Chereads / Artika family / Chapter 140 - cerita

Chapter 140 - cerita

aku yang tadinya bersantai sekarang jadi khawatir karena kak arta sedang di dapur dengan papa.

aku tak lagi fokus dengan apa yang ada di tv malah asik melihat ke arah dapur.

"mah apa gak papa biarin mereka masak"

aku mulai tak tenang

"ah santai aja lah tar papamu itu udah pro hahaha"

kata mama dengan santainya

"hhm ya udah"

akhirnya aku pasrah

aku kembali melihat sosok mama kak Arta yang sangat ramah dan manis itu.

aku jadi penasaran bagaimana perjalanan cinta mereka kok bisa sampai sekarang ini.

terlihat jelas kalau papa sangat sayang dengan mama makanya papa bisa seperti tadi.

"hhmm mah"

kataku mulai tak bisa menahan diri

"kenapa tar"

tanyanya

"tarika penasaran deh"

lanjutku

"soal apa?? kakeknya Arta"

"bukan mah"

"lah terus??"

bingung

"hhmm gak jadi deh mah"

kataku ragu

"ihh apaan sih mama penasaran loo jadinya"

"gak jadi hehehe"

"udah jangan ragu ragu bilang aja kenapa"

mama yang penasaran mendekat

"hhmm tarika boleh tau gak gimana awal mama ketemu papa sumpah penasaran"

kataku pada akhirnya

"hohoho ituu panjang ceritanya tar"

mama tertawa dengan lucu

"ceritain dong mah tarika mau tau"

kepo

"hahahaha Mama harus cerita dari mana coba"

mama bingung

"pokoknya dari awal banget lah ma"

"kamu ini yaa"

liriknya

"hehehe"

"hhmmm dulu itu mama. . . . "

mulai cerita

seorang mama dulunya adalah sekretaris yang bekerja di perusahaan yang ada di Jakarta.

Mama adalah orang yang aktif di banyak hal dan itu menjadikan mama sangat banyak disukai orang dan juga sebagai kesayangan bos.

cerita awalnya perusahaan tepat mama kerja hanya perusahaan kecil yang dipimpin oleh seorang bos tegas disiplin dan juga cerdas perusahaan itu setiap tahun semakin berkembang.

sampai 4 tahun mama kerja di sana perusahaan itu sudah semakin membesar dan tentu saja jabatan Mama saat itu semakin penting di situ.

sampai suatu ketika bos sedang sakit Mama harus membawakan sebuah file penting juga harus meeting keluar kota tepatnya di kota Yogyakarta tempat mama tinggal sekarang dulu.

"waah udah mau ketemu papa ini"

potongku

"sabar dulu toh mau dengar mama cerita nggak sih"

"hehehe maaf maaf lanjut mah"

sangking penasaranbya aku terus memotong cerita mama

"nah ini Mama kan harus naik pesawat terbang. . . . "

langsung cerita

pada saat sampai di bandara Yogyakarta ramai orang, mama duduk sebentar saat itu untuk melihat alamat yang sudah diberikan lalu mencari taksi untuk pesan.

begitu Mama sampai di alamat yang tertulis dan mama masih berdiri di depan gerbangnya mama ditanyai penjaga di sana barulah di persilahkan masuk menunggu di sebuah ruangan, sebelum meeting dimulai mama mendapat telepon dari bos india berpesan penting untuk disampaikan pada klayen nanti dan bos bilang kalau setelah semua selesai cepat hubungi bagaimana hasilnya karena sangat penting bagi perusahaan.

setelah hampir setengah jam mama menunggu dan akhirnya kami pun mulai rapat selama beberapa jam, begitu selesai mama langsung hubungi bos soal meeting kali ini yang aku berjalan lancar.

karena cukup lelah Mama memilih untuk menginap di hotel dan pesan tiket pesawat untuk penerbangan besok jadi mama satu hari lagi di Yogyakarta.

malam itu saat mau tidur tiba-tiba perut Mama sakit jadi dengan terpaksa Mama keluar dari hotel tengah malam untuk mencari obat karena setahu Mama tidak jauh ada apotek.

begitu ingin pulang ternyata mama diikuti seseorang tas kecil mama diambil lalu Mama sempet juga dipukul dan sampai nggak sadarkan diri begitu mama tersadar dan udah di rumah sakit.

setelah tersadar Mama tanya suster yang ada di situ dan dia bilang kalau ada seorang pria yang antar Mama tapi sekarang sedang keluar jadi Mama tunggu dia yang udah nolongin

untuk mengucapkan terima kasih.

dengan berbahasa Inggris mama minta tukar minta no lalu berpisah, karena memang soal jambret yang nyerang itu katanya sempat tertangkap tapi meloloskan diri dan sekarang masih dalam pengejaran.

besoknya ternyata si penjambret itu tertangkap dan semua yang dia curi di kembalikan ke Mama tapi melalui papa dan kami ketemu lagi itu barulah pertemuan kami mulai akrab.

"tapi setelah itu gak langsung pacaran karena mama punya pacar di Jakarta"

"pada saat itu Mama punya pacar"

sesi pemotretan kaget

"Ya iyalah punya, malah pacaran udah 4 tahun tapi nggak nikah nikah"

"hhmm kenapa mah"

semakin penasaran

"hhmm Mama sudah siap untuk menjadi seorang istri tapi pacar mama itu selalu bilang ah susah kalau misalnya menikah tanpa persiapan yang matang apalagi aku belum cukup mapan untuk menjalin pernikahan atau rumah tangga ya mama pun mengiyakan walaupun dalam hati Mama Mama siap-siap saja harus hidup susah kalau tetap bersamanya"

"waah lama loo mah 4 tahun itu"

"iya Mama tau 4 tahun itu lama kayak kredit mobil lamanya"

"hahahaha Mama ini"

"tapi memang bener kan kalau kata anak zaman sekarang sih ngapain lama-lama pacaran sampai 4 tahun kayak kredit mobil atau motor"

"hahaha ya bener sih, lanjut mah lanjut"

setelah kejadian itu kami bertengkar hebat dan hubungan kami terasa semakin renggang karena semakin banyak perbedaan diantara kami yang menimbulkan keributan dan akhirnya kami memilih untuk mengakhiri hubungan yang sudah dijalin selama 4 tahun.

walaupun harus sedih dan merasakan sakit hati tapi semua terus berjalan sampai mama berubah jadi orang pekerja keras dan merasa tidak membutuhkan sosok pria yang hanya bisa menggantung perasaan.

sampai Mama dipromosikan naik jabatan dan diberi sebagian saham yang ada di Yogyakarta dan mama harus mengolahnya akhirnya Mama pun kembali terbang ke Yogyakarta menjalankan perusahaan cabang.

"loh terus mah kapan ketemu papanya lagi"

tanyaku

"Mama ketemu papa saat Mama sedang makan di sebuah kafe"

di depan sebuah rumah sakit hari itulah pertemuan kami yang kesekian kalinya mama yang sedang duduk menikmati makanan mama di sapanya.

setelah hari itu kami jadi semakin dekat dan sering berkomunikasi bahkan jalan bersama tapi mama tak langsung punya perasaan karena juga masih proses melupakan apalagi di pikir pikir kalau dia orang Korea dan ganteng pula mana mungkin lah di antara kami ada apa-apa tapi kenyataannya malah sebaliknya.

papa nembak Mama dan ngajakin pacaran, tapi saat itu ada perasaan ragu dan takut kalau nantinya kalau sudah punya perasaan tiba tiba semuanya nggak berjalan lancar seperti yang sebelum jadi sempat tolak tapi semua itu nggak berakhir di situ aja.

"papa ngapain mah ngancam mama!!"

"ya gak lah tar kamu ini loo mikirnya"

"papa semakin bersikeras untuk memperjuangkan perasaannya sama mama dan nunjukin kalau dia serius bahkan sampai masuk Islam"

"wauw!!"

"setelah itu papa belajar bahasa Indonesia dan menetap di Indonesia disitulah mama berusaha yakin dan membuka hati"

"terus mah"

" hhmm seingat mama kurang lebih 1 tahun Mama jadian dan 1 tahun pacaran akhirnya kami menikah dan mulai membangun semuanya bersama dari 0 sampai seperti sekarang"

"nggak juga lah dari nol banget karena ada bantuan kakeknya Arta juga"

sambung papa

"papa ihh denger ceritanya"

kaget mama

"sedikit aja nggak semua hehehe"

"oke nona-nona silakan menikmati makanan yang sudah dibuatkan para suami"

kata kak Arta menaruhnya di meja

"waaahhh enak nih"

kompak aku dan bunda

sementara cerita mama terhenti dan kami makan masakan yang sudah di hidangkan.

aku juga memanggil anak anakku untuk ikut makan.

===============================

semoga suka

maaf lama up