Dinginnya AC di ruang tengah boutique saat itu seperti 2 kali lipat dari biasanya.. Bulan kehilangan selera makan. Trauma percintaan mulai merayapi..bahkan dulu..ia yakin Leo tidak memiliki celah pada awalnya..namun kini..di hadapannya..muncul Dhany yang menawarkan hubungan percintaan dengan rasa berbeda..bumbu resiko itu telah ditunjukkan sedari awal..
Ini bisa jadi baik, karena Dhany bersedia jujur..membuka diri apa adanya. Tetapi bisa jadi fatal..karena Bulan sama sekali bukan tipe wanita yang sudi berbagi orang yang ia cintai dengan wanita-wanita lain walau hanya berstatus sebagai teman. Jika seseorang telah menjadi miliknya..maka dia tidak akan pernah merasa nyaman saat miliknya bercengkrama, berdekatan, bahkan bersentuhan yang berlebihan dengan teman-teman wanitanya. Ooh..aq tidak akan mungkin sanggup.
Wajah Bulan mulai menunjukkan mendung..tidak tau harus bagaimana menanggapinya..hanya menghela nafas se alami mungkin.." Aq hargai kejujuran mu, Dhany.. Jika kau berniat memiliki hubungan yang lebih serius dengan q. Silahkan kau ceritakan dirimu apa adanya..q akan mencoba mengenalmu lebih dalam lagi." Suara Bulan bergetar di beberapa penekanannya..namun sepertinya Dhany tidak menyadari.
" Terimakasih, Bulan..satu persatu akan q ceritakan pada mu." Dhany tersenyum dan merasa beruntung bahwa Bulan tidak berkeberatan..
Dhany merasa yakin untuk menceritakan hubungan-hubungannya pada Bulan..Tanpa ia sadari.. sebenarnya Bulan tetaplah wanita biasa yang menuntut hatinya untuk dijaga dengan baik oleh sang pemegang kunci. Hanya saja..saat ini Bulan merasa belum sepenuhnya yakin akan kondisi hatinya. Ia hanya akan mencoba mengikuti alur yang ditawarkan oleh Dhany.. sejauh mana ia mampu bertahan? Ia pun tidak yakin atas apapun jawaban hatinya saat ini.
Saat Dhany mohon diri untuk kembali ke kantor..Bulan berusaha untuk bersikap seperti biasanya.. tersenyum seperti biasanya..dan bergesture seperti biasanya.. Saat Dhany menggenggam tangannya..ia terbantu dengan alasan AC yang dingin sehingga membuat telapak tangannya menjadi dingin. Dan saat Dhany memeluknya..Bulan tidak tau..apakah pria di hadapannya inilah yang akan menjadi jodoh masa depannya? Yang ia rasakan saat dalam pelukan Dhany..jantungnya berdegup kencang..tubuhnya kaku.. seperti menolak rengkuhannya. Dan ada lubang..yaa..Bulan merasa ada lubang di hatinya. Lubang yang diakibatkan oleh berubahnya warna dari harapan cinta baru yang sebenarnya ia persiapkan untuk Dhany. Kini lengan harapan itu perlahan melepaskan diri satu persatu. Bulan berkata lirih saat menatap kepergian Dhany melewati pintu,
" Dhany..aq tidak ingin mengalaminya lagi.."
Rasa itu..yang ia yakini perlahan mulai tumbuh seiring usaha Dhany mendekatinya..rasa yang hampir beberapa bulan belakangan ini sangat ia hindari namun sekarang setelah ia pupuk dan ia jaga.. ragu itu mulai kembali lagi..
Bulan membenamkan diri di shofa..menutup wajahnya dengan bantalannya..kemudian bergumam pelan.., " Aq bukanlah tipe seorang kekasih yang pencemburu..aq pasti bisa menerima Dhany..mungkin bersamanya aq bisa bahagia."
Statement yang amat dipaksakan oleh Bulan terhadap dirinya sendiri.. Kegalauan yang ia rasakan..membuat semuanya menjadi berkabut.
Ting.. ponsel Bulan berdenting..
Achilles 💌, " Haaii, Bulaaan..apa kabar? Aq sedang bosan di sini..besok aq ingin ke kota mu. Menginap di rumah Dhany. Bersiaplah, besok aq akan mengganggumu. Hahaha😁"
Bulan 💌, " Baiklaaahh..aq tunggu. Cepatlah kemari, bawakan aq kudapan depan kampus."
Achilles 💌, " Tenanglaaah..q bawakan kau roti sandwich. Besok pagi sekitar jam 8, aq akan berangkat."
Bulan 💌, "Ok, q tunggu."
Menatap layar ponselnya..Bulan merasa beruntung..dulu Dhany banyak mendapatkan informasi mengenai dirinya dari Achilles.. Mungkin kali ini keadaannya bisa ia balik. Bulan merasa perlu mengenal Dhany dari sudut pandang berbeda.. orang-orang di sekelilingnya..dimulai dari Achilles.. Bulan berharap pertemuannya besok akan membawa kejelasan dan dapat digunakan sebagai alasan pemantapan atau penghambat hubungan mereka. Bulan tidak sabar menunggu esok.
Ponselnya berdering.. menandakan ada panggilan.. Bagaskara..
Bulan 📞, " Ya, hallo.."
Bagaskara 📞, " Hallo.. Bulan, apa kau sedang sibuk?"
Bulan 📞, " Tidak..aq sedang menonton siaran TV."
Bagaskara 📞, " Aq di depan.."