Chereads / Hirarki abu-abu / Chapter 75 - Kesepakatan Yang Aneh

Chapter 75 - Kesepakatan Yang Aneh

Air yang mengalir melalui potongan bambu panjang menghasilkan suara gemericik yang menenangkan. Suara ketukan hiasan gantung bambu yang dibentuk menyerupai suling-suling kecil saling beradu tertiup angin semilir. Kadang kala semilir angin itu bertiup sedikit lebih kuat menimbulkan suara bergemeresak saat melewati atap-atap gazebo yang terbuat dari sejenis daun nyiur yang telah dikeringkan..Sungguh simfoni penenang hati yang harmonis.

Terdiam menunggu jawaban..Bagaskara paham..tidak sepatutnya ia berharap terlalu banyak. Tapi segala persiapan yang ia lakukan bahkan tidak juga membuatnya siap untuk menerima jawaban tidak. Menertawakan diri sendiri dalam hati, Bagaskara merasa terlalu cepat dan nekat mengambil langkah.

Sesaat..rasanya seperti hening sejenak.. Bulan dilanda dilema yang menyesakkan. Seandainya ia dapat menghindar dari ini semua..seandainya ia tidak memberi kesempatan pada Dhany waktu itu..mungkin ia tidak akan sebimbang sekarang. Ia tetap bertahan mencoba mengenal dan memasuki kehidupan Dhany yang ternyata membuat nya tidak nyaman dengan segala kebiasaannya. Di tengah usahanya untuk bertahan itulah ia merasa semakin tidak mampu mengerti dan menerima diri Dhany seutuhnya. Tapi mungkin ini hanya soal waktu. Mungkin ini hanya ego sesaat, bukankah cinta mampu melebur berbagai perbedaan yang ada? Sehingga mampu membuat semua perbedaan itu berjalan seiring dan saling mendukung?

"Bagaskara..apa kau mau tau isi hati q? Saat ini yang q rasakan tentang mu memang tidak biasa. Aq juga mulai merasakan kau mampu mengambil ruang di dalam relung hati q dengan amat baik sekali. Tetapi aq tidak ingin membuat situasi nya menjadi serba salah untuk q dan untuk mu." Bulan berbicara sembari berharap pengertian Bagaskara atas posisinya yang sekarang.

" Bulan..aq sangat mengerti..aq tidak menuntut sebuah hubungan yang mengikatmu. Tidak..bukan itu maksud q. Aq hanya ingin kau tau isi hati q. Dan jika masih ada suatu kesempatan untuk q berada di sisi mu, itu lebih dari cukup.." Bagaskara mencoba menetapkan posisinya di hati Bulan tanpa terkesan memaksa. Ia tau, jika saat ini tidak ada untungnya mencoba merebut posisi Bulan ke sisinya. Walau ia berhasil merebut hati Bulan tetapi Bulan bukanlah seorang wanita yang akan memutuskan hubungannya hanya karena ia telah berpindah hati. Bagaskara yakin, jika ia ingin memiliki Bulan seutuhnya, maka ia harus lebih bersabar.

" Baiklah..kita ikuti saja ke mana alur takdir membawa kau dan aq. Time will tell.."

Sepanjang perjalanan praktis mereka berdua lebih banyak diam. Dalam pikiran Bulan..ia merasa senang karena akhirnya sang pria dalam mimpinya selama ini benar-benar hadir di hadapannya dan menyatakan perasaannya. Namun tetap dalam koridor rasa bersalahnya terhadap Dhany. Pernyataan perasaan yang baru saja terjadi.. sepertinya mengulik kesetiaan nya terhadap Dhany. Walaupun selama ini belum ada cinta yang ia rasa, tapi penerimaan nya atas hubungan yang ditawarkan oleh Dhany jelas tidak boleh disepelekan.

Sedangkan Bagaskara.. menyadari langkah-langkah di hadapannya kini tidak akan mudah. Tidak sesederhana saat ia menyatakan perasaannya pada hubungan nya di masa lalu..ia tau..kali ini kemungkinan besar strategi akan dimainkan. Tidak hanya mengandalkan ketabahan hatinya saja pada awalnya..ia yakin pengorbanan itu akan datang cepat atau lambat. Dan untuk saat ini..pernyataan Bulan bersedia untuk memberikan sedikit ruang dalam kehidupan nya adalah lebih dari cukup. Untuk saat ini..itu sudah sesuai targetnya. Dan kini..ia mempersiapkan diri untuk langkah berikutnya..menipiskan jarak.