setelah memacu motor dengan kecepatan tinggi dan tergesa-gesa menuju ke rumah kakak, ponselku sedari tadi berisik dengan motif wa satu persatu kontak yang ada di ponselku bertanya kenapa aku membuat status seperti itu. aku yang sudah kesal langsung menjawab.
"Yang hamil kakak gw, aihh berisik aja kalian semua"
dan akupun langsung mengirimnya tanpa pilih-pilih lagi aku menandai orang-orang yang sudah banyak tanya dari tadi.
masih merasa kesal akhirnya aku pun mendiamkan hp-ku.
tepat di depan pintu rumah kak tarika aku mulai mengatur nafas menenangkan diri bersiap untuk menerima omelan. ya walaupun kakakku ini bawel tapi dia tidak pernah marah lebih dari 1 hari.
"assalamu'alaikum"
"ngapain kamu ke sini"
"buset kak, orang salam yaa di jawab dulu. menjawab wajib"
"hmm ya ya tau waalaikumsalam"
" niih martabak telur nya"
"telat, gak nafsu lagi aku"
"ooh yaa udah aku bawa lagi aja ke kampus"
"ya udah sana"
"bener ini kan ok, aku pergi kak assalamualaikum"
"FANDRII!!"
"apa!!?"
"maauuuuuu"
"gaya mu kak pake nolak"
"hehehehe"
"hhhmmmm"
"emang kamu sibuk apa sih"
"lagi PDKT"
"Uhuk uhuk!! Apaa!!"
"gak usah lebay juga kali"
"cie adek kakak kenal cinta"
"matamu lah kak, gagal makan aku sama dia"
"yaa maaf, mood ku itu naik turun loo fan"
"hhmm, ya udah deh aku mau tidur"
"bawa 1 bungkus kasih ayah ma bunda"
"hhhmmm ok"
aku pun pergi meninggalkan kakakku yang seperti nya sudah kelaparan itu, melihat dari jarak yang cukup jauh dia tersenyum begitu membuka martabak pesanannya itu.
setelah memberikan martabak telur itu pada ayah dan bunda aku rebahan di ranjang menatap langit-langit kamar memikirkan Gita yang hari ini masih sama terlihat manisnya dari hari sebelumnya.
"sayang banget kesempatan emas ini harus aku buang"
saat itu aku hanya bisa mengelus dada, aku mulai mencari ponselku dari dalam tas. rencananya sih ingin nonton acara boruto yang sudah up.
"mati aku!!"
mataku terbelalak seolah-olah bola mataku akan keluar melihat komentar pada story wa ku.
Aku langsung mengambil tas dan jaket ku. jantungku berdebar-debar saat itu aku berpirasat akan menerima bencana.
"kamu mau ke mana"
"anu bun apaaa anu"
"ana anu ana anu!! kamu kenapa sih?? ngomong yang jelas"
"fandri mau pulang ke kosan, kayaknya lupa kunci pintu"
"Oalah kok teledor sih"
"maaf bunda buru buru tadi"
"ya udah sana hati²"
padahal itu hanya kebohongan ku, aku segera mengambil helm dan berlari menuju motorku tapi sayang aku terlambat.
"FANDRI!!!"
kak Tarika berteriak memanggil namaku,Aku tidak berani melihatnya dan masih berusaha menyalahkan motorku dan pergi.
"ADUUH!! sakit njir"
walaupun memakai helm tapi tetap saja kepalaku terasa sakit menerima lemparan sendal Eiger di kepalaku.
"habis lah aku"
aku menghempaskan tas beserta helmku dan lari secepat mungkin lalu bersembunyi, aku benar-benar takut kakakku itu mengamuk.
"mati lah aku, kenapa sih bego banget!! nggak ingat kalau Arta tuh bisa liat status WA ku, yang lebih begonya pakai gue jawab lagi"
dari tempat persembunyianku itu aku masih bisa mendengar dengan jelas kakakku terus-terusan meneriaki ku. ya wajar aja sih Dia ngamuk gara-gara aku suaminya jadi tahu kalau dia sekarang lagi hamil yang seharusnya jadi kejutan.
"kurang dah uang jajanku"
setelah lelah, akhirnya Aku memberanikan diri untuk keluar dari tempat persembunyian. kasihan juga ibu hamil satu itu jadi berteriak-teriak karena aku.
"FANDRI!!"
"Iya iya aku salah kak, ampun lah"
"oh makanya kamu sembunyi ya!!"
"iya lah, aku takut di amuk sama mak lampir"
"matamu!! kamu ituu loo"
"ampun kak"
"Aku tuh kesel banget sama kamu kenapa coba kamu bilang sama kak arta"
"habisnya aku kesel terus aku buat story wa,aku gak tau kalau dia ikut komen dan aku balas semua yang komen yang ada di wa ku"
"dasar bego luu, iih kesel dah!! aku juga ya omelin sama dia gara-gara dia nggak bilang"
"sakit kak ih"
"aku kesel fan!! ihh"
"sakit ih"
"bodok amat"
"lebih bagus bilang sekarang kan daripada nanti kalau dia udah pulang"
"ya namanya Aku mau ngasih kejutan, itu di sinetron sering ngasih kejutan ke suaminya pas hamil kan romantis"
"korban sinetron banget sih kak"
"apa kata mu fan, nih nih rasain"
"sakiiit woy hulk"
"matamu fan, iihh sumpah yaa kesel"
dia kembali lagi dengan kegilaannya mulai memukulku dengan sendal Eiger nya, kalian tahu betapa tebalnya sendal Eiger itu, semua bagian tubuhku terasa sakit seperti habis dipukul orang satu kampung.
"aduuh bun"
"kamu kenapa fan"
"jatooh"
"hah!!?? jatuh di mana"
"bohong lo bun, itu habis dihajar sama tarika"
"di hajar??"
"ayah bocor banget dah, aduh sakiiit"
"lah kenapa, emang kamu ada buat salah"
"fandri gak sengaja bilang ke kak Arta kalau kak tarika hamil"
"hahahaha pantes kena amuk kamu"
"hahahaha"
aku memutuskan untuk liburan kuliah dan tidur di rumah ayah dan bunda 1 hari karena memang aku benar benar kesakitan.
besoknya baru aku berencana untuk pulang ke kosan dan kuliah.
"sakitnya"
Aku duduk selonjoran di sofa sambil mulai membuka pesan wa satu persatu. kulihat ada beberapa panggilan tak terjawab dari kak arta.
"hah!! tarika hamil, kok gak ada bilang sama aku"
"fan kamu bercanda kan"
"fandri"
"eh jawab dong!!, aku gak bisa fokus kerja ini"
"kakakmu juga di telepon gak mau angkat"
"ini beneran, fan gila yaa gak mau bilang!!!"
"awas aja!!!!"
itu ocehan nya di WA, kalian bilang banyangkan kondisi ku sekarang yang sudah babak belur. apa yang akan di lakukan kakak ipar ku itu padaku nanti.
"kak Arta ada gila2 nya juga itu, aku harus segera cabut dari sini"
dengan seribu alasan aku minta di antar kan pulang oleh ayah, walaupun bunda melarang aku pulang ke kosan karena kasihan habis di hajar. akhirnya ayah pun mau pergi mengantarkan aku yaa walaupun dengan syarat bulan depan bantu ayah meluaskan kebun kesayangannya.
"ya Allah Gusti sakiteee"
kalau kalian pengikut setia cerita ini pasti tau gimana kerasnya kakakku itu.
walaupun sudah menikah dan punya anak tubuh nya masih ingat betul teknik bela diri yang dulu selalu jadi hobinya dan itu benar menyiksa aku sebagai adik laki-laki nya sebagai bahan percobaan setiap hari.
"memang gila ah kak tarika itu yah!! aku udah sebesar ini masih gak bisa buat pertahanan dari dia, mau di taro ke mana muka ku saat di depan gita"
"hahahahah apa hubungannya Bambang!"
"yaa kalau ada apa apa sama dia aku gak bisa jagain dia yaa malu"
"minta ajarin kakak mu lah, biar bisa jagain dia"
"hah!?? minta dia ajarin, ayah mau aku cuma tinggal nama di buatnya"
"hahahaha fandri²"
"hhmmmm lebih baik gak usah yah"
setelah sampai aku langsung merendamkan tubuhku ke dalam bak berisi air hangat, rasanya cukup melegakan. aku masih terus di situ sambil memainkan ponselku. dengan game cacing yang sedang viral di kalangan anak anak di kampus ku. bahkan sampai air menjadi dingin dan kulit ku mulai keriput agak mengembang aku masih saja bersantai di air.
"aihh!? udah dingin"
aku keluar dari air lalu mandi, saat selesai aku merasa mata ku sangat berat ku putuskan untuk berbaring di ranjang dan tidur saat itu.
saat aku terbangun dari tidur kepalaku terasa sakit, kulihat ke sekeliling kamar yang gelap.
"ini udah jam berapa sih kok gelap banget"
aku tak sanggup bangkit sekujur tubuhku terasa sakit aku hanya bisa menggerakkan tanganku itu pun secara perlahan, aku berusaha mengambil ponselku untuk melihat jam. tapi di saat yang bersamaan ada telepon masuk tanpa pikir panjang aku langsung mengangkat nya.
"halo"
"hhmm ya"
"fan kamu di mana"
"kosan"
"ok aku datang"
"ini siapa"
tapi belum lagi sempat aku mengetahui siapa yang barusan itu, teleponnya sudah di tutup. apa lagi aku gak bisa liat nama kontak nya di ponselku karena mataku berat dan terasa panas.
====================================