Chereads / Artika family / Chapter 155 - sabar

Chapter 155 - sabar

dengan semangat aku bersama fandri pergi ke kampus untuk melaporkan semua perbuatan anak anak nakal itu.

setibanya di sana aku langsung minta fandri untuk di antarkan ke ruangan para dosen berkumpul.

"kak ini jam masuk kak"

tahan fandri

"looh kan gak semuanya fan, pokoknya ayoo"

paksaku

"ihh kak sabar dong"

masih berusaha tenang

"gak bisa fan ayoo!!"

menarik

dengan sedikit memaksa akhirnya fandri mau mengantar aku ke tempat yang di maksud.

tapi sayang benar yang di katakan fandri mereka pasti sedang tidak di tempat dan itu membuat kami harus menunggu.

"kalau begitu mbak saya tunggu aja yaa nanty kalau memang udah pada ada di tempat tolong sampaikan saya wali dari fandri ingin melaporkan sesuatu dan ini adalah hal yang sangat penting"

kataku pada salah seorang yang ada di sana

"baik buk"

angguknya

sembari menunggu kami menuju ke kantin dan menikmati beberapa jajanan di sana.

"ihh udah lama banget aku gak makan ini"

kataku saat memakan telur gulung yang di belikan fandri

"hahahaha ini sih udah banyak banget yang jual kak tapi yang paling enak di sekolah gini"

"hhmm iya iya"

sambil makan

begitu kami selesai makan fandri mengajakku berkeliling kampus sambil menunggu semua dosen dekan dan lainnya berkumpul.

setelah kami rasa cukup kamipun kembali dan ternyata memang mereka sudah berada di tempat.

"mohon maaf sebelumnya telah mengganggu waktu bapak dan ibu, saya tarika kakak dari fandri mahasiswa dari kampus ini.

tujuan saya datang kemari ingin melaporkan suatu masalah yang di alami adik saya"

kataku saat itu

"masalah apa yaa"

tanya salah seorang

"adik saya mengalami tindak kekerasan atau pengeroyokan oleh beberapa orang tepatnya kakak seniornya"

lanjutku

"hah!!! siapa yang melakukan itu di kampus ini!!"

kaget beberapa orang

"kok kelihatannya dia baik baik aja yaa"

kata seorang melihat fandri

"iya yaa gak lecet sama sekali tuh"

lanjut yang lainnya

"oh iya saya lupa bilang kalau kejadian itu terjadi sebelum bulan puasa, tentu semua bekas luka itu sudah memudar bahkan menghilang, eh tapi tenang saya ada foto fotonya bahkan bukti chat ancaman dan video pemukulan itu"

lanjutku

"hah!! siapa sih pelakunya"

"tolong kasih tau yang jelas siapa"

kata salah seorang taks sabar

"kasih tau fan"

kataku melihat fandri

"hhmm semua terdiri dari 4 orang yang terdapat dalam 1 Genk yang cukup terkenal di kampus mereka Johan, miko, Tono dan alriski"

fandri menyebutkan nama nama mereka

"apa!! Alriski!!"

Kaget semua

setelah itu mereka mulai berbisik membiarkan sesuatu dan aku punya pirasat buruk soal yang mereka bicarakan.

"mana buktinya saya mau lihat"

kata salah seorang

"ini silahkan lihat"

kataku memberikan ponselku

dengan serius dia melihat percakapan yang sudah di screenshot dan juga video yang aku maksud tadi.

tapi aku memperhatikan ada yang aneh dengan caranya melihat ke ponselku dan saat itu aku curiga kalau dia. . . .

"ini"

singkatnya mengembalikan ponselku

"lah kok dihapus!!"

kagetku

"kami mohon maaf, masalah ini tidak bisa dilanjutkan jangan memperpanjang masalah ini mari kita bicarakan baik-baik"

kata yang lain

"oh saya tahu kalian takutkan kalau kalian kehilangan omset kalian yaa, oh iya itu cuman kopian kok masih ada yang asli"

kataku kesal

"tolong yaa buk jangan di besar besarkan ini bisa kita tegur dulu"

kata salah seorang dengan agak ngotot

"hah di tegur!! pak buk ini kejadian sudah cukup lama dan sampai sekarang dia masih mencari adik saya bahkan sampai datang ke tempat tinggal adik saya, kalau kalian memang gak mau menindak langsung ini saya siap bawa semua ini ke jalur hukum"

lanjutku semakin kesal

"saya minta tolong buk jangan, kami juga gak bisa berbuat banyak buk"

kapan seorang wanita yang mulai merasa takut

"sepertinya kalian semua kelihatan takut banget yaa apa sebanyak itu uang yang mereka kasih, ya ampun era macam apa sekarang ini orang yang terhormat seperti kalian kalian ini tunduk terhadap uang!! dan membuat anak seperti dia bebas melakukan apapun sesuka hatinya!!! tugas seorang pembimbing seperti kalian itu mengajarkan hal yang baik dan benar bukan malah tunduk di bawah uang dan kekuasaan!! wah sungguh miris"

kataku beranjak pergi

"tunggu buk kita belum selesai"

panggil salah seorang

"saya rasa semua selesai kok, jelas sekali kalau kalian tidak akan mau berbuat apapun kalian tau sendiri lah kan kalau kasusnya menyebar kerugian kalian, itu gak hanya akan membuat kehilangan omset kalian bahkan lebih berlipat lipat merugikan nya. mana kampus ini akan tercoret karena membiarkan ini begitu saja"

lanjutku

"kami mohon ayo bicarakan baik baik kita tindak lanjuti dengan baik jangan ada campur tangan hukum buk"

mohon mereka

"maaf saya gak bisa percaya kalian, tingkat bukti itu saja kalian menghapusnya oh ya sebentar"

mengambil ponsel

telepon

Tarika:"Hallo panji!!"

Panji:"iya kak"

Tarika:"kakak bisa minta tolong"

Panji:"insyaallah kak emang apa"

Tarika:"tolong ambilkan rekaman CCTV di kampus xxx untuk hari ini kakak perlu"

Panji:"hhmmm itu kemera CCTV jelas apa kak"

Tarika:"hhmmm Lenovo kayanya pan online bisa rekam suara itu kan"

Panji:"ooh tau tau kak ok nnty kalau udah aku kabarin yaa"

Tarika:"ok Panji makasih banyak yaa"

Panji:"iya masama kak"

aku menutup telepon dan ingin beranjak pergi tapi seseorang dari luar menahan kami untuk pergi.

"kak dia orang yang aku bilang itu"

kata fandri melihat seorang pria

"ihh bapak terima kasih banyak yaa udah mau bantu adik saya, dan kalau bapak takut gak di pekerjakan lagi di kampus ini saya mau kok terima bapak, jangan takut pak"

kataku menepuk pundaknya

"eh tunggu deh"

kataku berbalik melihat orang orang yang di ruangan masih dengan ke khawatiran wajah mereka masing-masing

"hmmm sebagai guru, pembimbing atau apalah namanya!! seharusnya bisa membimbing gimana penerus kita untuk jadi orang yang baik di kedepan, tanamkan dan ajaran agama agar mereka jadi orang yang berakhlak baik. lah kalau kalian aja takut kayak gini di pijak lah!! harga diri kalian yang harusnya di junjung tinggi bukan tertunduk takut seperti ini"

kataku pergi

saat itu aku sudah sangat menahan emosiku agar tak meledak ledak, tapi walaupun dengan cukup santai kata kataku tadi itu cukup pedas untuk mereka, semoga saja mereka mendengar dan mencerna perkataan ku tadi.

setelah kami keluar dari kampus fandri kami langsung pulang dan memberi tahukan pada kak arta soal tanggapan dari pihak kampus soal masalah ini.

karena aku tau dengan jelas kalau kalau mereka tidak ingin memberi hukuman jera pada pelakunya karena mereka itu orang orang yang berada.

kak Arta yang mendengar semua ceritaku terlihat kecewa dan juga emosi tapi aku meminta kak Arta untuk tenang karena aku yakin semua ini akan berjalan sesuai rencana.

akhirnya malampun datang kami semua memilih bersantai dan menonton tv di ruang tamu.

(dor dor dor)

menggedor-gedor pintu

"bos booss!!"

teriak penjaga di luar

"eh kenapa!!"

kak arta kaget

"iya iya!!"

jawab kak Arta

kami yang saat itu duduk langsung mengejar pintu karena memang tak biasanya malam-malam begitu seseorang menggedor pintu, dan yang kami dapati adalah penjaga rumah kami sudah berdarah-darah, dia mengalami luka di bagian kepala.

tentu saja itu membuat kami kaget dan panik, kak arta langsung mengajaknya masuk ke rumah dan mengobati luka-lukanya.

saat kak arta membersihkan sisa-sisa darah yang berada di wajahnya kak arta bertanya.

"sebenarnya apa yang sudah terjadi!??"

tanya kak Arta

"tadi itu pagar depan kayak ada yang nendang niat saya sih lihat ada apa gitu!? eh ternyata ada sekumpulan orang yang lemparin saya pakai batu"

jelasnya

"ngelemparin??? terus orang-orang itu mana"

tanya kak Arta lagi

"gitu saya teriak mereka langsung pergi"

lanjutnya

"siapa sih!!"

kata kak Arta kesal

si penjaga itupun hanya menggeleng-gelengkan kepalanya karena memang dia tidak melihat dan juga tidak mengenali orang-orang yang sudah melemparinya, tapi saat itu tiba-tiba aku ingat akan sesuatu.

"oh iya CCTV di depan ada akan"

kataku tiba tiba ingat

"iya ada!!"

si penjaga itu baru ingat

"yaudah untuk malam ini kamu istirahat dulu, besok aja kita periksa CCTV nya"

kata kak Arta mengajak penjaga itu ke kamar tamu

"baik bos"

jawabnya

setelah membiarkan penjaga kami itu beristirahat, kak arta langsung menelpon Pak man yang kebetulan hari ini memang sedang tidak masuk.

syukurnya Pak man bersedia dan katanya langsung berangkat menuju ke sini.

setelah itu kak arta duduk kembali bersama kami dan mulai memikirkan sesuatu.

"nggak pernah pernah lo ada orang yang kayak gitu"

kataku bingung

"iya sayang ini kali pertamanya ada kejadian kayak gini"

"apa jangan-jangan. . . . "

kata fandri terhenti

"jangan-jangan apa fan"

tanyaku

"hmmm aku nggak begitu yakin sih Kak tapi. . karena penjaga tadi itu bilang sekumpulan orang tiba-tiba aku langsung ingat sama geng yang juga cari masalah sama aku"

jelasnya

"eh!! iya juga yaaa"

kata kak Arta ikut berpikir hal yang

"tapi mereka nggak tahu alamat kita"

kataku lagi masih belum yakin

"iya sih sayang kamu bener juga"

"bisa jadi Kak kalau mereka tahu dari pihak kampus, karena kan kita udah buat laporan"

lanjut fandri

"hhmmm iya juga sih"

anggukku

==================================

maaf lama up

semoga kalian suka