Malam itu..tidak seperti malam-malam biasanya. Bulan menerima perhatian dari 2 pria sekaligus.. mungkin jika ini terjadi saat masa sekolah dulu..maka tidak terlalu luar biasa. Tetapi saat kedewasaan itu mulai menyadarkan mu akan segala tanggung jawab dan konsekwensinya..maka ini menjadi sesuatu yang tidak sejalur. Bulan tau ini tidak benar. Tetapi bahkan ia tidak tau..cinta siapakah yang benar? Dhany memang menawarkan cinta lebih dulu.. namun Bagaskara telah hadir dalam mimpi-mimpi nya jauh sebelum kehadiran Dhany. Ia tentunya tidak ingin melewatkan itu. Sedangkan hatinya sampai saat ini juga belum bisa melebur ke dalam cinta milik Dhany.
Tenggelam dalam nuansa biru yang ambigu..Bulan hanyut ke dalam bunga mimpi yang sama sekali tidak ia ingat. Hanya meninggalkan rasa gelisah yang menemaninya hingga pagi.
Dalam lesu.. suara kicau merdu burung kecil menari menemani langkahnya memasuki pintu boutique.. ke 3 asistennya baru saja menyelesaikan kegiatan pagi, bersih-bersih.
Tiingg..sebuah pesan masuk diterima ponsel nya.
Dhany 💌, " Hai, sweet..apa kabar hari ini? Tadi malam mimpi apa?"
Bulan 💌, " Hai juga..hari ini baiik..hmm..mimpi apa ya? Lupa..haha."
Dhany 💌, " Yah..kok lupa? Baru malam ini lho mimpinya..ywda..jangan lupa sarapan yaa, sweet.."
Bulan 💌," Okey..jangan lupa sarapan juga."
Bulan memandangi layar ponselnya..,"Haiiizzz..garing sekali..setiap pagi isi pesannya selalu begini..my Gosh.." Ia memeriksa kembali pesan Dhany semalam..
Dhany 💌, " Sweet..kamu di mana? I am so sorry..gak jadi jenguk bareng kamu. Aq diajak sama temen kantor niih..sekalian dia mau traktiran ultah."
Bulan 💌, " Di boutique..ok, gak papa. Aq bisa pulang sendiri."
Dhany 💌," Ok..see u tomorrow, sweet."
Ohh..ya ampuuuunn..dasar gak peka. Hmm..Ternyata berhubungan dengan pria metropolis seperti ini lumayan tersiksa ya.. memang..dia ahli bikin hati berbunga-bunga saat pedekate, baper abiisss..tapii..kenapa makin ke sininya..datar-datar aja dia nya..bikin bosen. Apanya yang bikin bosen ya? Perhatian nya yang monoton kah? Atau aq mulai lelah dengan gaya pertemanannya?
Bulan masygul meratapi kisah percintaan baru nya yang seperti tidak nyata. Tinggal di satu kota kecil yang sama, berdekatan..namun jarang bertemu. Bagaimana jika suatu saat LDR-an? Walau sepertinya Dhany adalah tipe pria yang hangat dan humble..tetapi ternyata kurang hangat dalam menjaga hubungan percintaannya..
Tetapi..Bulan sekali lagi membela Dhany.. "Mungkin aq merasa bosan karena kehadiran Dhany mulai tergantikan? Jika benar karena hal itu maka aq harus lebih bijak. Tidak adil untuk nya.. Dan aq harus memperbaiki diri lagi. Tapi..memperbaiki diri yang bagaimana? Aq sangat menikmati segala pertemanan q selama ini..jika Dhany bisa sedekat itu dengan teman-teman wanitanya..lalu kenapa aq harus merasa tidak enak hati jika aq pun dekat dengan teman-teman pria q? Mungkin terlihat ganjil karena saat ini hanya ada Bagaskara yang ada di sekitar q akhir-akhir ini..aq akan mencoba untuk tidak menutup diri q untuk segala bentuk pertemanan yang ditawarkan. Dhany bisa kenapa aq tidak?
Lagi pula butuh lebih dari sekedar usaha yang hanya seperti yang selama ini telah dilakukan Bagaskara pada q untuk meninggalkan Dhany. Dia harus lebih dari pada itu. Walau q tau..Bagaskara punya niatan berbeda pada q dari pada hanya sekadar berteman..Setidaknya kami berdua sama-sama tau batasannya. Sepertinya semua akan baik-baik saja.
Tiing..ada pesan masuk di ponselnya.
Dhany 💌, " Malam ini temani aq makan malan ya. Aq akan menjemputmu di boutique sekitar jam stengah 7."
Bulan 💌, "Okey..jam setengah tujuh."
Dan kembali Bulan larut dalam pikirannya yang gundah. Waktu terasa bergulir dengan irama yang sangat tidak menentu. Menyembunyikan isi hati tidak semudah menyembunyikan diri di antara kabut yang merayap perlahan di sela-sela lembah. Dingin yang menyergap menandakan ada yang tidak beres di situasi hati. Tak tau harus ke mana untuk mengadu..walau hanya mencari tempat pencurahan isi hati..bagi Bulan..itu semua tidak lah mudah. Tidak ingin ada pendapat palsu yang hanya secara sembarangan diucapkan demi memperoleh sedikit pengakuan sebagai teman yang peduli. Haha..mungkin karena inilah..Bulan sering dilihat sebagai sosok pilih-pilih dalam hal teman dekat. Yang benar-benar dekat. Tapi..sepertinya ini wajar saja..mencari aman. Mencari nyaman. Mencari ketenangan. Bulan membiarkan hatinya yang memilih. Dan di setiap doa nya..harapan cinta yang benar lah yang ia panjatkan. Semoga akan ada sosok kesatria berkuda putih yang akan menyelamatkannya dari cinta yang salah. Semoga takdir berbaik hati padanya kali ini. Semoga saja..