keesokan harinya
#Disekolah#
"hai Shofia"panggil Elly
"hai Elly, kenapa kemaren gak dateng? masih blm terlambat kok buat dateng hari ini, dateng ya plisss"Shofia memohon
"oke"jawab Elly
"bagus, di villa graha twoEx"ucap Shofia
"okedeh, eh kita berangkatny bareng aj gimana?"tanya Elly
"masih punya muka buat dateng?"ucap Emir sinis dan berlalu begitu saja
"jangan dengerin Emir, Emir mah orang gila, sedeng, autis, yaudah nanti kita kesana bareng ya"maki Shofia, "gua ga gila"sinis Emir lagi, "eh iya iya bang maap bang"ucap Shofia takut, "hahahaha kalian ni ya emang jodoh"ucap Elly girang, "eh?dia gak tau?"tanya Emir, "blum"bisik Shofia sambil sedikit menggeleng
"tau apa?"tanya Elly, "haha Jean dan Emir sudah melakukan kegiatan intim, mungkin sekarang sudah pacaran?"gosip Shofia, "hei, gua cuma mau make dia, gua ga ada niatan buat serius ke Jean, sekalipun kita pacaran gua ga bakal serius, dia cuma mainan bagi gua"jawab Emir dingin
"aishhhh kejam"ucap Shofia, "hahahaha sepertinya ada ehem ehem nih"ledek Elly
"apa sih"ucap Shofia yang tiba tiba jadi sinis
"eh iya iya princess Shofia"ucap Elly sambil tertawa, "Shof gua sukanya sama lu, gua suka sama lu bukan suka sama Jean"ucap Emir tiba2, "jangan ngelucu"ucap Shofia lalu pergi kekantin, sementara itu bel menandakan masuk kelas berbunyi, apa boleh buat Shofia adalah murid teladan.
"tidak jadi pergi?"tanya Emir, "silent bich"ucap Shofia kasar, "humph" Emir malas
tiba bu shinta masuk berbarengan dengan datangnya Ervin, "BU SHINTAAAAAAAAAAAA"teriak Shofia
"kenapa Shofia"tanya bu shinta, "Elly pingsan" jelas Shofia, "hmph drama"bisik Ervin dingin, lalu Shofia memegang tangan Ervin dan sedikit menariknya, Ervin yang merasakan itu lalu tersenyum dan menoleh "kenapa"tanya Ervin lembut, Shofia hanya sedikit menggelengkan kepalanya "dia tidak drama, bawa dia ke UKS sekarang Ervin"bisik Shofia
"ught"Ervin kesal dan memutar matanya sinis, "bu, biar aku yang bawa dia ke UKS, ibu anter kita aja, aku ga sudi hanya ber2an dengan Elly" ucap Ervin sinis, "Ervin"tegas Shofia
"aish, bu biar aku sendiri aja deuh"ucap Ervin ketus lalu menggendong Elly dan lari ke ruang UKS , "oh mereka sangat romantis"ucap bu shinta, "haha iya"ucap Shofia menutupi kesakitan hatinya yang menyesak, "ah bagaimana kalau aku menyusul mereka? "ucap Shofia yang tidak nyaman
#UKS#
"BANGUN! GA USAH DRAMA"teriak Ervin sambil menggoyangkan tubuh Elly, "gua itung ampe 5 kalo ga bangun gua cium! 1...2.....3....4..... Ught"ucap Ervin yang langsung mencium Elly dengan gairahnya,
Shofia:"..."
Ervin merasa ada yang memperhatikan mereka, lalu Ervin menghentikan ciumannya dan menengok ke belakang, tidak ada orang, Sepi... , namun Ervin masih ingin mengecek nya dan melihat keluar kiri...kosong, kanan..... Ervin melihat Shofia yang berlari dengan kencang sambil mengusap matanya dengan lembut, disitu Ervin tahu bahwa Shofia telah menyaksikan itu dan sekarang sedang menangis, namun Ervin hanya diam menatapnya, setelah Shofia sudah jauh Ervin baru berjalan menuju kelas.
sesampainya dikelas Ervin tidak menemui sosok Shofia yang seharusnya berada dikelas
"Ervin.... dimana nak Shofia? "tanya Bu Shinta yang justru membuat Ervin bingung "bu... aku tidak mendapati Shofia di UKS maupun dikelas"ucap Ervin jujur, karena Ervin memang tidak bertemu Shofia di UKS melainkan di koridor, "coba ada yang mau nyari ga"tanya Bu Shinta, dalam serentak Ervin dan Emir mengucapkan kata yang sama yaitu "biar saya aja Bu!" mereka langsung saling menatap satu sama lain "gua" ucap Ervin "gua"ucap Emir berebut "udah udah kalian sana, buruan ya"ucap Bu Shinta "okelah"ucap mereka serentak lagi lalu saling menatap sinis
#koridor#
"gua tau kok Shofia dimana"ucap Ervin
"gua juga tau kok Shofia dimana"balas Emir
"dimana? "tanya Ervin
"lu sendiri dimana? "Emir balik tanya
"TOILET" ucap mereka serentak lagi
"oh kaya nya kita emang saling mengerti Shofia ya"ucap Ervin, "ngga, cuma gua yang ngerti dia bukan lo, lo bahkan berani nyium Elly didepan Shofia, lagian kan ya lo sama Elly kan udah pacaran ngapain masih suka sama Shofia"ucap Emir "jangan sok tau ya"ucap Ervin, "hmm"ucap Emir malas
#Toiley wanita"
"KELUAR LO PADA! "teriak Emir dan Ervin serentak "OMG! ganteng banget ni anak cowok"ucap kakak kelas nya "kak! gua saranin keluar dari sini sekarang! "ucap Emir sinis "iya gantengg~~dah para cogan"setelah mengucapkan itu semuanya keluar, Emir membuka pintu secara satu persatu dan akhirnya tiba di pintu terakhir dan tak bisa dibuka, Ervin hanya menatap Emir sambil mengangguk menandakan untuk menyuruh Emir mendobraknya, Emir hanya mengangguk dan mendobrak pintu itu, terlihatlah sosok Shofia yang sedang menangis
"Shofia"teriak Emir yang langsung memeluk Shofia "mir jangan kelewatan"ucap Ervin dingin, "gua apa nya yang kelewatan? "tanya Emir dingin sambil menciumi pipi Shofia, "Gak usah sambil cium bisa! "ucap Ervin yang mulai meninggi.
"kenapa? cemburu? ga mikirin Shofia yang tadi ngeliat lu ber2? "sindir Emir, "ngga Emir...aku justru seneng ngeliat mereka ber2"ucap Shofia sambil memasang senyum palsu, "ga usah pura pura Shofia, peluk aku"ucap Emir, Shofia langsung memeluk Emir dengan erat
Ervin:"...."
"kenapa? kaget? gua sama Shofia udah bareng sejak bayi"jelas Emir, "minggir, Shofia lepas"pinta Ervin kepada Shofia, Shofia yang mendengar itu langsung melepas pelukannya, kini tinggal Emir saja yang masih memeluk Shofia.
"LEPAS"teriak Ervin yang membuat Shofia terkejut, "Er jangan keterlaluan" ucap Emir sinis, "siapa yang keterlaluan? lu atau gua? "tanya ervin marah
BUAK
Emir meninju wajah Ervin dengan begitu keras sampai Ervin terhuyung, "oh mau berantem?"tanya Ervin sambil tersenyum sinis
"UDAH JANGAN BERANTEM!! "teriak Shofia memisahkan, namun Ervin dan Emir masih berkelahi
BUAK BUK BUK DUK
Emir menghantam wajah Ervin berkali kali lalu menendang perut Ervin, sampai Ervin jatuh 1meter, jujur Emir adalah seorang petinju tingkat internasional dengan talentanya yang bagus, dia sudah belajar tinju, taekwondo dan karate dari umur 4 tahun, saat SMP dia mendapat gelar master killer karena membuat 7 musuhnya K.O dan 8 lainnya masuk RS
jadi wajar saja Ervin susah untuk membandinginya.
"KALO KALIAN GA BERHENTI SEKARANG JUGA GUA BAKAL BUNUH DIRI"teriak Shofia, seketika mereka berhenti berkelahi dan menatap Shofia, "kamu berani emang? "tanya Emir, "BERISIK"teriak Shofia malu
#kringgg bunyi bel istirahat"
"ahh pas banget gua laper, bay Ervin gua sama Shofia makan dulu ya"ucap Emir santai dan merangkul tangannya ke pundak Shofia, namun, shofia menepisnya dan berbalik menuju Ervin, "Ervin yuk ke UKS"ajak Shofia sambil memegang tangan Ervin
"ck udah biar aku aja yang bawa"ucap Emir, "ngga usah ke UKS kok Shofia, aku baik baik aja"ucap Ervin, "Udah ga usah sok cool didepan Shofia"ucap Emir meremehkan, "Emir! "tegas Shofia, "yaudah yuk kita makan bareng"ajak Shofia
°°°
bel pulang sekolah pun tiba
"SHOFIA SINII"teriak Elly, "ayokkk"ucap Shofia girang
#diVilla#
"ngapain?masih berani dateng? "ucap Emir sinis, "ahhh dekoran nya bagus bangettttt kannnnn"ucap Shofia menghibur, "ah iya"ucap Elly , tiba Ervin yang sudah pulang
"Elly? "tanya Ervin sambil berwajah bingung
"Ervin! "panggil Elly
"ga usah kegirangan"sinis Ervin
°°°
malam pun tiba, Ervin hanya mengurung dirinya dikamar, Shofia mengetuk pintu Ervin
"vin kamu belum makan dari tadi sore"ucap Shofia khawatir, "Shof kamu tadi liat aku dipukulin sama Emir, aku pengecut"ucap Ervin kecewa "aku buka ya pintunya"ucap Shofia tidak peduli dengan ucapan Ervin tadi
"iya"jawab Ervin, tiba tiba Elly datang dan masuk duluan mendahului Shofia, "ervin! kamu marah? "tanya Elly yang langsung memeluk Ervin
Shofia:"..."
"ELLY MENYINGKIRLAH KAU TIDAK LEBIH BAIK DARI SHOFIA" teriak Ervin yang membuat Elly dan Shofia terkejut,"kau bahkan tidak pantas untuk dibandingi dengan shofia"ucap Ervin, "ERVIN KAU KELEWATAN!! "teriak Shofia, "kenapa sayang? "tanya Ervin santai ,"ak.....aku tidak dengan ini semua"ucap Shofia bergetar menahan tangis entah mengapa