Chereads / Artika family / Chapter 62 - free

Chapter 62 - free

saat matahari sudah naik dan bersinag dengan hangat nya.

tapi di dalam kamar kami tetap dingin karna AC menyala sedari tadi malam dan dan kami sibuk mencari kehangatan dengan menempel satu dengan yang lainnya.

"sayaank bangun ah udah jam berapa ini"

kataku memeluk istri tercinta ku itu

"aah males kak"

balas memeluk

aku yang saat itu menatapnya wajah tidurnya yang selalu menemaniku, dengan kami yang masih sama-sama polos berbalutkan selimut tebal saling berpelukan rasanya ingin mengulangi pertempuran tadi malam lagi.

tapi aku segera ingat.

"yank aku kerja looh, bangun ah"

langsung aku cubit pipinya dan bangkit dari sisinya

" enak aja mau kerja free sesuai janji"

menarik

"tapi ya. . . "

belum lagi selesai aku berbicara dia sudah bangun dan langsung duduk di atas pangkuan mencium bibirku dengan lembutnya, membuat aku memejamkan mata menikmati

"Aduh yaaank"

kaget

"rasain hahahahahaha"

dengan tubuh yang masih polos berlari ke kamar mandi sambil tertawa

aku yang saat itu tidak melepaskan pandanganku darinya hanya bisa tersenyum melihat tingkahnya.

masih dengan memegang bibirku yang baru saja digigit olehnya aku mulai bangkit dan ikut mengejarnya.

"yaank buka ah"

kataku sambil mengetuk pintu kamar mandi

"gaak mau kak, aku capek"

jawabnya dari kamar mandi

" lah emang aku ada minta lagi!? enggak kan"

masih mengetuk

" bener nggak minta lagi"

mengeluarkan kepalanya dari pintu kamar mandi yang setengah terbuka

aku yang saat itu melihat kesempatan langsung mendorong pintu itu dan menariknya dan memeluknya dengan erat, aku pegang dagunya dan mendekatkan wajah untuk menciumnya lagi.

begitu bibir ini terlepas dari bibir senyum manisnya terlihat jelas

"iiihh udah ah kak"

malu

"sayank"

panggilku

"apa, gak ada ngulang lagi ya kak capek"

jawabnya langsung

"hahahaha kejem banget yank"

mendekat

"biarin kok"

mulai masuk ke bak mandi

aku yang saat itu terus menahan hasrat akhirnya ikut mandi bersamanya, setelah kami selesai mandi keluar dan memakai baju dan tarika merapikan tempat tidur, aku yang sudah berpakaian rapi untuk pergi kerja tiba-tiba dihentikannya dengan wajah yang sangat lucu.

"apa yank"

tanyaku bingung

"free kak"

katanya makin manyun

"gak bisa sayank"

jawabku sambil tersenyum

dia yang tak berkata-kata langsung mendorong dan menjatuhkan ku ke atas ranjang dia mendekat dan membuka kancing bajuku satu persatu, aku yang saat itu hanya menatapnya dan tersenyum.

"sayank jangan pancing pancing aku deeh, masih kuat nih"

kataku yang masih terbaring dengan pasrah

" bodo amat yang penting hari ini kakak harus libur"

jawabnya yang masih di atasku

aku yang sedari tadi sudah menahan diri akhirnya pun mulai beraksi aku mulai bangkit dan berbalik menindihnya dari atas, mencumbunya bertubi tubi aku mencium wangi aroma shampo sabun yang masih sangat jelas membuat hasratku semakin meninggi langsung melepas bajuku.

ciuman ke bibirnya pun mulai turun dan terus turun.

"naak tarikaaa"

panggil

kami yang saat itu kaget berhenti dari aksi kami segera

"iya bukk"

kompak

" Maaf nak, saya mau belanja dulu ini Arfa sematary nggak ada yang jaga"

teriak buk inah dari luar

"iya sebentar buk"

jawab istriku yang masih terbaring

aku udah tarika yang saat itu saling menatap tanpa kata-kata akhirnya pun mulai tertawa bersama

"hahahahahahaha"

tawa kami

aku merebahkan kepalaku di pundaknya sejenak dan melihat ke arah jam dinding yang sudah mengarah jarum pendekny ke angka 9.

setelah mulai merasa tenang kami pun bangkit dan mengganti baju lalu turun.

"biar kami aja lah buk yang belanja"

kataku pada buk inah

"looh saya aja lah nak arta"

jawab buk inah lagi

" nggak apa-apa biar saya aja lagian niat libur ngajakin mereka juga"

lanjutku

"ooh yo wes lah"

setelah itu aku pun langsung memanggil istriku mengajak kedua anakku juga untuk pergi belanja bersama, ya walaupun ini libur sepihak tapi aku merasa tidak papa aku sudah ijin juga ke mona minta tolong di gantikan.

setelah selesai bersiap kami pun pergi menuju ke pusat pembelanjaan sampai di sana bukan hanya untuk membeli bahan-bahan dapur akupun mengajaknya untuk yang lain.

aku tak ingat kapan terakhir kali kami pergi berbelanja bersama, karena aku dari pagi sampai sore bekerja dan hanya libur di hari minggu itu pun aku hanya di rumah terkadang bermain dengan kedua anakku juga kadang membersihkan mobil.

begitu kami berangkat dan sampai di pusat berbelanja kami langsung mengambil troli dan berkeliling.

aku melihat wajah ceria kedua anakku saat aku menggandeng tangan tika dan tarika menggandeng tangan arfa, aku yang saat itu tak ingin melewatkan kebersamaan dengan istriku menaikkan kedua anakku itu ke atas trolly dan aku menggandeng tangan istri.

aku melihat wajahnya yang sedikit tersipu malu dan aku hanya tersenyum melihat, Walau saat itu sangat ramai dan banyak orang yang melihat kearah kami aku tak peduli karena inilah kebahagiaanku buat apa aku malu jika yang kurasakan itu tidak pernah memalukan.

"ya ampun kak besar banget bonekanya"

melihat boneka beruang warna coklak

"mau, ambil ambil nanty kita bayar"

kataku langsung

" beneran nih boleh"

menatap

"iya sayang"

aku pun mengangguk

"yeeeee ok ok, yuk arfa ikut bunda"

menggendong Arfa menuju ke toko boneka itu

Setelah dari kejauhan aku melihatnya yang sangat senang aku pun melangkah mendekati, tika yang saat itu bersama akupun ikut memilih boneka kucing di dekat situ, Setelah semua selesai memilih aku pun membayar semuanya.

" Mbak tolong bayarnya pakai kartu ini aja ya, Dan boneka besarnya juga tolongin di ikat langsung taruh di atas mobil Yang BK nya"

kataku mencatatkan plat mobil

setelah puas kami lanjut untuk berkeliling lagi, kali ini kami menuju ke perlengkapan dapur kami membeli stok beras, minyak makan, bumbu dapur, sayur buah dan banyak lagi.

begitu semua telah terbeli kami pun kembali ke mobil yang sudah terikat dengan boneka besar di atasnya, begitu mendudukkan arfa dan tika di belakang tak lupa dengan sabuk pengamannya, kami pun jalan menuju pulang.

"kak"

"iya syank"

sautku

"emuah"

mencium pipi

"terimakasih untuk hari ya suamiku tersayank aku seneng deh kak, eh bukan aku aja anak anak juga hehe"

lanjutnya

" Iya sayang kalau kalian senang aku juga ikut senang kok"

menggenggam tangannya

tak banyak kata yang bisa aku ungkapkan karena saat bersamanya semua begitu terasa sempurna.

tak banyak yang berubah baik itu antara aku ataupun dia hanya hati ini saja yang sadar kalau semakin hari semakin mencintainya apa lagi dengan kehadiran kedua buah cinta kami.

tugas seorang suami memang menafkahi istri dan anak-anaknya tapi tugas suami itu tidak hanya sekedar itu seorang suami juga harus membahagiakan keluarganya, dan harus diingat sebuah kebahagiaan itu tidak bisa dibeli dengan uang ataupun harta karena hal-hal yang sederhana pun bisa membuat kita menjadi orang yang bahagia.

untuk menjadi orang yang bahagia atau keluarga yang bahagia kita tidak perlu melihat orang lain yang senang dengan menghamburkan semua yang dia miliki, karena tak semua orang yang bergelimangan harta itu bahagia dengan apa yang dia miliki.

intinya nya bersyukur atas apa yang telah diberikan dan menjaga apa yang sudah dititipkan.

"dan aku bersyukur telah dipertemukan oleh istriku Tarika dan aku akan menjaga baik dia dan juga anak-anak yang telah tuhan titipkan kepadaku"

dalam hati saat melihat mereka