"ak... aku tidak suka dengan ini semua"ucap shofia bergetar sambil menahan tangis yang ntah datang dari mana, Ervin hanya menatap Elly dingin lalu sedikit mendorongnya "kupikir kalian jodoh! karena itulah takdir yang aku lihat"sambung Shofia yang langsung menumpahkan air mata, Ervin yang melihat itu tercengang dan tidak bisa berkata-kata dalam beberapa detik, dan akhirnya Ervin mengangkat suara "kau seorang magician? mengapa kau tidak bilang!? "ucap Ervin dengan nada yang meninggi
"aku tahu kedatangan ku disini hanya membuat kalian berpisah, setidaknya sekarang, sekarang belum terlambat... kalian kembalilah pada jalan takdir"tangis Shofia semakin menjadi
oh, seandainya Shofia tidak terlalu baik pasti dia sudah mendapatkan Ervin sepenuhnya, namun sekarang mungkin memang belum, tetapi nanti dimasa depan... siapa yang tahu, Shofia akan menjadi apa!, Shofia yang menangis langsung keluar dari kamar Ervin dan langsung menuju kamar Emir dan menarik tangan Emir keluar dari Villa
"hey... ada apa?"tanya Emir yang khawatir dengan sikap Shofia "apa kau pikir menjadi magician itu salah? "tanya Shofia sambil menangis, "te.... tentu saja..tidak! "Emir yang tidak menyangka hal itu lalu menarik tangannya sambil menyembunyikan wajah bersalah nya itu, "aku tau, kau benci magician dari kecil"ucap Shofia dan pergi, menghilang begitu saja bagai pasir yang terbawa ombak.
•••
disisi lain, ditempat Shofia sekarang, diistananya sekarang, ia kembali dengan tangis nya, ia disambut hangat oleh para pelayan "sudah kubilang tidak seharusnya kau pergi dari sini, manusia hanya akan membuat kamu menderita"ucap ibunya
"tidak ma! aku bahagia disana,aku hanya mengikuti jalan takdirku, namun takdir berubah, namun setidaknya aku tau bagaimana rasanya berkorban, cinta dan belas kasih "balas Shofia
PLAK
suara tamparan ibu Shofia bergema di seluruh penjuru istana "kau itu terlalu baik atau terlalu bodoh? kau mengorbankan cintamu untuk orang lain yang tidak peduli denganmu! kau bukan anak ku, anak ku tidak ada yang tau caranya menjadi orang baik dan berkorban,oh tentu saja kau bukanlah seorang 'anak' melainkan seorang dewi cians"tegas ibu Shofia,
"karena itulah kalian! tidak punya hati nurani"sinis Shofia"kalian ingin aku menjadi seperti kalian? baiklah!karena aku tidak sudi di samakan dengan dewi cians yang kekuatannya jauh diatas ku"ucap Shofia dingin
"aku tahu hanya dengan memperlakukan mu begini baru bisa merubahmu"batin ibu shofia
"oh, ya kau belum bertemu dengan kakak mu selama 5 tahun kan"ucap ibu Shofia santai seperti tidak terjadi apapun
"aku tidak punya urusan dengan mereka Luna, aku lelah aku akan tidur"ucap Shofia tenang
dan meninggalkan ibunya sendiri di depan pintu masuk
"Luna?! hmph jadi sudah mulai kasar ya seperti kakak-kakak mu"batin ibunya Shofia
siapa sangka Shofia akan menjadi begitu? semua magician pun tahu kalau Shofia adalah dewi cians yang sangat kuat dan lemah lembut, namun Shofia yang sekarang akan mengukir sejarah magician yang baru, seorang dewi cians yang dingin, aneh bukan?.
°°°
#keesokan hari#
sementara di SMA semua orang terkejut dengan berita bahwa Shofia adalah seorang magician, berita itu menyebar ke seluruh penjuru SMA lain bahkan seluruh negerinya, sehingga seluruh sekolah tertarik untuk datang ke SMA Naga Angin Bersatu (dimana Shofia sekolah)
siapa sangka kalau hari ini adalah hari terakhir mereka melihat Shofia karena setelah hari ini Shofia akan tidur untuk bertahun tahun kedepan
#didepan gerbang sekolah#
"LIHAT ITU SI MAGICIAN"sorak salah seorang pria dann diikuti dengan semua murid yang mendengar nya
"WAH CANTIK"
"CANTIK SEKALI NAMUN SEORANG MAGICIAN PASTI CANTIK KARENA KEKUATANNYA"
Shofia yang mendengar itu semua hanya berjalan dengan anggun dan santai lalu menunjukan tatapan dingin dan kosong nya
tiba tiba saja seseorang menariknya dari kerumunan itu dan membawanya ke tempat yang aman dan sepi, "kau tidak apa? "tanya Ervin dengan cemas, namun Shofia hanya diam menatap Ervin dengan jijik
"hey jangan menatapku seperti itu,aku sudah menolong mu"ucap Ervin dengan dingin dan mendorong Shofia ketembok lalu mencium bibir Shofia dengan penuh gairah perlahan ciuman Ervin menurun dari bibir kemudian leher Shofia, perlahan..... Ervin membuka kancing baju Shofia dan mencium dada Shofia
"ahh... Ervin tidak"desah Shofia yang mencoba mendorong Ervin namun nihil Ervin jauh lebih kuat dari Shofia, Ervin mulai menaiki ciumannya lagi menuju bibir Shofia namun kedua tangan Ervin mulai meremas dada Shofia
"emh.. ahh...emh...ahh... ahh"desah Shofia disela sala ciuman mereka, Ervin tidak bisa mengendalikan diri dan terus bertambah bergairah, Shofia yang menerima itu juga mulai kehilangan kendali dan mengikuti permainan Ervin
Ervin semakin meremas dada Shofia, lalu Shofia menaiki kedua kakinya ke pinggang Ervin dan mengakibatkan kelamin mereka secara tidak langsung bersentuhan, dan tanpa sadar milik Ervin mulai berdiri dan membuat Shofia merasakan sesuatu
"ahh...ahh Ervin ahh...ahh nikmat"desah Shofia tanpa sadar, beberapa menit sudah berlangsung namun mereka masih berciuman, Shofia yang sadar akan dirinya langsung mendorong Ervin namun tidak menghasilkan apapun jadi Shofia memutuskan untuk mencubit milik Ervin
"Ouch" Ervin mengaduh, "ohh berani ya menyentuh 'itu'..."ucap Ervin sambil menunjukan senyum menggodanya, "kenapa? mau mencoba nya langsung? "goda Ervin
"kurang ajar.... "ucap Shofia sambil menunduk dan mengepalkan kedua tangannya, perlahan wajah Shofia memerah dan memerah hingga terlihat seperti balon berwarna merah
"siapa kurang ajar? kau? atau aku? kau yang menyentuh ku dan kau juga menikmati yang tadi" ucap Ervin mengungkapkan fakta
"ya benar, tentu saja! aku menikmatinya tadi.... apa kita harus mengulang nya? "ucap Shofia menggoda lalu memegang kedua pipi Ervin
Ervin tercengang melihat sifat Shofia, ia berubah! Ervin tidak pernah menyangka akan hal itu, Ervin langsung meninggalkan Shofia dan pergi begitu saja.
sementara, Shofia juga pergi kembali, kembali keistana nya dan tidur untuk bertahun tahun kedepan agar dirinya tetap abadi dan segar(awet muda).
setelah itu semua Ervin sangat menyesal karena itulah terakhir kali ia akan bertemu dengan Shofia, seandainya saat itu Ervin mengajak Shofia keliling kota, setidaknya mereka bisa menikmati saat saat terakhir
tahun demi tahun berlalu, Shofia tetap tertidur namun teman temannya juga perlahan melupakannya dan bersenang senang disana, yang mengingat Shofia hanya 2 orang itu (Ervin dan Emir),
•••
/sepuluh tahun kemudian/
#DI GEDUNG PERNIKAHAN #
Ervin terlihat rapi begitu juga Elly namun jangan salah paham mereka terlihat serasi... ya benar! namun bukan mereka yang menikah, kakak Elly (mia) akan menikah dengan kakak Ervin (Ello).
di tengah acara... Shofia datang dengan anggun, ia mengenakan kalung berlian dengan percikan emas, anting yang begitu elegan yang terbuat dari intan yang di selimuti oleh beberapa emas,dan gaun yang sangat indah berwarna putih dengan rombe rombe emas seberat 100gram tiap rombe nya, ia tampil seperti seorang putri dengan gaun beratnya.
"S... Shofia? "ucap Emir dengan ragu, "ya! ini aku Emir"jawab Shofia dengan tenang, Elly yang mendengar itu langsung melirik "Shofia? Siapa itu? apa keluargaku pernah mengundang mu? "tanya Elly sinis karena merasa iri pada penampilan Shofia
"bukan kau yang mengundang ku kesini! aku tau kakak mu dan kakak Ervin akan menikah, dan itu artinya kalian tidak akan bersama, bukan begitu? jadi aku datang karena undangan Ervin, ya.... walau menggunakan telepon nmun ia mengirim ku SMS untuk mengundang ku, walau aku tak menyangka ia masih ingat dengan ku..., dan bukan hanya itu, karena Ervin sendiri yang mengundang ku jadi aku juga sekalian ingin mengambil cintaku yang dulu"ucap Shofia tenang dan santai sambil menunjukan senyuman licik pada Elly.
"bagus sekali Shofia!aku akan menghubungi Ervin untuk melihat calon pengantinnya ini"ucap Emir yang berpura pura senang,"aku sepertinya pernah mengenal gadis ini... tapi kapan ya? "batin Elly bertanya tanya "tidak Emir! "tegas Elly, "cukup Elly jaga sikapmu"sinis Shofia sambil menatap rendah Elly dengan matanya yang dingin
"bagaimanapun juga, aku adalah tamu disini, jadi kau juga harus menghormatiku ingat pepatah Elly 'tamu adalah raja'"ucap Shofia dingin
"kau tidak pantas dipesta ini"tegas Elly, "oh.... wait wait look this guy, she know who i am, aku terlalu terkenal bukan? "ucap Elly dengan bangga,ya sekarang Elly adalah seorang model terkenal di negaranya
"oh begitukah? jadi... nona Elly sudah lupa padaku, biar kuperkenalkan diriku yang sekarang, aku adalah ahli waris dari ratu Luna di negara landwich, dan aku adalah seorang CEO dari perusahaan Legochi tian Entertainment, aku baru saja menjadi CEO disana jadi blm tersebar, sekarang itu adalah perusahaan ku, sudah dari 1menit yang lalu, jadi yang kau lihat sekarang ini adalah seorang Ratu dunia hiburan"ucap Shofia dengan tenang.
seketika Elly tercengang mendengarnya, perlahan ia ingat dengan Shofia, "kau Shofia yang sekelas dengan ku 10 tahun lalu.... si Magician"ucap Elly santai dan meneriaki dibagian kata 'Si Magician!' dan membuat semua orang mendengarnya, bahkan Ervin langsung mendengarnya dan berpikir bahwa itu adalah Shofia, Ervin langsung berlari menuju mereka.
"huh dia sendiri yang memanggil Ervin kemari, dasar gadis bodoh"batin Shofia dan sepertinya batin Emir juga berkata begitu
"SHOFIA!! "teriak Ervin dengan gembira dan langsung memeluk Shofia "oh apa yang kulakukan"batin Elly
"lihat... kau bukan seorang magician yang handal"bisik Ervin tepat di telinga Shofia "kami tak berjodoh.... "lanjutnya, "oh... itu karena aku mengubah takdir kalian, aku tidak akan merelakan orang yang kucintai diambil"balas Shofia berbisik, lalu Ervin memegang bokong Shofia dan sedikit meremasnya ".ohh yaaa...aku tidak sebaik itu Ervin"balas Shofia berbisik dengan bijaknya
"ya... aku tau itu"ucap Ervin sambil melepaskan pelukannya,"bukankah aku terlalu baik jika membiarkan itu? "ucap Shofia lagi, "ya aku tau kau berubah! kau tidak sebaik dulu.... namun itu pilihan bijak, karena sekarang aku tahu kau lebih pintar dan lebih segar"ucap Ervin dengan penuh makna