Chereads / Artika family / Chapter 164 - lagi

Chapter 164 - lagi

"Ayuuuu!"

teriakku

"yaelah tar biasa aja kali"

kata ayu dengan tersenyum

"ya namanya juga rindu"

memeluknya dengan erat

"apa kabar loh kayaknya makin seneng aja"

mencubit pipiku

"iya alhamdulillah hahahaha"

jawab ku sambil tertawa

"itu pipi makin kayak bakpao aja ya"

ejeknya lagi

"masak sih"

aku mencari kaca

dengan berdiri di depan TV besar milik ayu aku coba memperhatikan kedua pipiku yang memang terlihat lebih chubby.

tapi aku pun dengan cueknya bilang

"alah gendut dikit aja nggak masalah kali"

aku segera berbalik dan kembali menghampiri ayu kami bercerita banyak hal baik soal anak, suami dan lain lain.

"coba telepon Yulia dan Naza gih mana tahu bisa datang kemari juga, ya lumayan tambah-tambahan temen ngegosip hahahahahaha"

kataku sambil mengambil cemilan yang kebetulan ada di situ

"iya juga yaa"

ayu langsung mengambil hpnya

ya betul saja mereka sedang tidak sibuk dan bersedia bergabung bersama kami,aku dan ayu pun segera menuju ke dapur untuk menyiapkan beberapa cemilan dan juga minuman jadi saat mereka datang kami sudah duduk santai dengan semua hidangan yang ada.

setelah menikah kami yang sekarang sudah sibuk dengan urusan kami masing-masing baik dalam mengurus anak-anak suami rumah dan lainnya, ya begitulah tugas seorang wanita yang sudah menikah.

"halo jeng apa kabar semoga sehat selalu"

kata Naza yang baru datang

"jeng!??"

aku dan ayu saling bertatap-tatapan

"hahahahaha"

kami tertawa dengan lepas

"haha Naza Naza kamu habis arisan dari mana kok ke bawa sampai disini sih hahaha"

kataku masih merasa geli

"hahahaha sory kebiasaan tuh waktu kumpul-kumpul sama istri temen-temennya Mahda"

jawabnya sambil menutup mulut

"ya elah keliatan banget emak emaknya"

lanjut ayu

"hahahaha ya emang udah emak emak kn"

jawab Naza juga

"iya iya iya bener, ya udah sini makan cemilan"

tarikku

percakapan pun kembali berlanjut seperti menanyai kabar apa kegiatan selama ini juga tanya tanya ada berita baru apa biasa lah pertanyaan emak emak kalau udah kumpul.

sudah hampir setengah jam berlalu tapi saat itu Yulia belum datang juga ayu pun kembali menelponnya menanyai apakah dia akan datang atau tidak ternyata dia masih kesusahan untuk meninggalkan anaknya tapi tetap berkeinginan untuk datang.

"anakku sekarang centil banget ya ampun. . . mau nyamperin cowok duluan"

curhat Naza

"laah kenapa?? kan bagus"

kataku tersenyum

"bagus dari mananya"

Naza langsung menjawab

"bagus ngikut ibunya hahahahha"

lanjut ku dan tertawa

"kampret lah!!!"

kesalnya

"hahahaha"

kami kembali tertawa

tak lama setelah itu yulia pun datang dengan wajah lelahnya.

"assalamualaikum"

katanya langsung merebahkan diri

"capek yul"

tanyaku

"pake nanyak!!"

jawabnya kesal

"hahahahah"

kami semua tertawa

"rasanya baru bisa bernafas aku tau gak capek banget"

keluhnya

"hahahaha biasa itu yul"

kataku sambil tertawa

"hhhmmm haaaah capek!!"

dia menghela nafas panjang dan kembali berbaring

"hahahahah Yulia Yulia"

kami tertawa

banyak hal yang kami ceritakan penuh dengan canda dan tawa, rasanya aku sangat beruntung bisa memiliki sahabat seperti mereka mungkin kalau kamu jadi aku kamu akan merasakan hal yang sama.

"eh tar loe gendutan deh"

kata naza

"hahaha aku bahagia naz"

jawabku

"kirain kamu isi lagi hahaha"

lanjutnya

"ah gak ah, aku lagi banyak ngemil aja"

jawabku dengan santai tapi agak kepikiran

"oooh gitu"

angguk Naza

kami lanjut berbincang bincang dan aku mulai memperhatikan wajah mereka satu persatu.

banyak kejadian yang aku ingin ceritakan pada kalian tentang pertemuanku dengan mereka, dari awal pertemuan kami permasalahan kami bahkan permasalahan mereka sendiri mungkin di lain waktu aku akan menceritakan kisah mereka satu persatu.

tak terasa waktu kami berjalan dengan begitu cepat, sampai jam anak-anak pulang sekolah tiba. ya kami semua tentu saja bergegas karena jam pulang anak-anak kami tidak jauh berbeda.

waktu kami untuk berkumpul sekarang benar-benar berbeda karena kehidupan setelah menikah itu jelas sangat berbeda saat kami masih remaja masih menikmati kehidupan yang bebas dengan waktu yang tidak terbatas.

"ya udah yu kita pamit pulang yaa"

kataku dengan mengambil tasku

"iya makasih loh udah nyempetin waktu ke sini, kalian semua hati hati di jalan ya"

ayu tersenyum lembut

"hahahah yaelah yuu pakai makasih segala"

kata naza

"hahaha iya nih ya udah kita pulang yaaa"

Yulia melambai

"daaaah"

kata kami kompak dan pergi

kami bertiga keluar rumah ayu secara bersamaan tapi begitu di jalan kami langsung berpisah karena memang arah rumah kami berbeda-beda,iya memang tidak banyak waktu untuk kami saling berbicara tapi itu sudah cukup untuk melepas rindu kebersamaan kami.

saat setibanya aku di rumah dengan memarkirkan mobilku aku sudah dikejar-kejar oleh kedua anakku 2 buah hatiku yang cantik dan tampan.

hmm yaa wajah kak Arta hampir semua tidak ada kemiripan dengan ku ya tapi tidak masalah juga itu bertanda memang itu anak kak Arta bukan anak orang lain hahahahah.

"bunda bunda kita telepon ayah yuk"

kata Arfa membuntuti ku

"iya bunda Tika juga kangen ayah"

lanjut Tika

"oke nanti kita telepon ayah tapi setelah kita makan siang"

kataku menggandeng mereka

"aaahhssiaaaap!!"

teriak mereka

"hahahahah apa lah kalian ini"

kataku tertawa

aku langsung menuju ke kamar mengganti baju yang nyaman untuk di pakai bersantai di rumah. setelah itu aku pun turun segera menuju ke meja makan makan bersama kedua anakku yang sudah menunggu dengan agak sedikit terburu-buru mereka mengambil nasi dan juga minuman, aku tau betul kenapa mereka ingin segera menelpon ayah mereka.

"makannya pelan-pelan aja nanti keselek loo"

lirikku

"eeh iya bunda"

kata mereka kompak

begitu kami semua selesai makan aku sengaja memperlambat gerakan ku ingin membuat mereka tidak sabar dan ya tentu saja mereka mulai berisik memanggil-manggil aku.

"bunda udah siap bunda, ayo bunda!"

"telepon ayah bunda!! cepat bunda!!"

"adek duluan ihh!!"

"gak loo abang duluan!!"

"adek looo!!"

"ihhh gak!! abang!!"

dan akhirnya mereka pun mulai bertengkar itu membuat aku tertawa geli

"udah udah, barengan dong yuk kita vc ayah"

kataku memisahkan

"AYOOOOO!!"

teriak mereka semangat

aku mengambil ponselku yang berada di meja makan dengan duduk bersama aku mulai menelpon kak Arta tapi sayangnya kak Arta tidak menjawabnya.

aku lihat wajah kedua anakku yang mulai bersedih dan aku pun mengatakan pada mereka untuk mencobanya sekali lagi.

"yaaah gak di angkat"

kataku pelan

"yaaaaaaahhh"

kata mereka panjang dengan penuh kekecewaan

"jangan kecewa gitu dong, mungkin aja ayah lagi sibuk, kan ayah itu seorang dokter"

jelasku

tapi saat itu mereka hanya tertunduk lesu dan perlahan bangkit dari tempat duduk dan pergi tanpa mengucapkan sepatah kata pun.

aku tahu saat itu mereka benar-benar kecewa karena rasa rindu mereka tidak tertumpah kan.

grek grek grek

(suara getaran)

"eh eh eh!! ayah telepon balik"

teriakku

mereka segera berbalik dengan wajah yang berbinar-binar senyum yang lebar mereka berlari ke arahku.

"AYAAAAAH!!"

teriak mereka begitu melihat wajah kak Arta di ponselku

"astagfirullah!! ih kaget ayah nak"

kak arta kaget dan sedikit menjauh dari ponselnya

"hahahaha ayah ayah"

" ha ha ha ha"

Arfa dan Tika tertawa lepas melihat ayah mereka yang terkaget kaget itu

"ayah ayah arfa dapat nilai olah raga bagus yah paliiiing tinggi pokonya di kelas"

kata Arfa dengan bangga

"eleh!! abang adek juga dapat nilai bagus kok bentar yah bentar!"

kata Tika berlari masuk ke kamar mengambil buku gambar miliknya

saat itu aku hanya diam dan melihat mereka yang penuh kehebohan sedang berbicara dengan kak Arta membuat aku tersenyum geli karena satu dengan yang lain membanggakan diri mereka.

"liat yah liat gambarnya Tika dapat 100 hebat kan yah"

kata Tika dengan nafas yang terengah-engah

"eh eh hebat Arfa lagi laaa yah"

saut Arfa

"Tika loo bang!!"

"Abang looo!!"

"Adek ihh!!"

"gak!! abang!!"

"hahahaha"

aku tertawa dengan lepasnya

"udah udah ih, anak ayah semuanya hebat hebat kok"

kata kak Arta dengan wajah sedikit kebingungan

yaah setelah hampir setengah jam kami vc kak Arta harus kembali bekerja dan diapun menutup telepon.

kedua anakku dengan ngambek dan membuang muka tak mau saling menatap.

"aaah. . . bunda sedih lah, kalian sayangnya sama ayah aja, agak ada yang sayang sama bunda, gara gara ayah kalian berantem ayah jauh bunda sakit siapa lah yang mau ngerawat bunda ini. kalian berdua aja kaya gini hhmmm hahh bunda cari anak baru aja laah"

kataku dan pergi.

"bundaaaaa"

peluk mereka

mereka memeluk dengan erat dan mereka bilang mereka juga sayang padaku dan tak ingin kalau aku mencari anak baru.

aku tersenyum dan memeluk mereka

====================================

semoga kalian suka dengan cerita kali ini

😘😘😘😘

love you all