Chereads / Artika family / Chapter 152 - lama

Chapter 152 - lama

setelah berjam-jam berlalu sesudah kami melakukan ini dan itu akhirnya aku baru ingat akan sesuatu.

tadinya aku ingin memberikan oleh-oleh pada Balri dan Panji dan akhirnya aku pun memikirkan untuk membuat semuanya berkumpul daripada harus mendatangi mereka satu persatu.

dengan segera aku melihat ponselku dan mengechat mereka satu-persatu menanyai kapan mereka ada waktu dan bisa datang berkunjung ke rumahku.

setelah waktu sudah ditentukan aku langsung membuka YouTube untuk mencari ide-ide masakan.

"masak apa lahh yaaa"

mulai bingung dengan tontonan tontonan di YouTube

akhirnya setelah menonton video masakan masakan itu aku jadi melenceng dari tujuan dan malah melihat video video prank oleh youtuber youtuber seperti salah satunya ketemu sabun bolong di mobil dan disitu aku pun berfikir soal kata-kata cowok itu tentang itu adalah hal yang biasa buat cowok.

"apa setiap aku lagi gak bisa kak Arta kayak gitu ya"

pertanyaan itu tiba-tiba muncul di benakku

mengingat hubungan pernikahan kami sudah cukup lama kalau dulu kami masih sangat erat dan sering sekali melakukan hubungan intim tapi semenjak memiliki anak dan apalagi mereka sudah mulai besar aku mulai membatasi.

aku kembali berpikir apakah hasrat seksual Kak arta terpenuhi selama aku membatasi kami saat berhubungan.

"ih kok aku jadi miring gini sih"

dengan segera aku pun mencari kak Arta

"kak sini deh ada yang aku mau tanyain"

kataku begitu melihatnya yang sedang duduk bermain dengan anak anak

"kenapa sayang"

tanyanya

"sini dulu"

panggilku

"iya sebentar"

kak arta pun bangkit dari tempat duduknya dan menghampiri ku

begitu melihatnya mendekat aku pun langsung menarik tangannya dan mengajaknya untuk berbicara hanya empat mata.

"kenapa sih yang"

tanyanya lagi

awalnya aku ragu saat ingin menanyakannya secara langsung jadi aku pun berpikir untuk memperlihatkan video itu terlebih dahulu padanya dan melihat bagaimana responnya barulah aku bertanya.

"coba deh kakak lihat video ini"

aku menyodorkan ponselku

"video apaan yang"

tanyanya

"udah lihat aja"

kataku mulai memperhatikan wajahnya

dan setelah beberapa menit video itu diputar aku melihat ekspresi wajah yang terkadang mengerutkan dahi lalu tersenyum kadang menaikkan bibirnya membuatku sangat penasaran akhirnya mulutku yang gatal langsung menanyainya.

"bener nggak sih Kak semua cowok itu seperti itu"

tanyaku

"ya nggak semua sih yang, itu biasanya dilakuin kalau memang laki-laki itu udah sangat birahi dan tidak ada tempat untuk memuaskan hawa nafsunya"

jelasnya mengembangkan ponselku

"tapi kakak nggak pernah sampai kayak gitu kan"

tanyaku lagi

"hah!!! ya gak lah yang buat apa??? Aku kan udah ada kamu lebih enak pula"

"syukur lah aku kira. . . ."

terpotong

"apa?? kamu mengira aku sering kayak gini"

katanya langsung

"hehehehe iya kak"

jawabku dengan cengengesan

"gak yaa yank hormon seksual aku tuh masih normal-normal aja jadi ya gak sampai kayak harus memaksakan pasangan gitu untuk berhubungan setiap hari"

jelasnya lagi

"oh ok ok"

aku pun langsung berusaha pergi dari topik pembahasan

"mau ke mana"

tanyanya

"kabur!!"

teriakku

"enak aja sini kita udah lama lho nggak wik wik wik yank"

"hahahaha ngawur kamu kak ini masih siang bolong"

mulai berlari

"bodok amat yank!! mau siang bolong kek, pagi bolong kek, malem bolong sekalipun aku gak peduli pokoknya aku mau yaank!!"

berusaha mengejar

"gaaaaak!!!"

Teriakku berlarian

Ya begitulah akhirnya kami pun kejar-kejaran seperti orang bodoh.

disaksikan anak-anak dan juga Bu Inah aku benar-benar merasa gila dengan tingkah Kak arta itu.

aku benar-benar orang yang mudah penasaran kalau ada sesuatu yang mengganjal aku pun langsung berusaha menghilangkan ganjalan di hati itu dengan langsung menanyakan pada orangnya.

Aku bukan tipe orang yang takut menghadapi suatu masalah tapi aku tipe orang yang suka dengan berani menghadapi masalah.

ya walaupun terkadang aku harus menanggung beberapa resiko menjadi orang yang seperti ini dan yab it's my life.

"ini udah malem loh aku belum dapet menu makanan yang pas gitu sesuai selera"

kataku saat berbaring di ranjang

"menu makanan buat apa yang"

ikut nempel

"Aku ada rencana mau kumpul-kumpul dengan anak-anak sekalian buat bagi-bagiin oleh-oleh tapi aku bingung mau buat makanan apa kalau kayak pecel, soto, mie goreng, mie kuah udah bosen buat apa ya Kak"

tanyaku

"kenapa nggak kamu tanyain ke temen-temen kamu aja yank, atau kalian bicarain mau makan apa gitu terus nanti waktu udah kumpul masaknya bareng-bareng kan lebih seru"

saran kak Arta

"hhmm iya juga yaa kak kan kami mau rame-rame kalau cuman aku yang pingin nanti mereka nya nggak mau lagi, waaah ide yang bagus terima kasih suamiku emuah"

sangking senangnya aku memberinya Kiss di pipi

"yani yank, yang satu lagi belum dia iri nih"

kayanya dengan mendorongkan pipinya yang satu lagi

"yeeee dikasih hati malah minta jantung hahahaha"

aku tertawa dan berusaha menjauh darinya

tapi sayangnya aku kalah cepat dia malah menangkapku dari mencumbuku habis-habisan.

akhirnya kami pun mengisi penuh kamar kami dengan suara tawa karena aksi jahil nya, sampai pada akhirnya kami lelah dan terbaring menatap ke langit-langit kamar dan mulai berbincang kecil.

"Ooo yank"

mulai membuka pembicaraan

"hhhmmm"

"minggu depan aku udah tugas keluar kota loo"

mengingatkan

"looh kok cepet banget Kak!!"

kaget

"kan memang udah jadwalnya gitu sayang setelah lebaran aku berangkat"

menatap

"yaaah kak"

merasa berat

"sabar ya sayang nggak lama kok"

mengusap wajahnya dengan pelan

"nggak lama gimana 2 bulan loh"

langsung membantah

"iya sih tapi mau gimana lagi ini kan resiko karena aku nggak ambik jadwal saat puasa"

kembali memperlakukannya dengan lembut dan manja

"hhmmm ya udah deh mau gimana lagi aku harus siap-siap menahan rindu"

akhirnya luluh juga

"2 bulan kok yang nggak lebih, jadi sabar ya"

"iya kak"

"jadi. . . "

kak Arta semakin mendekat

"jadi apa Kak"

aku pun melirik ke arahnya

"hhmmm sebelum pergi boleh dong seminggu full dapat jatah ya itung-itung nabung lah kalau misalnya pengen waktu jauh dari pada pakai sabun ya kan"

mulai memeluk

"iihh!! kakak apaan sih!! kepengen apapun saat nggak ada aku nggak boleh kayak gitu sama sabun!! jorok banget"

aku langsung melepaskan pelukannya dan mengomel

"terkadang ada lo yang satu titik dimana seorang cowok nggak bisa nahan rasa pengennya"

kata kak Arta dengan serius

"setahu aku kalau misalnya cowok lagi pengen pasti dia itu kan ngeliat sesuatu yang memancing!! awas aja kalau kamu nanti di sana enggak jaga mata!!"

omelku lagi

"Aku janji sayang akan selalu jaga mata aku, kan aku udah sering bilang hati aku ini cuman milik kamu dan nggak mungkin jadi milik orang lain bahkan nanti kalau kamu udah nggak ada"

mulai dengan gombalannya

"Halah omongan laki-laki mana bisa dipercaya 100% iya aja kalau misalnya aku udah nggak ada kamu nggak bakal cari pengganti aku kan masih banyak cewek yang lain lebih baik dari aku"

membuang muka

"perlu kamu tahu yang aku cuman punya 2 wanita yang paling berharga dan aku cintai pertama mamaku yang kedua kamu dan aku nggak bakal cari yang lain hanya kalian berdua untuk selamanya"

menarik dagu untuk saling berpandang-pandangan

"hhmmm ya ya ya"

manyun

"percaya dong sayang bku beneran loh pembaca aja baper masa kamu enggak"

mulai kesal

"iya iya aku percaya"

dengan sedikit terpaksa

"jadi malam ini jelas dapat jatah kan"

mulai beraksi

"hhhmmm"

==============================

gimana kelanjutannya ya!???

apakah rencana tarika untuk kumpul-kumpul dengan teman-temannya berhasil.

terus gimana tarikan saat dia ditinggal kak Arta bertugas di luar kota.

ikuti terus ceritanya ya

semoga kalian suka