kepada Mu Xiaoxiao,
"Mu Xiaoxiao! kemari dan duduklah bersamaku. Aku akan membelikan sarapan untukmu setiap hari, oke?"
"Teman kelasku Mu Xiaoxiao, nilai-nilaiku bagus. Sini duduklah bersamaku. Jika ada pelajaran yang tidak kau pahami, aku pasti akan berusaha dengan segala cara untuk membantumu. Aku juga akan membelikan makanan ringan untukmu setiap hari."
"Gadis cantik, gadis cantik, kemarilah dan duduklah bersamaku! Aku bisa menjadi budakmu, aku siap menuruti perintahmu!"
Karena perkataan itu, seluruh kelas pun gaduh..
Mu Xiaoxiao menganggap mereka cukup menarik! tapi, dia belum tergerak. Dia berpikir dan melempar pertanyaan, "Siapakah yang paling tampan di kelas kita?"
Hal yang tidak disangka adalah ketika semua orang mendengar itu, mereka terpana untuk beberapa saat. Satu demi satu, mereka melihat sebuah bangku, tetapi mereka berekspresi aneh.
Mu Xiaoxiao tidak peduli apa arti ekspresi mereka. Mengikuti arah pandang mata mereka, dia melirik dan menyadari bahwa mereka sedang melihat barisan terakhir di samping jendela; kedua bangkunya kosong.
Apakah lelaki tampan itu tidak masuk hari ini?
Mu Xiaoxiao pasti akan memilih yang tertampan. Dia berjalan sambil berseri-seri, duduk di kursi yang kosong, dan berkata kepada guru, "Guru Wei, saya akan duduk di sini."
Ekspresi Guru Wei juga tampak sedikit aneh. "Kamu bisa duduk di sana kalau mau," katanya canggung.
Memukul podium dengan tongkat, dia memastikan bahwa kelas tidak gaduh lagi.
"Baiklah, tolong jaga dengan baik murid baru kita. Jangan saling bertengkar, mengerti? Ayo lanjutkan pelajaran sekarang."
Ketika Mu Xiaoxiao meninggalkan podium, guru itu kembali memulai pelajaran.
Akan tetapi pada situasi seperti ini, siapa yang masih berkonsentrasi untuk mendengarkan pelajarannya? Anak laki-laki semua mencuri pandang ke Mu Xiaoxiao, dan gadis-gadis di kelas mulai menilainya dan membanding-bandingkannya.
Lelaki yang duduk di depannya tersenyum mencari perhatian dan berkata, "Mu Xiaoxiao, kamu belum memiliki buku teks. Aku bisa meminjamkan punyaku."
Segera, dia letakkan buku teks kusut di depan Mu Xiaoxiao.
Mu Xiaoxiao melihat buku itu. Buku itu kotor dan dia tidak yakin noda apa itu. Dia tidak berani menyentuhnya. Entah dia harus menangis atau tertawa, dia pun berkata, "Aku tidak memerlukannya. kau dapat mengambilnya kembali... aku hanya akan mendengarkan saja."
"Tidak apa-apa. Aku bisa berbagi buku dengan sebelahku."
Mu Xiaoxiao hanya terdiam. Apa yang dilakukan teman sekelasnya itu adalah niat baik. Tidak baik jika mempermalukannya. Dia lalu hanya bisa tersenyum canggung.
Pelajaran dalam bahasa inggris. Dia tidak bisa menjamin untuk mata pelajaran lain, tetapi bahasa Inggris adalah keahliannya. Lagipula, dia sudah belajar di Amerika selama bertahun-tahun!
Dia merasa pelajaran ini membosankan. Ini seperti belajar di sekolah dasar. Dia sangat bosan. Dia menguap beberapa kali.
Anak laki-laki di depan menghadap ke arahnya lagi dan berkata, "Mu Xiaoxiao, apakah kamu juga tidak mengerti? Bagaimana kalau kita ngobrol saja."
Tidak mengerti? Tentu saja dia mengerti. Tapi pelajarannya terlalu membosankan, jadi dia tidak mau mendengarkan. Sebaliknya, lelaki ini benarkah tidak mengerti bahasa Inggris yang begitu sederhana ini?
Mu Xiaoxiao merasa jijik. Dia penasaran karena kelas S seharusnya kelas terbaik.
Dia bertanya kepada lelaki itu, "Kelas S ini kelas apa? Apakah ini kelas terburuk? Bagaimana kriteria kelas ini?"
"Tidak, Kelas S adalah kelas yang terbaik!"