Chapter 21 - Blinded

"Yah! Kak Matsu kok belum pulang?" Yuka terlihat khawatir, padahal aku sudah membuatkannya kue yang ia inginkan.

"Aku juga tidak tau nak"

Monster-monster itu ada dimana-mana, tetapi untungnya, monster itu tidak dapat masuk ke rumah kami.Aku berharap Matsu baik-baik saja.

"Baiklah mungkin aku harus mencarinya, Yuka, kau ingin ikut?, tapi kau harus dapat melakukan yang aku ajari kepadamu!" tawarku

"Haaa? gimana ya? baiklah, aku ikut!" kata Yuka ragu

_____________________________________

"Pengguna Cosmic Essence ya? manusia memanglah sangat menarik! " kata makhluk setengah void itu, ia mengeluarkan sebuah pedang yang pegangannya berbentuk mulut ular.

"Oi, kalian jangan diam saja, bantulah aku!" kata orang yang memakai topeng burung itu.

Tiba-tiba makhluk setengah void itu ada di depan Steve, pedangnya sudah dekat dengan Steve, orang yang memakai topeng burung itu dengan cepat menahan serangan itu, perseteruannya menyebabkan gelombang kejut yang menyebabkan kami bertiga terlempar jauh.

"Michiki!" teriak Shiro sambil mengeluarkan pistolnya lalu menembakkan fire shotnya.

Makhluk setengah void itu memiliki refleks yang sangat cepat, bahkan mendekati kecepatan suara, ia menghindari fire shot itu dan memantulkannya ke arah Michiki, fire shot itu tidak mengenainya tetapi fire shot itu membuat jubahnya terbakar.

"Golden Orb!" teriak Steve, bola-bola emasnya melesat dengan cepat, makhluk itu dapat menghindarinya lagi.

"Jangan menghalangiku manusia!" makhluk itu mengeluarkan sebuah sayap iblis di belakangnya.

"Envious Adramalech.. Hexsaw!" sebuah piringan gergaji berwarna hijau muncul disekelilingnya, piringan itu kemudian melesat menuju kami berempat. Tiba-tiba waktu terhenti, semuanya diam, hanya aku saja yang dapat bergerak, kekuatan macam apa yang ada di diriku ini?

"Adramalech... nama iblis itu sangat menggangguku" tiba-tiba Arix muncul disebelahku sambil menepuk pundakku.

"Apakah kau tahu makhluk itu?" tanyaku

"Makhluk void itu sangatlah kuat karena ia sudah bergabung menjadi satu dengan dosa besar Envious, kekuatan yang hebat itu, digabung dengan kejahatan makhluk void itu.. akan menghancurkan dunia ini.." kata Arix sambil mengeluarkan sebuah orb berwarna ungu kemerahan.

"Apakah kau akan membantu kami?"

"Aku hanya akan memberimu kekuatan, Light Speed Azatoth, gunakan bersamaan dengan sihirmu, kau akan bisa mengalahkannya, atau membuatnya ketakutan hingga ia pergi dari sini." kata Arix sambil menawarkan Orbnya kepadaku.

"Baiklah, terima kasih lagi" kataku sambil mengambil orb itu.

"Tidak, aku yang harusnya berterima kasih" katanya

Saat itu juga, waktu kembali berjalan, aku menggunakan Light Speed Azatoth untuk menyelamatkan Shiro, Steve dan Michiki kembali ke tempatku, makhluk itu terlihat kaget, Hexsawnya tidak mengenai kami.

"Mengesankan sekali manusia! , ayo , hibur aku sekali lagi!" makhluk itu menunjuk pedangnya ke arahku.

"Crevasse!" teriak Michiki bersamaan dengan munculnya sebuah jurang yang penuh dengan es.Makhluk itu terlihat tenang, ia langsung terbang untuk menghindari serangan itu, tetapi sebuah tombak-tombak es muncul dari jurang itu, mengenai sayap makhluk setengah void itu, tetapi sepertinya serangan itu tidak terlalu berpengaruh kepadanya.

"Usaha yang bagus manusia!" katanya