hei all hari ini semua pada kumpul nih ya seperti biasa acara ke akraban aja sih silahturahmi ya kan udah lama sibuk sama urusan kerjaan dan rumah ya sesekali kumpul sama temen temen boleh lah ya.
nah hari ini di rumah ayu kami semua lagi santai santai niih masak ya kan ada aku, naza, dan ayu yulia auk dah tah ke mana belum nongol, kita lagi masak niih tau lah ya kalau emak emak du kalau masak suka lama apa lagi ada temen ngobrolnya aduuuuuh laamak gitu hahahahah
"iih iya looo kak mahyuda sekarang agak gemukan perutnya mulai buncit aduuuh kadang suka gak kuat ah kalo dia di atas"
ayu curhat
"aah masak iya sih yuu kayaknya ideal ideal aja tuuh"
kataku
"ideal apanya tar, kalo udah kebuka mah hahahaha"
tawa ayu saat menceritakan
"yeee mana kita tau yu yu hahahah"
lanjut naza dan ikut tertawa
"hhahahahah parah ah"
akupun ikut tertawa
"eeh ngemeng ngemeng si yulia mana??"
tanya naza
"mungkin lagi ngurusin si arya anaknya"
jawab ayu
"iya sih anak mereka aktipnya luar biasa soalnya"
sambungku
"eh eh kita main arisan yuk"
kata naza tiba tiba
"hah??? arisan???"
kompak aku dan ayu
"ya elah alay amat luu orang macem gak pernah denger aja"
mendekat
"hahahahah ya pernah emang tapi ya buat apa coba"
tanyaku bingung
"halah sombong sombong mentang mentang di tabungan banyak uang"
lanjut naza
"lah lah apa hubungannya to naz"
bingung
"ya arisan kan itu bentuk tabungan, lah kamu mah udah bnyak uang di tabungan but apa lagi"
kata naza sinis
"iih kok gitu banget ngomongnya naz aku gak pernah kaya gitu ya naz"
kataku mulai kebawa perasaan
"lah abisnya cara ngomong kamu gak enak banget deh tar"
lanjutnya
"lah lebai amat kamu naz aku mah ngomongnya biasa aja aku cuman tanya buat apa juga"
lawanku
"iih ini apa apaam sih udah ah kok malah ribut sih"
kata ayu mendekat ke arahku
"halah tar tar, jangan mentang mentang kamu itu gak kerja tetap punya banyak uang sombong uang yang hasilin orang aja bangga"
lanjutnya membelakangi
" astaghfirullahaladzim naza kamu kenapa ah"
kataku mulai tak bisa menahan diri karna naza sudah bicaraentah sampai mana mana
"NAZA!! cukup, kita kumpul di sini ini buat silaturahmi bukan berantem ya"
bentak ayu
"halah sama aja"
kata naza cuek dan pergi
aku yang saat itu sudah merasa mulai naik darah akhirnya pun mencoba menenangkan pikiran dengan mengunyah es batu.
air yang saat itu hanya bisa melihatku dengan wajah yang serius.
aku benar-benar merasa sangat kesal dengan kata-kata Naza tadi apa urusannya coba.
"uuuhh eteek akli au hhm ma y"
kataku sambil mengunyah es batu
" ngomong opo toh nduk nduk"
jawab ayu sambil tersenyum
akupun langsung mengunyah es yang ada di mulut sampai habis lalu melanjutkan kata-kata aku yang tadi
"uuh bete kali aku sama dia, dia itu kayak gitu maksudnya apa coba lagi biasa aja kali nggak usah pakai emosi nggak usah pakai bentak-bentak apa hubungannya coba ih ih ih"
omelku
saat itu setelah aku mulai tenang akupun keluar dari dapur, aku lihat dia masih tetap diam di samping suaminya, dengan santainya aku lewat di depannya dan menghampiri suamiku yang sedang asyik bermain game.
"pulang"
ajakku
" Aduh Sayang sebentar lagi deh nanggu tumben kamu pulangnya cepetan Yulia juga belum datang ah"
jawab suamiku yang tengah asyik bermain games
"PULANG!! PULANG!! AKU MAUU KITA PULANG"
kataku sambil menarik bajunya
" Lah lu ngapa sih tar"
tatap mahyuda lawan mainya bingung
" ya gitu kalau istri terlalu manja"
tiba-tiba Naza menjawab dari jauh
" Apaan sih kamu dari tadi ikut campur mulu mau kamu apa ribut hah"
kataku mulai emosi
"hei hei hei Apaan sih nih udah udah"
kata kak arta yang berhenti dari bermain games
aku yang saat itu sudah merasa tidak tahan akhirnya mengalah dan memilih diam aku membereskan barang-barangku lalu berjalan keluar, tapi begitu Aku ingin keluar melangkah dari pintu Yulia datang.
"hei say, apa kabar mau ke mana masuk yuk aku bawain cake loh"
tariknya tanganku
akhirnya aku pun masuk kembali ke dalam begitu aku duduk Naza hanya melirik lirik aku, aku yang tahu hanya bisa membuang dan terus menatap ke suamiku saja.
"udah dong yang"
kata Suamiku itu sambil menggenggam tanganku untuk menyenangkan
aku yang saat itu hanya bisa menghela nafas akhirnya mencoba menerima
"ini apaan sih situasi pada tengang"
tanya yulia sambil memotongi cake yang di atasnya banyak bater dan membagikannya
saat itu aku yang berniat membantu ini tempat di depan tiba-tiba saja mukaku dilempar oleh batter yang ada di cakenya, spontan aku yang saat itu kaget pun jatuh dan menabrak sesuatu di belakang ku
"Tarika"
teriak Ayu yang ternyata saat itu ada di belakang
aku yang tadinya jatuh terduduk tiba-tiba merasakan sakit di bagian tangan segera aku ucap butter dari wajahku dan melihat kearah tanganku yang ternyata sudah terpancar oleh pecahan kaca.
semua orang langsung berdiri dan mendekat ke arahku yang sudah mulai meneteskan darah, aku yang saat itu belum merasakan sakit berusaha berdiri yang saat itu melihat aku langsung spontan memarahi Naza
" Sebenarnya mau kamu apa sih hah!! udah habis akal!! NAZA!! "
bentak kak arta
kami semua yang saat itu hanya diam melihat ke Artha mulai marah aku pun yang setia tak dapat berkata-kata saat itu hanya diam.
Ayo saat itu didekatku langsung membantuku membersihkan luka ku dan membalutnya dengan kain kasa, setelah dilihat oleh Ayu yang ternyata lukaku tidak begitu dalam.
saat itu aku yang merasakan perih pada lukaku dan duduk tertunduk dalam diam tanpa aku sadar ternyata Nazar sudah berdiri di depanku.
"tar"
"aku"
"aku minta maaf soal yang tadi aku udah kelewatam sama kamu sampai begini"
tertunduk
"kamu kenapa sih naza"
tanyaku
"hmmm sebenernya"
ragu
"apa naza"
tatapku
"anu anu tar"
"aku sebenarnya niat mau ngeprank kamu tar, besok kan kamu ulang tahun udah ci itu aja maaf ya"
katanya tertunduk
"APA!! NGEPRANK!! "
tiba-tiba kami dikagetkan oleh seseorang yang berteriak dari belakang kalian tau siapa itu ya kak arta suamiku yank bawel
"anu ar jangan salah p . . . "
"apa naz apa prank prank aduh naz kita bukan anak anak lagi kali naz udah pada dewasa bukan cuman dewasa tapi pada jadi ibuk ibuk aduh nas gak ada faedahnya banget"
omelnya
"aku minta maaf ya ar, Aku juga nggak tahu kalau akhirnya jadi kayak gini aku minta Maaf banget ya tarika"
menunduk
" Ya udahlah gak papa naz, pokonya lain kali jangan kaya gini yaa"
lanjut kak arta
"hahahaha naza naza ada ada aja kamu aku juga tahu besok ulang tahunnya tapi kayaknya nggak seheboh ini deh"
ejek ayu
"udah lah udah, Untung aja aku tahan emosi kalau nggak"
sambungku
" Kalau nggak kenapa sayang"
tanya kak arta mendekat dan melihat tanganku
" Kalau enggak ya aku pulang aja dari pada ribut ribut"
sambungku sok kalem
"hahahahahahahaha"
semua orang yang ada di dalam situ akhirnya pun tertawa, keributan kamipun akhirnya mengundang perhatian orang-orang yang ada di luar seperti Yulia, Mahda, mahyuda, Balri dan
"rame banget"
kata balri yang baru saja masuk
"gak ah ini gurauan aja"
jawab kak arta
"tarika maafin naza ya jangan di masukin ke hari ok"
manda ikut meminta maaf
"iya iya santai aja mahda"
jawabku berdiri
"eeh tunggu deh itu cewek siapa sih dari tadi aku mau tanya tapi gak sempat"
menunjuk
"ooohh itu, dia adiknya balri"
jawab yulia
"hah sejak kapan"
kompak kak arta, mahda dan mahyuda
"ya elah lebai amat kalian"
kata balri mengajak aditari mendekat
"ya secara kami ke rumah kamu dia gak pernah keliatan, kamu juga gak pernah bilang"
lanjut mahyuda
"oohh memang iya dia baru ada beberapa bulan ini kok,nah kemalin ini adik aku Aditari panggil aja tari, salim dek"
kata balri
"tari kak"
salim
setelah itu pun kami kembali keluar duduk diruang tamu sambil bercerita juga bercanda tawa, sesekali para istri juga Di ruang bermain anak bersama masing-masing.
setelah semua makanan habis, dan hari juga sudah menjadi malam kamipun semua bersama anak anak kami.
setibanya aku di kamar aku yang sudah melepaskan baju dan bercermin mencoba melihat luka yang tadi.
kak arta mulai mendekat dan mendekap tubuhku dari belakang lalu mengecup leherku ke pundak dan turun ke tanganku yang terluka tadi, aku yang terus diam dan hanya tersenyum melihat aksi suamiku itu.
perlahan selangkah demi selangkah dia memojokkan aku di dinding dingin karna AC malam itu, mulai di ciumnya bibirku dengan lembutnya tangannya mulai menyelinap masuk ke dalam.
"aaaahh"
rintihku mulai tak tahan
membuat hasratnya semakin menjadi, cumbunya mulai turun menyusuri leher dan terus ke bawah
"aah kak jan. . ngan di gigit sa . . . ah"
kata kataku terputus oleh desahan kenikmatan
dia yang mulaibtak terkendali mengangkat aku ke atas ranjang dan langsung melepas semua yang melekat aku yang hanya tersenyum menatapnya saat dia mulai melesat melingkarkan tanganku ke lehernya.
begitu semua masuk dan terbenam
"uuhhh"
desah kak arta saat itu membuat aku gila dan liat
samai memacu nafsu kami berkali kali hingka puas dan sangat kelelahan dan tertidur.
saat pagi datang dan mata terbuka kami yang masih berpelukan dengan mesranya kaget melihat bercak bercak darah yang tidak lain adalah darah dari lukaku yang terbuka karna ulah kami semalam.
"hahahahahahaha"
kamipun tertawa bersama