Chereads / Me is me / Chapter 81 - Menjaganya Part 2

Chapter 81 - Menjaganya Part 2

" kebentur dimana kepalamu primaa..woyy sadar...loh banyak pekerjaan yang mesti diselesaikan di rumah sakit, aku bukan bayi yang mesti dijagain kamu.." ucap riri yang kaget mendengar kata kata sahabatnya yang mengambil cuti sampai ia melahirkan.

" bodo' amat, semua sudah di handle sekretaris di rumah sakit, saatnya aku bersantai sambil jagain kamu cucuut..." ucap prima santai.

" aku udah punya suami..sadar prima " ucap riri lagi.

" dan aku dapat pesan khusus dari nyonya Truc, buat jagain kamu,, ngerti...gak mungkinlah aku membantah permintaan orangtuaku cucuut..." ucap prima menjelaskan permintaan mami riri padanya.

" hiks...hikss...hikss...😭😭😭 " tangis riri pecah begitu nama maminya di sebut sahabatnya.

" lohh..kok kamu nangis... sadar kamu lagi hamil gak baik buat keponakanku" ucap prima tak percaya yang diliatnya.

" tuh kan..kamu apakan istriku jadi seperti ini " ucap zhi han sambil meletakkan cemilan di meja depan sofa. kemudian memeluk istrinya.

" yachh..aku kan cuma nyebutin nama mami kamu cuut...salah ya..udah berhenti,,di dengar si bayi tuh" ucap prima kebingungan.

"ohh iya ya...lagi hamil " ucap riri menghentikan tangisannya, membuat prima bengong melihat perubahan drastis pada sahabatnya ini, terlebih moodnya itu.

zhi han yang mendengarnya paham, mungkin istrinya merindukan keluarganya, namun bagaimana mungkin zhi han membawa istrinya bepergian jauh dalam kondisi yang seperti ini.

" tunggu ya.. sampai kamu sehat benar, kita ke vietnam tengokin keluarga di sana " ucap zhi han menyabarkan istrinya.

"ikuutt..." ucap prima ikut mewek di bahu zhi han.

"iihhh...apaan sih..kamu jijai amat ama suamiku...kamu gak gay kan " ucap riri

"busyeeettt...ini kali kedua kamu jatuhin ke cool an ku,, terlaluuh..aku normal cucuutt...arrrkkk" ucap prima gemas sambil mengacak ngacak rambut riri yang masih dipelukan zhi han.

"makanya...cari istri jangan betah sendirian..." ucap riri menahan tawanya.

"dasaar cucuut..." ucap prima lagi. sambil beranjak pergi meninggalkan sepasang suami istri yang memandanginya penuh ledekan.

"sahabat kamu aneh juga ya sweety..." ucap zhi han sambil mengelus bahu mulus istrinya.

"hmmm...mungkin salahku kali...cintanya bertepuk sebelah tangan karena ulahku..." ucap riri merasa ada yang sesak di hatinya.

"maksudmu..." tanya zhi han tak paham.

" prima jatuh cinta sama rima, tapi keburu ku jodohkan rima sama kak Zian dan patah hatilah prima... aku jahat ya sama sahabat sebaik prima..hmmm" ucap riri menghela nafasnya.

"sudah berapa lama mereka saling kenal antara prima dan rima " tanya zhi han

" mmm...aku mengenalkan mereka sewaktu menginjak kelas satu smp, sejak itu kita akrab bertiga, namun karena kami mengambil jurusan kuliah yang berbeda kita berpisah deh, walau komunikasi kita lancar lancar az sampai sekarang ..dan.. semenjak aku bercerita tentang perjodohan antara kakakku dan rima, prima mulai menjaga jarak dengan rima " ucap riri menunduk

zhi han yang mendengarnya turut iba dengan sahabat istrinya itu, tak menyangka ada juga lelaki yang mirip dirinya. namun timbul ide di fikiran zhi han.

" bagaimana kalau kita jodohkan mereka berdua.." ucap zhi han.

"haahh...kamu yakin,, rima bukan orang yang sembarangan membuka isi hatinya sweetheart...buktinya aku kenalkan dengan beberapa anak dewan relasi ia bersikap dingin, acuh bahkan terang terangan menolak,,," ucap riri tak yakin.

"iyalah... karena belum menemukan yang cocok saja, bagaimana perlu kita coba sebelum kamu semakin bersalah nantinya sama prima sahabat tengilmu itu " ucap zhi han menjelaskan karena selain tujuan menjodohkan ia juga tak mau istrinya terus di buntuti lelaki itu, sekalipun sahabat istrinya sendiri.

riri pun meangguk setuju, semoga saja berhasil fikirnya.

*****

"perutmu,, sudah baikkan..." tanya zhi han sambil mengelus perut istrinya yang nampak membuncit pagi itu, seminggu sudah riri terus berada di pembaringan dan tentu saja di dekat suaminya yang menjaganya,,sesekali celutukan suara prima yang kadang menjenguknya tanpa di minta.

"mmmm...aku rasa aku juga sudah enakkan berjalan,,walau agak berat..." ucap riri yang heran melihat perubahan dirinya akan kehamilannya yang masih muda namun perutnya membuncit layaknya hampir 6 bln hamil.

"kenapaa..." tanya zhi han memandangi istrinya yang terus terusan bercermin sambil cemberut.

" kok baru tiga bulan, hamilnya berat banget ya...terus perutku kok buncit kayak hamil besar, perasaan porsi makan ku gak banyak deh..." ucap riri asal yang tak menyadari pagi ini sudah menghabiskan tiga piring nasi goreng buatan suaminya.

zhi han hanya tersenyum senang. karena ia memang merahasiakan bayi kembarnya dari istrinya, ia tahu istrinya pasti shock mendengarnya, tak menyangka keajaiban tuhan yang di berikan pada mereka, apalagi istrinya sangat cekatan dalam bertindak apapun, takut membahayakan keduanya lagi fikir zhi han. untuk itu ia meminta dokter kandungan dan prima merahasiakannya sementara waktu. apalagi riri sudah melunak, menuruti apapun yang diperintahkan suaminya.

"Sweety...this is for you.." ucap zhi han sambil menyerahkan sebuah amplop ke tangan riri.

"apa ini" ucap riri membuka amplop yang di berikan suaminya. dan menemukan dua buah tiket pesawat menuju vietnam besok lusa. dengan senyum tak menyangka riri senang sekali. dan memeluk suami tercintanya. ia sangat terharu dan bahagia memiliki suami penyabar dan pengertian seperti zhi han.

"jadi...aku sudah diperbolehkan melakukan perjalanan jauh..." ucap riri mendekati suaminya.

"yup,,,dengan catatan...tidak ada pekerjaan apapun selama di sana, dan.. kita hanya bersantai bersama keluarga sampai kamu melahirkan, oke ??" pinta zhi han.

riri pun meangguk, karena tahu zhi han pasti akan kerepotan dan cemas dengan keadaannya apabila ia memaksakan diri untuk bekerja, walau riri tahu sangat berat meninggalkan pekerjaan di perusahaannya, namun tak salahnya ia mengambil waktu bersantai dengan suami dan keluarganya, semua ia lakukan demi bayi zhi han dan demi lelaki yang telah mengorbankan banyak hal untuknya.

" sweety... kok mandangin aku gitu...ada yang aneh ya..." ucap zhi han menyadarkan lamunan riri yang terus memandangi zhi han dengan penuh senyuman haru.

riri menggeleng dan memeluk kembali suaminya. membuat zhi han di liputi perasaan yang entahlah sulit ia gambarkan sendiri. bahagia itu pasti..

"upss..." ucap zhi han

riri melepaskan pelukannya mendengar ucapan zhi han barusan.

" ada apa.." ucap riri heran

" nduutz... pelukan kamu sesak sekarang " ucap zhi han setengah menggoda istrinya.

" yachh...maaf...aku kan lagi hamil, ini ulah pria yang ada di depanku.. membuat aku seseksi iniih.." balas riri menggoda suaminya.

" sweety...jangan membuatku tak tahan menginginkanmu..." ucap zhi han memandang liar kepada istrinya, membuat riri tersenyum melihatnya. walau riri tahu mereka tak mungkin melakukan hal itu sekarang karena keadaan riri yang baru pulih, walau riri pun merindukan sentuhan hangat itu.

zhi han hanya mampu menciumi wajah istrinya penuh cinta.