Chereads / Artika family / Chapter 169 - dia

Chapter 169 - dia

(tok tok tok)

dengan kepala yang masih pusing mata yang terpejam aku mendengar suara pintu kosan ku yang di ketuk seseorang.

"haihhh!! siapa sih ganggu aja"

dengan tubuh yang lemas aku pun bangkit dan berusaha mendekati pintu tapi sayang aku tidak bisa menahan berat badanku sendiri saat itu dan akhirnya aku pun terjatuh.

"fandri. . . fandriii . . . fandri!! hey fan bangun"

dengan pandangan yang sama samar aku melihat bayangan seorang wanita dengan suara yang lembut, suaranya begitu familiar biasanya aku tapi aku lupa dia siapa.

dengan sekuat tenaga dia membantuku berdiri dan memapahku kembali ke tempat tidur, dengan nafasnya yang terengah-engah terdengar jelas di telingaku.

"aku gak papa kok"

Aku berusaha meyakinkan nya kalau aku baik-baik saja dan akupun kaget dengan responnya saat itu.

"ndas mu gak papa, kamu tuh panas banget tau nggak"

Aku terbelalak membuka mata melihat siapa wanita ini yang berani berkata kasar seperti itu padaku.

"gita!!"

ucapku keras karena kaget melihat sosoknya tepat disebelah ranjangku, walaupun belum terlalu jelas pandangan saat itu tapi aku tahu itu dia.

"kamu ngapain di sini!?? kok kamu bisa masuk"

"nolongin orang yang mau mati!! noh pintu lu kagak di kunci"

"buset git, gak gitu juga kali aku di katain mau mati"

"hahahaha habisnya kamu sih, aku tadi mau nganterin makanan doang fan, aku jadi makan di tempat yang mau aku traktir kamu tadi dan sengaja bungkusin buat kamu. eeeh malah gini"

"kok repot-repot sih git"

"gak kok, malah aku bakal repot kalau aku gak jadi ke sini kamu bakal kenapa² gak ada yang tau"

"makasih yaa udah datang"

"hmm ya gak masalah"

tidak ada lagi yang bisa kami katakan Dia pun bangkit dari tempat duduknya.

"fan"

"iya, git sekali lagi aku ngucapin makasih yaa, kamuu hati hati di jalan"

"ya elah fan, aku belum pamitan pulang. ngusir banget"

"eeh aku kira kamu mau pulang"

"kagak!!"

"lah terus??"

"mau tanya kamu simpan sapu tangan di mana?? aku mau kompres kamu"

Aku terdiam sejenak karena mengira saat itu dia akan pulang tapi ternyata tidak dia masih ingin merepotkan dirinya untuk membantu ku.

"hello fandri aku tanya loo"

"eh eh, sorry ada di lemari bawah di sebelah ini"

"oohh ok"

aku langsung menjawabnya dengan spontan,sampai akhirnya aku ingat dimana tempat aku menyimpan sapu tangan adalah tempat yang sama di mana aku menyimpan pakaian dalam.

"Gitaaaa!!! aku aja!!"

aku yang tadinya berbaring langsung bangkit langsung menutup pintu lemari yang sudah setengah terbuka itu.

"apaan sih, gak usah teriak juga kali"

"eeh gak kok"

"hayoo ada apaan di situ"

"gak ada apa apa kok"

"halah bohong aja, pasti ada majalah yang gak bener yaaa"

"sembarangan!! kagak!!"

"hahahahah iya juga gak papa, lu normal kan"

"ya normal lah, tapi bener gak ada yang begituan di kamarku"

"hhmm ya udah whatever"

setelah dia bangkit aku pun bernafas lega dia tak melihat isi lemari itu. begitu dia pergi ke dapur aku langsung mengambil saputangan itu secepat mungkin.

"aduuh pinggang ku"

aku merasakan pinggang sakit begitu berusaha berdiri dan kembali berbaring di tempat tidur. tak lama dia pun kembali dengan mangkuk berisi air. dia duduk tak jauh dari temanku berbaring, dia memeras saputangan yang basah itu lalu meletakkan nya di keningku, saat itu kuperhatikan dia melakukan semuanya dengan lembut dan gak berantakan aku merasa sedang di rawat oleh pacar.

(walaupun belum pernah ngerasain wkwkwk)

nggak banyak yang kami bicarakan lebih tepatnya tidak ada yang dibicarakan akhirnya aku pun mulai mengantuk saat itu.

"ya udah fan aku balik yaa"

"makasih banyak yaa"

"iya, ya udah tidur lah"

"iya"

mataku saat itu masih terus menatapnya yang terlalu pergi hanya waktu saat itu terlalu singkat sampai akhirnya dia pergi. begitu merasakan kekosongan aku pun kembali terpejam.

"FANDRI!!"

"ANJIIIR!! SAKIT"

matamu yang tadinya terpejam kembali terbuka merasakan sakit di puncak karena pukulan nya. kulihat orang kasar itu sudah di kamar ku (Eko).

"sakit bego!!"

"lemah lu ah baru gitu aja"

"matamu itu lemah, nyoh liat"

aku mengangkat lengan bajuku dan di sana terlihat beberapa memar.

"eeh sorry gak tau"

"hhmmm"

"itu kenapa"

"aah udah ah berisik banget dah, mau tidur juga"

"sebentar, itu kenapa??? lo berantem lagi"

"kagak!!"

"teruuus??"

"ihh kepo banget dah lu"

"iya dong, kasih tau cepetan"

"aku ngantuk"

"fandri!!"

"ya elah lu siapa sih perhatian banget Bambang!! pacar?? bukan kan"

"calon fan"

"iihh najis, gua masih normal kali"

"hahahaha gua juga kali, bilang dong fan"

"itu di gebukin kakak gua, udah ah berisik loo. ngapain coba di sini padahal gak ada di undang. kaya jelangkung tau gak"

"hahahaha kurang asem, tadi gua gak sengaja ketemu gita dia bilang loo sakit dan dia minta gua nemenin luuu"

"hah!? ya bener"

"iya Bambang"

di situ aku merasa kalau Gita bener bener peduli sama aku, yaa walaupun cuma karena aku sekarang lagi sakit. aku ngerasa seneng banget.

=================================