di mobil, zhi han terus memandangi istrinya, yang tengah terlelap di pangkuannya.
" tuan, tuan zay meminta kita untuk menginap di mansionnya. bagaimana " ucap pengawal ali.
" benarkah..meminta seperti itu, aku kan punya rumah sendiri,tak enak kalau..." terdengar suara handphone bergetar di saku baju zhi han. dan ia segera mengangkatnya walau nomornya tak di kenali.
" zhi han, aku mau ade aku sama kamu nginap di tempatku, aku pingin kita sama sama jaga dia, kamu tahukan ade aku kondisinya masih lemah, aku gak mau kenapa kenapa, oke... gak pakai di tolak ya " ucap zay sambil menutup handphonenya membuat zhi han mendengus kesal.
" gimana tuan " ucap pengawal kwang yang mengemudi mobil.
" mmmm... ya sudahlah...demi istriku.. " ucap zhi han walau berat rasanya serasa hidup menumpang, padahal ia pun memiliki mansion yang megah tak kalah dari punya zay. namun semua rencana yang tersusun di benaknya buyar seketika, walau kesal mau tak mau demi sang istri ia mengikuti permintaan zay, sekalian ingin tahu watak zay seperti apa.
mobil yang di kemudikan pengawal kwang tiba di manssion milik zay, zay yang sedari tadi memperhatikan dari lantai atas hanya tersenyum smirk.
" bagus, ia menurut.." ucapnya.
ia pun segera turun demi menyambut kedatangan pasangan yang mengejutkan buatnya. namun begitu tahu adik sepupunya terlelap di gendongan suaminya, zay langsung mengarahkan ke kamar riri, di lantai atas dengan menaiki sebuah lift.
setibanya di kamar yang memang zay peruntukkan untuk adiknya, zhi han membaringkan tubuh istrinya perlahan.
" bagaimana dia hari ini, kabarnya sekretarisnya bilang ia langsung sibuk bekerja sehabis pulang tanpa pemberitahuan dari satu rumah sakit " ucap zay sambil membenarkan selimut riri.
" mmm... aku tahu, aku tak langsung ke kantornya, tapi langsung menemukannya di wahana bermain. " ucap zhi han.
" dasar, keras kepala dia...hmmm...aku yakin pengawalnya pasti kewalahan seharian menemaninya, mungkin itu caranya agar ia menghilangkan rasa kecewa terhadap kamu, dan kita mesti bicara berdua, bisakan.. aku tunggu di ruang keluarga" ucap zay membuat zhi han bingung.
sepeninggal zay, zhi han meraih handphonenya dan meminta pengawal ali memberikan laporan apa yang terjadi di vietnam sampai di bandara korsel kepada istrinya.
" aku minta lebih detailnya " ucap zhi han.
" baik tuan, tapi setelah saya selesai membersihkan diri " pinta pengawal ali.
zhi han pun menutup pembicaraannya. memandang sekilas wajah istrinya. kemudian pergi ke kamar mandi untuk membersihkan diri.
zay yang terus memikirkan memang sebaiknya persoalan adik sepupu dan suaminya di selesaikan. terlebih lagi ini menyangkut nyawa. begitu tahu penyebab utama riri jatuh sakit adalah sebuah ancaman. ancaman yang di berikan seseorang untuk membunuh suaminya. awalnya riri tak mengerti ada apalagi ini setelah kejadian beberapa bulan lalu, ia berfikir semua sudah beres. namun ternyata melesat dari pemikirannya.
zay yang mendapatkan laporan ancaman terhadap adik sepupunya sangat marah sekali. namun ia tak gegabah. ia memulai penyelidikan terhadap ancaman itu lewat anak buah dan koneksinya yang lain. setahu zay adiknya tak pernah mempunyai musuh.
' apakah ini ada kaitannya dengan zhi han' fikirnya. untuk itu ia meminta agar zhi han menyediakan waktu untuk berbicara dengannya.
" ada apa zay, kau ingin berbicara padaku " ucap zhi han membuyarkan lamunan zay seketika.
zai melemparkan beberapa foto di meja dekat zhi han duduk.
" foto pertama adalah foto lelaki yang di hajar riri sewaktu kalian di shanghai, dia lelaki yang memotret semua kegiatan kalian selama kalian berada di shanghai beberapa bulan yang lalu, foto kedua adalah orang berbeda, ia adalah orang yang menyerangmu sewaktu di shanghai, yang ketiga adalah foto plat mobil yang ingin mencelakakan istrimu di bandara beberapa hari yang lewat, dan terakhir adalah ancaman terhadap dirimu, ada orang yang ingin membunuhmu, apa kau punya musuh ?" ucap zay langsung ke inti permasalahannya.
zhi han memperhatikan satu persatu foto yang di berikan zay padanya. ia pun menggeleng " aku tak pernah mempunyai musuh " ucap zhi han.
" kalau kau dan riri tak mempunyai musuh, bearti mereka yang memusuhi kalian, ini ancaman tak main main zhi han, tujuan sebenarnya bukan kamu, melainkan istri dan anakmu, aku sudah menyelidikinya walau hanya sebagian yang baru ku tahu, tapi istrimu.. dia sudah melangkah jauh bertindak. kau tahu istrimu bukan hanya cerdas, tapi ia sangat cerdik menyusun rencana, hanya saja kadang sebuah rencana tak mungkin sempurna, apa kau mau bekerjasama denganku, membuat semuanya semakin jelas dan menyusun rencana baru di balik rencana istrimu walau aku masih tak tahu persis apa yang di rencanakan istrimu " ucap zay tajam.
" aku minta maaf, kali ini aku sangat ceroboh. karena menangani permasalahan di perusahaanku " ucap zhi han tak menyangka yang sebenarnya terjadi dan ia semakin terlihat frustasi.
" sudahlah, permasalahan di perusahaanmu itu adalah kesengajaan agar kau tak fokus menjaga istrimu, aku dapat mengerti hal itu, namun yang penting di belakang rencana istrimu, kita harus membuat rencana lain " ucap zay.
" rencana...aku akan memikirkannya, terimakasih perhatiannya...namun.." ucap zhi han terpotong.
" kau jangan gegabah, kau tak bisa bertindak sendirian ingat itu... kalau mereka mengancam istrimu ,bukan hanya kalian berdua yang bakal celaka tapi ada dua bayi yang tak berdosa, ingat itu " ucap zay.
" beb...aku menemukannya..." ucap sesaria setengah berlari.
" ini... kak riri bukan hanya terkena anemia, tapi vitaminnya sengaja di tukar waktu kalian memeriksakan kandungan kak riri. aku sudah melihatnya di cctv rumah sakit dengan bantuan om. om bilang ada yang aneh dengan kak riri dan kandungannya. untuk itu kami memeriksa semua cctv, dan.. ada satu orang perawat yang mencurigakan. ini orangnya...dia tak terdaftar di shif jaga apotik rumah sakit " ucap sesa memperlihatkan wajah seorang perempuan di sebuah foto yang menutupi setengah wajahnya.
" tunggu... ini sangat mirip dengan... " ucap zay memandangi Sesa tunangannya.
" ya...itu orang yang sama yang mencelakakan kak riri sewaktu perayaan ulang tahun kak Zhi han dan dia orang yang sama yang membuat kak riri keguguran anak pertamanya dan ironisnya ia karyawan kak zian beb.. bukankah ia mulai menampakkan diri sekarang " ucap Sesa.
" itu artinya orang itu ingin berhadapan langsung dengan riri bukan zhi han " ucap prima.
" primaa...kamu kenapa jadi mengetahuinya" ucap zay
" riri sudah menceritakan semuanya, dari awal... " ucap prima santai.
" dia hanya tak mau membuat kalian khawatir terutama kamu zhi han, ia sangat menjagamu..." ucap prima.
mata zhi han berkaca kaca mendengarnya. namun senyum dingin terukir jelas di matanya. pengawal kwang yang melihatnya tahu persis senyum apa itu, senyum mematikan yang tak pernah ia nampakkan beberapa tahun ini. pengawal kwang jadi mengingat bagaiman zhi han mengalahkan rival perusahaan dengan senyuman mengerikan seperti itu, yang artinya tak ada ampun kali ini !.
malam telah sangat larut, kini hanya zhi han, pengawal ali dan pengawal kwang yang menemaninya. setelahnpengawal ali menceritakan bagaimana riri mengatasi semua mata mata yang mengikutinya, zhi han sangat geram sekali. " kita harus membuat rencana di balik rencana istriku, rencana aku dan zay harus ada rencana berlapis lainnya, Kalian paham maksudku" ucap zhi han memandangi dua pengawal yang menatapnya dengan serius. mereka pun menunduk paham.
" saya sudah menyuruh orang saya untuk mengikuti kemana nyonya pergi bila tanpa sepengetahuan kita," ucap pengawal ali.
" saya akan menyelidiki lebih lanjut, kelemahan orang ini " ucap pengawal kwang yang memegangi foto yang barusan di berikan Sesa.
" kali ini, akarnya mesti kita cabut dan musnahkan supaya tak menjalar lagi " ucap zhi han yang langsung di iringi anggukan oleh kedua pengawal yang setia kepadanya dan istrinya.