Chapter 19 - Jaws Of Despair

Aku tidak membawa senjata apapun saat ini, bagaimana aku bisa mengalahkan makhluk ini?

"Fire shot!" Shiro menembakkan peluru api dari pistol yang ia dapat entah dari mana.

Serangannya dapat mengenai dan melukai makhluk itu, dan akhirnya makhluk itu menoleh kepada Shiro dan bersiap untuk menerjangnya

"Chain of fear!" kugunakan sihir itu kepada makhluk itu, tetapi tidak mempan,makhluk itu sudah berlari menuju Shiro.

"Shiro, awas!" teriakku

Shiro dapat menghindar dari terjangan makhluk itu, tapi cakar makhluk itu dapat mengenai lengan kiri Shiro, menyobek lengan bajunya dan melukainya.Makhluk itu menabrak tiang rumah guild ini, Shiro pun memgambil kesempatan ini untuk berlari kepadaku.

"Shiro! kau tidak apa-apa?" tanyaku khawatir

"Tidak apa-apa kok, aku masih bisa bertarung" jawab Shiro lirih

"Benar tidak apa?" aku berfikir sihir apa yang dapat menyembuhkan Shiro dan dapat melukai makhluk itu. Aku tidak dapat menggunakan Wind Cleave karena aku tidak membawa pedangku, dan aku tidak dapat menggunakan kekuatan dari makhluk Void itu.

"Heal Ally!" aku mengatakannya sambil menyentuh luka Shiro, sepertinya sihir ini berhasil menyembuhkannya, tetapi makhluk itu sudah bangkit dan bersiap untuk menyerang kami lagi.

"Fire shot!" Shiro menembakkan pistolnya lagi, serangannya berhasil mengenai kaki makhluk itu tapi, makhluk itu masih dapat bangkit dan mulai menerjang kami.Mungkin aku harus mencoba sihir api seperti Shiro.

"Sunburst Ray!" kataku sambil menunjuk makhluk itu, tiba-tiba sebuah sinar muncul dari atas rumah guild ini, sinarnya begitu terang hingga aku dan Shiro harus menutup mata dari sinar itu, makhluk itu melengking karena panas dari sinar itu, dan akhirnya makhluk itu terbakar hingga tak tersisa, tetapi langit langit dan lantai rumah guild ini rusak karena serangan tadi dan juga terbakar.

"Apakah itu sihirmu Matsu?" tanya Shiro penuh selidik

"Tentu saja, menurutmu sihirnya siapa lagi?" kataku, lalu aku melihat cahaya biru muda menyelimuti telapak tanganku.

"Cahaya itu... ah, tidak mungkin" kata Shiro dengan suara yang pelan

"Kenapa?"

"Tidak apa-apa" Shiro berkeringat dan wajahnya agak merah.

"Baiklah, mungkin kita keluar dari sini?" tanyaku

"Ya, ayo keluar lewat pintu belakang!" kata Shiro sambil menggandengku untuk keluar.

Lalu aku melihat sekitar 6 siluet muncul dari kabut itu, kabut ini memunculkan makhluk Void itu, berarti ada sesuatu yang memiliki pikiran negatif dalam jumlah besar yang lalu memunculkan makhluk itu, tetapi kami harus membereskan makhluk ini dulu sebelum menyelidiki apa yang menyebabkan kabut keputusasaan ini.

Dibalik "Pintu belakang" yang Shiro dan aku lewati adalah sebuah rumah, rumah ini mungkin milik Shiro, dalamnya cukup rapi dan bagus.

"Apakah ini rumahmu Shiro?" tanyaku

"Ah, iya benar, ini rumahku" jawab Shiro

"Baiklah, apa yang akan kita lakukan sekarang?" kami berdua tidak dapat menjawabnya, kesunyian itu berlangsung selama 2 menit.Lalu kesunyian ini terpecah oleh bunyi pekikkan makhluk Void lain dari luar.

"Golden Orb!" aku mendengar seseorang dari luar mengatakan hal itu bersamaan saat suara pekik itu.Lalu ada seseorang yang menggebrak pintu depan.

"Shiro? apakah kau dirumah?" kata seseorang dengan panik