"Rupanya kalian sudah kembali, selamat atas keberhasilan misi pertama kalian ya!, kalian sekarang sudah menjadi bagian dari guild kami, Guild 119!" sambut Shiro sambil tersenyum
"Terima kasih shiro" balasku sambil tersenyum
Shiro pun memberikanku 80 koin, yang 2 kali lebih banyak dari reward pertamanya, lalu Shiro menjelaskan bahwa ia memberikan koin tambahan itu karena aku sudah dapat membunuh slime yang lebih banyak, jadi aku pun menerimanya. Lalu aku dan Hidhe membagi koinnya sama rata, ia mendapatkan 40 dan aku juga dapat 40 juga, kami pun berpisah, masing-masing pergi ke rumahnya sendiri-sendiri, aku pun juga dalam perjalanan pulang, saat aku berjalan pulang, kulihat hari sudah menjadi malam tetapi, orang-orang masih memenuhi sepanjang distrik.
Mungkin hari ini benar-benar hari yang baik.
Sepanjang jalanku kembali ke rumah, orang-orang semakin berkurang, dan akhirnya, keadaan menjadi sepi.
"Hei kau! " aku mendengar suara seseorang dari belakang, aku pun menoleh ke belakang dan melihat ada 3 orang, semuanya merupakan orang dewasa, mungkin mereka adalah perampok.
"Apa maumu? " tanyaku
"Bukankah itu sudah jelas? " salah satu perampok mendekatiku dan mengacungkan pistolnya
"Berikan semua koinmu kepadaku" kata orang itu
"Dengar, aku ini hanyalah bocah ingusan, bagaimana kau dapat berasumsi aku mempunyai koin? " aku menunjuknya dan menurunkan pistolnya
"Kau baru saja menyelesaikan misi kan? aku tahu hal itu" kata orang yang membawa pistol,ia mengacungkan pistolnya lagi
"Ah, benar kau anggota guild itu juga kan?, mengapa kau tidak menyelesaikan misi juga? apa kau TIDAK mampu?" kataku
"Bocah ini!!!" ia hendak menembakkan pistolnya tetapi aku menendang tangannya hingga pistolnya jatuh
Serentak, teman-temannya juga ikut menyerang, 2 menggunakan pisau, 1 menggunakan tongkat dan 1 menggunakan sihir.Orang yang menggunakan sihir itu membuatku tidak bisa bergerak, aku pun menggunakan paralel room untuk keluar dari situ, tetapi sihirnya masih berpengaruh kepadaku, aku menetap di parallel room selama 1 menit lalu aku kembali dan melemparkan pisauku ke pengguna sihir itu, pisauku mengenainya lalu efek sihirnya hilang, orang-orang itu terlihat kebingungan, aku pun kembali ke parallel room lagi, kali ini aku berpindah di belakang salah satu perampok tadi, aku pun muncul dan mendorong perampok tadi dengan kakiku, tetapi ia tidak terjatuh dan akhirnya berbalik dan menangkapku.
"Kau ini licik juga ya bocah" kata perampok itu
Aku tidak dapat bergerak dan bernafas, orang itu mencekikku dengan kuat, tetapi aku menggunakan parallel room lagi dan dapat lepas dari genggamannya, kali ini aku berpindah ke pengguna sihir itu untuk mengambil pisau, setelah aku muncul di dekat pengguna sihir yang sudah jatuh itu, orang tadi menembak kakiku, aku terjatuh, saat aku hendak pergi ke parallel room, salah satu perampok memukulku dengan tongkatnya, aku tidak dapat bergerak karena kesakitan.
"Sayang sekali" kata perampok yang membawa pistol itu
"Kau tidak memiliki pengalaman apapun" lanjut perampok itu
Mereka mengambil koinku, semuanya, sekarang aku tidak punya apapun lagi, tiba-tiba perampok yang membawa pistol itu menembakku lagi, kali ini menembaknya tepat di dadaku.Secara perlahan, darahku semakin mengalir keluar, aku semakin tidak sadarkan diri, pandanganku buram lalu, gelap, aku tidak dapat melihat apa-apa.
".....Aku mati" kataku, akhirnya aku dapat melihat sesuatu yaitu diriku sendiri.
"Sebenarnya apa tujuanku ada di dunia ini?" aku berpikir, sambil memandangi ruangan hitam disekelilingku ini.
"Kalau tidak karena orang-orang itu...!" kataku dengan kesal, lalu aku melihat sebuah bola, bola itu terlihat seperti sebuah planet, planet itu berwarna biru dan hijau, mirip seperti bumi lengkap dengan bulannya, tiba-tiba sebuah sinar merah keluar dari suatu bagian "Bumi" itu lalu menghancurkan bulan itu, lalu pecahan bulan turun ke bumi, menyebabkan ledakan pada bagian itu, aku ketakutan.
"Mengerikan bukan?" seseorang menanyaiku suaranya mirip dengan suaraku, ia ada dibelakangku.
Aku pun menoleh kebelakang, aku melihat seseorang, ia lebih tinggi dariku, mungkin ia berumur 18-24 tahun, rambutnya hitam, warna pupilnya keungu-unguan, ia menggenakan baju serba hitam, ia juga menggunakan jaket dengan bulu dibagian lehernya.
"Arix" ia memperkenalkan dirinya
"Siapa-"
"Kau tidak perlu tahu siapa diriku, anggaplah aku sebagai seorang iblis, orang jahat atau mungkin inkarnasi lucifer sang hawa nafsu itu sendiri"
ia menyelaku
"Kau...mati, oleh orang-orang yang serakah itu, mereka benar-benar tidak punya rasa kasih" lanjutnya
"Ya lalu aku harus bagaimana? , dan apakah kau tahu tujuanku ada di dunia ini? jawablah aku!" kataku, aku panik, mungkin ini pertama kalinya aku merasa gelisah
"Tujuanmu.Aku tahu persis hal itu" jelasnya
"Apakah itu?! jawablah aku, aku tidak mau mati sekarang juga!" kataku
"Kau harus menebus dosaku, mulailah dengan membunuh manusia tadi dan hilangkanlah semua prasangka buruk itu" ia mengeluarkan sebuah pistol lalu menembakku, saat itu juga aku kembali hidup lagi.