Chereads / Show up dreamer in that world / Chapter 21 - On The Way

Chapter 21 - On The Way

Didalam perjalanan, tidak ada percakapan sama sekali. Gadis yang telah membeli ku, ia hanya terdiam dan melihat ke arah jendela. Sedangkan pelayannya, menundukan kepala.

Aku bingung berada diantara mereka berdua. "Terasa cangung". Aku ingin berbicara untuk mencairkan suasana, tapi aku tidak tahu topik apa yang akan aku bicarakan dengan mereka.

Pada akhirnya kami bertiga hanya berdiam diri, dan tidak ada pembicaraan sama sekali.

Suasana di dalam kereta terasa sungguh membosankan. Ingin sekali aku membuka suara, tapi apalah dayaku, aku hanya seorang budak.

Aku melihat pelayan yang duduk disampingku; yang sedang menundukan kepala, karena tidak bekutik dan tidak bisa berbuat apa - apa terhadap keputusan dari tuannya.

Karena suasana terus seperti ini, aku pun sudah tidak memperdulikan status ku. Aku mulai membuka suara ku.

Ehm, maafkan aku, jadi boleh kah aku mengetahui kemana kita akan pergi?

Mereka masih terdiam dan tidak menghiraukanku.

Sekali lagi aku mengatakannya dengan keras.

Lalu, gadis dan pelayan itu menghadap ke arah ku.

Aku pun mengulanggi kembali pertanyaan ku.

Mereka menjawab.

Kita akan pergi ke kota tempat tinggal ku.

Sesuai dengan yang nona liliana katakan. Dan lagi, kalau kamu mau berbicara dengan nona liliana kau harus memanggilnya nona muda.

Ba-baik, saya minta maaf atas kelancanganku.

Tidak apa - apa, raffin. Aku tidak masalah dengan hal itu.

Saya juga tidak mempermasalahkan hal itu nona. Hanya saja sekedar mengigatkan kepadanya untuk kedepannya, jika ingin berbicara dengan nona ia harus memanggil dengan hormat.

Ma-maaf, saya tidak bermaksud untuk tidak sopan.

Baiklah. (Raffin)

Aku melihat bahwa gadis itu memperhatikan ku, dan ia lalu menanyakan sesuatu.

"Oh iya, aku penasaran, kenapa kamu ditelantarkan oleh penjual budak itu. Kalau memang kamu memiliki kualitas budak yang sangat baik, bagaimana kamu bisa sangat di benci oleh penjual itu?

Mungkin karena aku telah menganggu pekerjaannya.

"Pekerjaan?"

Iya, pekerjaan.

Bagaimana bisa kau dianggap menganggu pekerjaannya, bukankah kau ini adalah seorang budak? Seharusnya kau tidak mungkin bisa melakukan hal itu.

Itu benar, aku telah menganggu pekerjaannya dan telah membuat ia marah.

Memangnya kau menganggu pekerjaannya yang seperti apa?

Aku telah menganggu transaksi yang berlangsung dan membuat sebagian budak melarikan diri.

Membuat budak melarikan diri?

Iya.

Tunggu jadi kau telah membantu budak melarikan diri.

Tidak, sebenarnya aku membuat kesempatan bagi budak yang berada di dalam ruangan sel ku untuk melarikan diri.

Bagaimana bisa?

Aku menghancurkan pintu jeruji besi selnya.

Menghancurkan pintu jeruji besi?

Iya, saat aku berusaha membebaskan diriku. Aku mengunakan kekuatan ku untuk menghancurkan besi tempat ku dikurung.

Apakah budak yang lainnya juga tertangkap seperti mu?

Tidak, yang kutahu hanya diriku sendiri yang ditangkap.

Bagaimana mungkin?

Pada awalnya aku berniat menolong seorang budak wanita yang bersamaku. Namun, aku tidak bisa menyelamatkannya karena terikat akan sesuatu.

Lalu, hanya demi dirinya kau sendiri yang akhirnya tertangkap?

Bisa dikatakan begitu.

Jadi, kau tertangkap karena kau berusaha menyelamatkannya. Tidak kah dirimu menyesal karena itu?

Tentu sedikit, tapi aku sadar bahwa itu juga terjadi karena kecerobohanku.

Apakah kau berniat bebas?

Jika hal itu ditanyakan padaku, aku tidak tahu apa yang akan aku jawab saat ini.

Nona, saya pikir jika seorang budak melawan perintah tuannya adalah sebuah kejahatan besar. Namun, hal itu dapat disesuaikan dengan situasinya.

Karena kau mengatakan bahwa dirimu pernah melawan tuanmu, apakah kau berniat lari dan melawan nona liliana?

Ti-Tidak, tidak seperri itu. Aku pada saat itu hanya ingin membebaskan gadis yang bersama ku. Tentu saat ini aku tidak mungkin melawan perintah tuanku yang baru.

Bagus jika dirimu mengetahuinya. Tapi, saya pikir kau akan mencari kesempatan untuk kabur dari nona liliana.

Tidak! Saya tidak akan kabur.

Raffin, tidak perlu memojokkannya. Jika ia memang ingin kabur dari ku, bukan kah itu artinya sama saja dengan kejahatan besar, tentu ia pasti akan ditangkap.

Tapi nona liliana, sebagai budak yang pernah melawan perintah tuannya ia pasti punya rencana buruk.

Tidak, aku tidak berniat seperti itu. Lagian mana mungkin aku bisa kabur karena bukankah aku terikat akan kontrak.

Kontrak ya, memang si penjual budak itu mengatakan sesuatu mengenai kontrak.

"Ah, kontrak adalah sebuah perjanjian yang mengikat antara seorang budak dengan tuannya. Setiap budak biasanya akan memiliki suatu kontrak pada tuannya. (Raffin)

Iya itu benar sekali, kontrak itu membuatku tidak bisa melawan perintah dari tuan ku setiap perintah pasti akan ku lakukan dan sulit bagiku untuk melawan perintah, kalau pun bisa, aku akan berhenti bergerak dan tidak bisa melakukan apa - apa. Namun tetap saja sulit untuk menolak, apapun perintah yang diberikan, tubuhku sendiri akan melakukannya walau pikiran ku menyangkal.

Berhenti bergerak dan tubuh mu tetap akan melakukannya, benarkah itu, selama ini aku hanya tahu, bahwa budak yang melanggar perintah dari tuannya hanya akan menerima rasa sakit.

Tidak, aku bukan saja tidak bisa melawan, aku juga akan melakukan perintah itu.

Ini sungguh berbeda dari kontrak budak yang aku tahu. Setahuku, budak yang melawan hanya akan menerima rasa sakit.

Apakah ikatan kontrak itu berasal dari kalung lehermu?

Kalung leher?

Iya kalung leher, biasanya budak yang diberikan kalung leher itu akan mengekang budak itu untuk tidak dapat melawan perintah tuannya. Dan apabila melawan kalung itu akan mengecil.

"Ah, kalau kalung itu memang mengecil juga, akan tetapi aku tidak merasakan rasa sakitnya sama sekali. [Menjawab dengan tangan keatas dan mengaruk kebelakang pundak]

Ini cukup berbeda dari kontrak budak yang aku tahu.

Apa yang kalian bicarakan?

"Ah nona, begini, kontrak budak yang selama ini aku tahu hanya memberikan rasa sakit. Jadi aku rasa, kalau kontrak budaknya ini cukup berbeda.

"Benarkah?"

Iya.

Berbedanya dimana?

Perbedaannya adalah, pada budak ini, ia mengatakan tidak mampu melawan perintah tuannya dan tetap akan melakukan perintah apapun dari tuannya.

Gadis itu menghadapku dan berkata.

"Apapun", apa itu artinya apapun yang aku perintahkan padamu kau akan melakukan nya.

"Iya".

Baiklah, kalau begitu. Ehem, menunduk!.

"Gedubuk"

"Eh, Aku pun melakukan sesuai dengan yang ia perintah kan. "Tidak bisa melawan".

Begitu ya. Bersikap seperti anjing.

Kalau begitu, cium kedua kaki ku.

Melompat.

Terjadi keributan di dalam kereta.

Hahahaha, benar - benar nurut.

" " (Raffin)

Kau akan melakukan perintah apapun dariku. Tampaknya kau tidak bisa melawan. HAHAHA.

Aku merasa seperti sedang di permainkan olehnya.

Didalam kereta, liliana asik mempermainkan ku.

Nona, saya harap anda tidak mempermainkannya karena kita sedang berada di dalam kereta.

Raffin, sudah kah kita akan berhenti.

Karena langit masih terlihat terang saya pikir kita belum bisa mengambil waktu untuk berhenti.

"Ya baiklah, kalau kita berhenti aku akan melatih budak ini lebih serius.

Mata gadis itu menatap ku dan terlihat seperti telah menemukan mangsa.

"Aku berkeringat"

Lewat percakapan antara pelayan dan gadis itu, aku mengetahui bahwa gadis tersebut bernama Liliana dan pelayan itu bernama Raffin.

Sementara itu para ksatria diluar kuatir terhadap kereta kuda, karena keretanya begitu berisik dan bergoyang seolah - olah akan hancur dari dalam.

Apakah kereta itu aman, kenapa kereta itu begitu keras suaranya. Mereka khawatir pada kondisi nona muda mereka jika kereta itu hancur.

Setelah beberapa jauhnya, mereka pun mulai mendekat ke area hutan terlarang.

Karena memperhitungkan jarak yang bisa di tempuh kereta kuda akhirnya berhenti, langit terlihat sudah mulai akan gelap { Sore }. Kami keluar dari kereta kuda dan mulai mengatur tempat untuk beristirahat.

Salah satu ksatria melapor.

Nona, karena kita akan mendekati area hutan terlarang. Kita akan berhenti dan beristirahat disini. Jika perjalanan terus kita lanjutkan, mungkin nantinya kita malah akan berhenti dan bermalam di area hutan terlarang karena melihat kondisi saat ini.

Baiklah, tidak apa - apa. Lebih baik jika kita beristirahat sekarang. Setelah ia berbicara dengan ksatria itu, matanya menatap ku.

Aku dan pelayan itu berserta para ksatria mempersiapkan persiapan untuk beristirahat. Sedangkan gadis yang bernama liliana beristirahat di kereta kuda.

Karena tidak ada bahan untuk dimasak, aku dan pelayan beserta dua ksatria memutuskan untuk berburu mengumpulkan bahan makanan. Sedangkan dua ksatria lain menjaga tempat kami beristirahat dan melanjutkan persiapan untuk beristirahat.

Baiklah ayo kita berburu. Gumamku (Barnat)

Kami berjalan menuju hutan, aku tidak tahu bahwa gadis itu memperhatikan ku dan berteriak pada ku dari belakang.

"Jatuh"

Aku berjalan dan terjatuh. Mengetahui aku terjatuh yang lain nya berhenti dan memperhatikan ku.

Gadis itu tertawa.

Aku bangkit dan berulangkali terjatuh. Pada akhirnya pelayan itu sadar dan meminta liliana menghentikan perintah nya padaku.

Aku berpikir apakah aku memiliki nasib baik atau buruk.

"Ha, Jika begini, aku tidak tahu apakah nasib ku akan baik - baik saja atau buruk kedepannya.