Chereads / Hirarki abu-abu / Chapter 111 - Masa Lalunya Yang Kembali

Chapter 111 - Masa Lalunya Yang Kembali

Masa lalu q masa lalu mu

Biarlah semua berjalan melenggang makin ke belakang

Tak perlu kau ragukan itu, kau dan aq

Kita satu jalan mulai sekarang

Dan segala dahan dengan cabang-cabangnya

Biarlah menjadi penguat antara cinta mu dan cinta q

Masa lalu q mungkin tak baik

Begitu pula masa lalu mu, pasti kaupun bersalah

Namun suatu kebahagiaan tidak akan lebih bersinar jika tidak didahului oleh perih dan duka lara dari berbagai ujian langkah hidup

Tersenyum dan angkatlah wajahmu

Mulailah melangkah bersama q

Berdampingan bergandengan tangan

Aq dan kamu..satu

" Hahaha..apa kau telah berubah pikiran? Kau tau aq suka bertindak nekat kan, Sayang? Aq hanya ingin kau beri kesempatan sekali lagi. Itu tidak sulit bukan?" Suara wanita di seberang terdengar begitu puas karena Bagaskara menyambut kailnya.

" Aq ingin bertemu dengan mu di tempat favorit kita dulu. 1 jam lagi. Tidak lebih." Wanita itu memutuskan telepon nya.

Bagaskara memandang layar ponselnya.. meremas ponselnya dan kemudian mengambil kunci mobilnya dan segera pergu menuju sebuah tempat, rumah makan, yang tidak terlalu ramai..di tepi sebuah danau buatan yang cukup besar. Dengan pepohonan nya yang rindang. Tidak terlalu jauh dari kota, suasananya cukup teduh dan tenang.

Ia melihat wanita itu duduk di meja tempat mereka biasa duduk bersama saat masih berhubungan dulu. Ia mengenakan gaun warna lembayung dengan tas kecil warna kuning. Duduk menghadap jendela besar yang langsung menghadap ke danau. Diam, seperti patung. Matanya menatap lurus ke depan. Walau tampak seperti tidak memperhatikan keadaan sekitarnya namun saat Bagaskara mendekati mejanya..tanpa menoleh ia menyapa, " akhirnya kau datang juga, Sayang."

Bagaskara melengos, menggeleng enggan atas reaksi panggilan itu. " Apa mau mu, Violet? Aq tidak punya banyak waktu."

Wanita itu tersenyum sinis.." Kau..berubah sekali, Sayang..apa kau benar-benar ingin menjauh dari q?"

Bagaskara duduk di hadapan wanita itu,

" Hubungan antara kita telah usai, Violet."

Violet mengangkat dagunya, " Kau pernah mengatakan pada q akan selalu mencintai q. Apa kau melupakannya?"

Bagaskara menaikkan alisnya sebelah, " Kau yang membuang cinta q ke tempat sampah. Lalu untuk apa aq bertahan dengan itu?"

Violet mendengus, " Kenapa kau mudah sekali menyerah? Jika kau benar-benar mencintai q seharusnya kau tetap bertahan tanpa peduli apapun juga. Tapi sepertinya aq telah salah menilai mu. Aq terlalu tinggi menaruh harapan q padamu, Sayang."

Bagaskara tertawa sinis, " Jangan coba-coba membodohi q dengan logika terbalik mu, Violet. Kau dengan strategi busuk mu, membuat q semakin muak. Hei, dengarkan aq.. saat itu aq telah meletakkanmu sebagai hal yang terpenting dalam hidup q. Kau menjadi prioritas hidup q saat itu. Dulu.. sebelum kau melakukan pengkhianatan itu, Violet. Saat kau dan keluarga mu melakukannya apa tidak terpikirkan oleh kalian bagaimana perasaan q dan keluarga q?!! Itu benar-benar penghinaan terbesar bagi kami!! Dan sekarang kau berani menagih janji q? Apa kau gila?! Tidak kah kau gunakan otak mu sesekali untuk berpikir rasional?! Kau benar-benar membuat q muak dan menyesali masa lalu yang pernah ada di antara kita. Violet, saat ini q peringatkan kau, lebih baik kau pergi dan tidak muncul lagi di masa depan q. Aq telah menemukan cinta yang q cari selama ini. Kami akan menikah sebentar lagi. Aq harap kau juga akan menemukan cinta mu. Kita tidak berada di jalur yang sama lagi, Violet. Kau harus menyadari itu."

Violet meremas gelas di hadapannya dan hampir membantingnya.." Jujur lah pada q, Bagaskara..apa kau tidak ada perasaan lagi terhadap q? Apa kenangan masa lalu kita tiada berarti? Ampuni aq di masa lalu, aq tidak bijak. Meninggalkan mu dan memilih Saga yang memang lebih tinggi jabatannya dari pada mu. Saat itu..aq melihatnya jauh lebih baik dari mu, Bagas..maafkan aq..aq buta. Tapi setelah 2 bulan hubungan kami sangat buruk. Dia..pria brengsek.." Violet tersedu.

" Aq bodoh karena buta akan cinta tulus mu, Bagas..berikan aq satu kesempatan untuk menunjukkan penyesalan q.. Aq akan mencintai mu lebih baik lagi. Jauh lebih baik lagi dari pada sebelumnya. Bagas..aq mohon..demi masa lalu kita.. lagi pula keluarga kita telah saling mengenal bukan? Kita hanya tinggal melanjutkan saja apa yang telah terjalin.." Violet menatap Bagas dengan penuh harap..

" Apa kau pikir keluarga q masih mau menerima kalian?! Jangan bermimpi! Kami punya harga diri! Kalian telah menjatuhkan harkat dan martabat kami dengan pengkhianatan kalian saat itu. Maaf Violet.. sebaiknya jangan kau buang waktu mu percuma. Carilah sendiri kehidupan baru mu. Lanjutkan kisahmu..temukan pria mu di masa depan. Pesan q..jangan sia-siakan dia. Pengkhianatan cinta adalah masalah serius. Gunakan otak mu sesekali, latih lah hati mu untuk merasa..agar kau bisa lebih bijaksana dalam menentukan sikap mu di masa depan. Semoga kau beruntung." Bagaskara beranjak pergi.. ia merasa tidak ada yang perlu ia jelaskan lagi kepada Violet. Kalimat demi kalimat nya sudah jelas. Menekankan keputusannya dalam bersikap. Walaupun Violet telah melakukan berbagai penawaran namun.. cinta tidak bisa diperlakukan seperti itu.

Violet meremas tepian gaunnya. Tampak shock dan terpukul. Ia tidak menyangka.. keahliannya dalam menggoda pria tidak berhasil membuat Bagaskara kembali ke dalam pelukannya. Ia mulai menyesali keputusannya saat itu meninggalkan Bagas demi menukarnya dengan seorang perwira polisi berpangkat ipda yang ternyata tidak menganggap hubungan nya serius dan kemudian meninggalkan nya begitu saja.. Saat itu ia telah mempertaruhkan segalanya untuk mendapatkan cinta barunya. Bahkan ibunya telah mulai membangga-banggakan kekasih barunya di depan para koleganya. Namun..pada akhirnya semua mencibir..

Sungguh..saat itu merupakan pukulan yang sangat keras bagi Violet dan keluarga nya.

Saat itu..ia bagai hilang kendali. Tidak mampu menerima kenyataan bahwa akibat nafsu bodohnya membuat nya mengambil keputusan bodoh yang pada akhirnya sangat ia sesali. Hubungan nya dengan ibu nya retak saat itu. Ia bermaksud mencari Bagaskara dan memintanya untuk kembali. Namun semua itu ternyata tidak semudah membalikkan telapak tangan. Nasi telah menjadi bubur. Hati Bagaskara tidak mungkin untuk dia raih kembali. Bahkan.. secepat itu Bagaskara menemukan cintanya yang baru menyadarkannya bahwa ia bukanlah sesuatu yang spesial kini. Dan itu membuatnya meradang..

Seorang pria mendekati meja tempat Violet sendirian menatap lurus..Kemudian ia mengambil kursi di hadapannya, duduk.

" Apa kau telah mendapatkan foto2 nya? Apakah terlihat bagus?" Violet berkata tanpa mengalihkan pandangannya..

Pria itu tersenyum aneh, " Tenang saja..aq mendapatkan semuanya yang kau minta "