Chereads / Artika family / Chapter 137 - otw Korea

Chapter 137 - otw Korea

Pagi pagi Kami sudah berkemas memasukkan semua barang-barang ke dalam mobil dan sekarang kami tiba di bandara.

setelah semalam istriku sudah cukup heboh soal obat mabuknya yang terlupakan tadi sebelum ke bandara kami sudah membelinya dan dia pun sudah meminumnya.

"Mati aku"

kata tarika langsung berhenti

"kenapa sayang!"

kaget

"Kak aku kan nggak tahu bahasa Korea!!"

Katanya tiba-tiba

"Oalah yang yang selama ini suka nonton drama Korea berarti enggak ngerti artinya ya"

kataku tersenyum

"Lah kalau itu kan ada translate-nya tinggal baca, gimana ini kak apa aku tinggal aja ya"

Bingung

"ih ngawur kamu!!! udah tenang aja kan ada aku, biar aku yang jadi Google translate kamu"

kataku dan langsung menggandeng tangannya

"iihh kak gimana nanti pas di sana kaya kambing bodoh lah aku"

tarika mulai berpikir jauh

"apa lah kamu ini yank, udah ah jangan mikir yang gak gak"

"tapi aku beneran gak tau kak paling tau tau aja niih yaa annyeonghaseyo, gamsahabnida, jal jinaess-eoyo, ppalli, jamkkanman-yo aihh apa lagi yaa kak"

katanya dengan menghitung jari

"halah halah yank udah lah udah kamu orang Jawa pake bahasa Jawa menurut aku gak cocok kok apa lagi ini bisa bisa ke gigit itu lidah kamu hahahaha"

akupun tertawa

"iihh jahat banget sih kak!! aku lagi berusaha ini!!"

omelnya

"udah laah ayoo kita jalan dulu nanti aku ajarin sedikit sedikit"

"beneran yaa!"

semangat

"iya sayang iya, anak anak nanti kalian bakal belajar bahasa baru yaa biar nggak katrok kayak bunda kalian ini heran udah bertahun-tahun nonton drama Korea masa nggak tahu tahu hahahaha"

kataku mengajak anak anakku

"bahasa!???"

"baru????"

mereka bingung

"Iihh kakak ini yaa bener bener deh!! bukannya kasih solusi malah bikin tambah kesel!!"

"hahahahahaha sabar yang sabar"

"sabar gimana coba gini udah mau otw loo!! kalau belajar sekarang sama kayak yang dibilang orang tua jaman dulu lah"

tarika mulai bicara tak jelas

"lah??? emang orang tua jaman dulu bilang apa yang????"

bingung

"gitu kebelet berak gitu juga gali lubang!!"

"hah!!!"

kaget

"iya!"

singkat

"huahahahahahahaha yank yank kok ada ada aja sih"

"iihh nyesel aku!!"

"Nyesel kenapa!!!"

Langsung serius

"Nyesel aku dari dulu nggak belajar bahasa Korea!!!"

"Hhmmm Aku kira kamu nyesel nikah sama aku yang keturunan orang Korea"

aku langsung mengelus dada

"Hahahaha kalau itu nggak bakal ada penyesalan sampai kapanpun Kak"

kata tarika sambil tertawa

"Kamu ini bisa aja yank aku jadi baper"

aku menutup muka

"iihh kak kok alay gitu"

menjauh

"yank jangan tinggalkan aku"

kataku berlari pelan

"iihh iihh najis aku kak"

kata tarika semakin menjauh

"yank anak anak!!"

teriakku

"ooohh iya!!!"

berhenti

setelah menunggu akhirnya kami sekarang sudah berada di pesawat.

begitu aku masuk kami langsung mencari tempat duduk aku lihat tarika saat itu sudah menutup hidungnya mungkin insting mabuknya mencium bau yang tak enak.

setelah duduk dia langsung pusing dan malas untuk ngapa ngapain.

"bunda bunda itu apa!??"

tanya Tika

"aduh Tika bunda minta maaf yaa kamu tanya tanyanya ke ayah aja yaaa kepala bunda sakit banget"

jawabnya tetep dalam posisi bersandar

"Tika tanya apa sayang"

aku langsung tanya ke anakku itu

"ituu loo ayah yang gantung di atas itu"

Tika menunjuk

"itu alat bantu pernapasan sayang"

jawabku

"tapi orang orang kan udah tahu caranya bernafas??? kenapa harus di bantu???"

tanyanya lagi

"hhmmm iya memang bener yang Tika bilang, tapi alat itu untuk membantu di saat orang orang di suatu kejadian genting"

jelasku

"yang di atas rumah itu ya yah"

sambung Arfa

"itu genteng bang"

lirikku pada anakku satu lagi

"hahahahah apa nya kamu bang"

tarika tertawa

"entah ini!! siapa yang ngajarin gitu"

kataku heran

"hehehe"

Arfa cengengesan

begitulah pembicaraan kami bahkan masih banyak lagi yang tak mungkin di tuliskan lagi.

setelah beberapa jam di pesawat ini jam makan siang kami dan seperti biasa kedua anakku heboh dan aku harus mengurusi mereka karena tarika benar benar tak berdaya dia sudah seperti mayat hidup yang sedari tadi tidur kalau bangun pun hanya diam dan memucat.

"sayang mau makan apa biar aku pesanin"

tanyaku

tapi dia tak menjawabku dan dia hanya menggelengkan kepalanya itu jelas bertanda kalau dia tak menginginkan apapun.

jadi aku hanya memesan untuk aku dan juga kedua anakku.

"habisin yaa"

kataku pada mereka

"iya yah"

kompak mereka

begitu selesai makan mereka kembali duduk dengan tenang, setelah selesai makan aku membaca majalah yang tersedia di depan ku, pada saat aku mulai serius membaca tiba tiba aku seperti mendengar tarika berbicara tapi saat aku melihatnya terlihat jelas dia sedang tidur.

"mungkin hanya perasaan aja deh"

kataku

"annyeonghaseyo hal-abeoji"

terdengar jelas

"hah!!"

kaget

dan saat itu aku pun langsung melihat istriku yang tengah mengigau itu.

aku membelai pelan wajahnya yang masih sangat lelap dalam tidurnya dan saat itu aku berpikir.

"segitu kepikirannya yaa sayang sampe ke bawa mimpi loo"

kataku dalam hati

setelah itu aku pun ikut tidur sampai tak terasa sudah berjam-jam berlalu.

"ayah Arfa pengen pipis deh"

rengeknya

"Ya udah yuk Ayah temenin, yank oo yank Aku mau ke toilet bentar ya kamu lihat-lihatin Tika deh"

kataku membangunkan

"iya kak"

jawabnya

saat menunggu di depan toilet aku melihat jam tanganku perkiraanku 2 jam lagi kami akan sampai karena biasanya kalau dari Indonesia ke Korea bisa memakan waktu kurang lebih 8 jam.

"sayang mau apa??"

tanyaku begitu kembali

"gak mau apa-apa sih kak"

jawabnya dengan lemas

"makanlah sedikit yang, nanti kita sampai malah kamunya sakit"

kataku membujuknya

"pengen makan kak, aku lapar. . . cuman rasanya mulut aku nggak enak dan mual"

merengek

"Ya udah aku pesenin makanan ya, sedikit aja deh untuk isi perut"

kataku mengusap rambutnya

"hhmm ya kak"

dan setelah itu akupun langsung memesan makanan untuk sengaja aku memilih menu makanan yang tidak pedas dan juga tidak berbau amis karena biasanya kalau orang yang sedang mabuk kendaraan paling sensitif dengan aroma dan juga rasa yang menyengat.

aku pernah beberapa kali menangani pasien yang mengalami infeksi tenggorokan yang salah satunya dikarenakan dirinya pemabuk seperti istriku ini, kalau hanya sekedar lemas dan memucat saja tidak masalah tapi kalau dia sampai muntah tak henti-henti sampai memuntahkan hanya air saja dan cairan itu terasa asam bahkan pahit itu bisa menyebabkan tenggorokannya mengalami radang dan setelah itu nanti dia akan batuk suara serak dan bahkan sulit untuk bernafas.

hal itu bisa disebabkan banyak faktor misalnya seperti makan sembarangan karena setelah memuntahkan semua makanan yang ada di perutnya otomatis ia akan lapar dan dengan gampangnya memakan apapun yang ada untuk mengisi perutnya tanpa mempedulikan kehigienisan makanan tersebut.

dan tak hanya itu biasa kalangan perempuan cenderung lebih cuek dan menyepelekan tanda-tanda penyakit ini bahkan seringkali dalam keadaan batuk ataupun pilek masih saja mengkonsumsi makanan berminyak minuman dingin dan sebagainya yang begitu membuat bagian tenggorokan semakin parah dan oleh sebab itulah aku sangat menjaga saat Tarika yang sedang dalam kondisi seperti ini agar dia tidak mengalami hal-hal yang dialami beberapa pasienku itu.

"udah kak"

"looh kok dikit banget yank"

"malas ah"

"aku siapin yaa"

"gak mau"

"ayolah sayang"

"hhmm ya udah tapi gak mau pake yang ini"

"iya sayang"

=============================

hayo udah pada penasaran ya gimana mereka nanti waktu udah sampai di Korea

ikuti terus ceritanya

semoga kalian suka dengan cerita kali ini