"Bayu???? aku mau berganti pakaian, apa yang kamu lakukan disini????" Kinan terkejut saat tahu bayu masuk ke ruangan itu.
"Bukankah ini juga ruanganku??? Kinan, bahkan pakaian kita sudah tidak bisa terpisahkan, bagaimana bisa kamu masih berpikir bahwa aku akan membiarkanmu lolos begitu saja dari malam pertama kita, hehehe". Bayu seperti kembali menggoda kinan disana, kinan yang terlihat sangat takut dan khawatir membuat bayu berpikir, mungkin kinan belum siap untuk melakukan segala hal bersamanya.
Bayu terus berjalan mendekat ke arah kinan, kinan yang cemas dan makin merasa terpojok hanya diam.
"Apa yang sedang dia lakukan sekarang???? aku tidak mungkin teriak sekarang,,,, dia sudah jadi suamiku dan jika aku teriak itu hanya akan membuatku malu sendiri dan semua orang akan khawatir karena kebodohanku, tapi apa yang harus aku lakukan??? bayu,,, aku mohon jangan sekarang!!!!!!!!". Kinan menutup rapat matanya dengan kuat saat melihat bayu mulai mendekat padanya, dia terus berbicara dalam hatinya tentang apa yang harus ia perbuat di situasinya saat itu.
Bayu bisa melihat betul ketegangan kinan dari raut wajahnya dan dia hanya senyum tipis yang terlihat di ujung bibirnya.
Sambil berjalan bayu membuka setiap kancing bajunya satu persatu, sampai tiba di hadapan kinan yang telah terpojok di depan satu lemari aksesoris miliknya, bayu menghentikan langkah dan meletakkan tangannya tepat di lemari yang kinan gunakan untuk menyandarkan dirinya.
Kinan telah betul-betul berada di dalam genggaman bayu saat itu, kinan tidak bisa lagi bernafas menyadari bahwa bayu telah berada di hadapannya sekarang, kinan bisa mencium bau parfume yang biasa bayu gunakan setiap harinya dari sangat dekat.
"Apa kamu akan terus menutup matamu seperti itu????" bayu berbicara dengan sangat lembut di samping telinga kinan dan membuat kinan menjadi sangat tegang dengan situasinya.
Bayu menyentuh rambut kinan dan merapihkannya "Setiap kamu bangun tidur, rambutmu ini selalu terlihat sangat berantakan, tapi apa kamu tahu???? aku sangat menyukai itu, aku sangat menantikan momen dimana kamu bangun dari tidur dan ada aku yang berada di samping kamu, melihat kekacauan ini, aku menyukai apapun yang ada pada dirimu, penampilanmu yang berantakan saat bangun tidur, keegoisanmu, keras kepalamu, amarahmu, ambisimu, dan sifat cuek kamu yang kadang-kadang cenderung seperti tidak perduli tentang diriku, aku menyukai semuanya.
"Entah apa maksud tuhan memberikan rasa ini begitu besar hinggap di hatiku dan hanya untukmu, Tuhan pasti tahu, bahwa aku menikmati semuanya dan bahagia dengan semua perasaanku ini, sehingga dia terus memberkahiku dengan cinta yang tulus untukmu.
Bayu kemudian melingkarkan tangannya di pinggang kinan yang terus saja menutup matanya dan membuat kinan semakin dekat padanya.
"Mulai sekarang aku akan terus berada di sampingmu saat kamu bangun dari tidurmu setiap pagi dan mencium keningmu untuk memulai hari, dan ketika malam, aku akan memelukmu dan membawamu tidur di kamar kita, mengiringmu ke alam mimpi yang indah dan mendekap erat tubuh mungilmu ini.
"Jika baru sebatas itu kesiapan kamu untuk hubungan kita, maka aku siap menunggu, seperti yang aku bilang tadi, bahkan semua kejelekanmu aku menyukainya, aku tidak pernah menilai hubungan suci kita dari sisi hubungan intim suami dan istri, hal-hal seperti itu tidak bisa kita dilakukan karena formalitas semata.
"Aku akan terus menunggumu, karena aku akan terus mencintaimu selamanya".
Bayu mengecup bibir kinan yang bergetar karena mendengar semua ucapan bayu yang pasti sangat menyentuh hati terdalamnya.
Kinan membalas ciuman itu, dan mereka terhanyut pagi itu dengan sentuhan yang ringan.
Dada bayu yang terbuka akhirnya terlihat oleh kinan tepat di depan matanya ketika kinan membuka matanya.
"Apa ini??? kamu bilang akan menunggu tapi kamu membuka bajumu di hadapanku????? Kinan langsung bereaksi karena melihat dada bayu yang bidang di pamerkan tepat di hadapannya, seperti kembali menantang perasaan kinan yang masih sangat canggung dengan malam pertama mereka yang tidak terjadi sama sekali.
Bayu yang merasa itu lucu langsung menarik dan memeluk kinan dengan sangat erat, kinan hanya diam dan sedikit tersenyum karena merasa sangat bahagia dan bersyukur, bayu bisa sangat memahami dan mengerti kinan, bahwa dirinya belum siap untuk ritual malam pertama mereka, namun meskipun begitu, kinan tetap di hujani cinta oleh bayu yang membuat hatinya sedikit merasa bersalah.
"Aku bahkan tidak protes saat kamu tidak mengenakan pakaian satu helaipun, apa kamu pikir itu mudah bagiku untuk mengetahui bahwa istriku yang sekarang ada di pelukanku sedang tidak mengenakan apapun untuk melapisi tubuhnya selain handuk piyama ini???????? tapi apa yang kamu keluhkan tadi???? hanya karena sebagian kancing bajuku terbuka dan memperlihat dadaku padamu, kamu langsung tidak terima, sebenarnya aku akan mandi, makannya aku membuka bajuku dan mengambil pakaian ganti di sini, bukankah tidak ada yang salah dengan itu?? di bandingkan dengan apa yang kamu lakukan di hadapanku berdiri tanpa pakaian apapun".
Kinan segera melepaskan pelukan bayu dan mendorong suaminya itu.
"Ah kamu membuatku malu sepagi ini, lebih baik sekarang aku mandi dan membereskan semua kekacauan ini" Kinan keluar dan langsung masuk ke kamar mandi.
Pagi itu berlalu dengan cinta yang penuh dengan pengertian dan kesabaran, bayu bahagia hanya dengan melihat kinan berada terus di sampingnya, dan kinan sangat bahagia karena bayu telah mau bersabar menunggunya dan begitu baik memperlakukan dirinya.
"Ibu akan berangkat jam 11 nanti, pastikan aku ikut ke bandara mengantar mereka" Kinan sambil mempersiapkan dirinya di depan meja rias berbicara bahwa dia ingin mengantar orang tuanya pulang.
"Iya, kita akan ke bandara untuk mengantar ibu dan yang lainnya, kamu jangan khawatir untuk hal-hal seperti itu" Bayu mendekat dan berdiri tepat di belakang kinan.
"Aku tidak khawatir, hanya saja aku memikirkan bagaimana ibu bisa pulang ke bandung tanpa aku". Bayu kemudian membalikkan tubuh kinan dan menatap matanya.
"Kamu ada bersamaku, ibu sangat bahagia karena akhirnya kita menikah, jangan tunjukan kecemasanmu itu di hadapan ibu atau ibu akan mengkhawatirkan kamu padahal sebenarnya tidak ada yang terjadi, tersenyum saja, nanti juga kamu akan mulai terbiasa, percayalah padaku !!!!!". Bayu kemudian mendaratkan ciuman di kening istrinya.
Dia segera merapihkan bajunya dan memakai jas yang sangat rapih.
"Apa kamu selalu mengenakan stelan jas seperti ini jika akan menemui ayah dan ibumu???? Kenapa tidak hanya kemeja ini saja, dan jas ini bisa kamu kenakan saat pergi ke luar dari rumah".
Setelah beberapa lama kinan melihat penampilan bayu yang sebenarnya, Kinan merasa penampilan bayu selalu formal bahkan saat berada di rumah bersamanya dan dengan orang tuanya.
"Ini sudah jadi kebiasaanku, apa kamu tidak menyukainya?????" bayu kemudian merapihkan dasinya dan bertanya pada kinan.
"Ah tidak, bukan begitu, aku menyukaimu bahkan dengan penampilanmu dulu, apa lagi dengan semua ini, tapi aku melihatmu jauh lebih tegang dengan mengenakan semua atribut ini, jas, kemeja, dasi dan sepatu ini, semua ini betul-betul seperti membentukmu menjadi seseorang yang kaku dan tidak bisa di sentuh oleh sembarang orang, kamu terlihat terlalu menawan dan elegan, jika aku orang lain aku bahkan tidak akan berani menatap langsung ke matamu".
Kinan terus menatap bayu dan memperhatikan setiap detail penampilan suaminya.
"Tapi aku menyukai semuanya tentangmu, aku hanya ingin kamu lebih santai saat bersamaku, apa itu tidak apa-apa?????" Kinan menambahkan kata-katanya dan membuat bayu berpikir bahwa mereka kini telah benar-benar saling terbuka satu sama lain.
"Iya sayang, Love You" bayu memeluk kinan dengan erat, sampai akhirnya mereka kemudian pergi ke luar untuk menuju ruang makan, semua keluarga pasti sudah menunggu mereka.
Tiba di sana, betul saja, semua anggota keluarga telah duduk dan menunggu kedatangan pengantin baru itu.