Chereads / Me is me / Chapter 74 - kilas balik...

Chapter 74 - kilas balik...

malam itu sebelum kejadian penculikan riri, sehabis percintaan antara zhi han dan istrinya mereka tiba di sebuah cafe yang tak jauh dari apartemen. karena riri terus merengek lapar. namun yang anehnya malah zhi han yang memesan makanan sangat banyak. membuat riri terkesima.

" yang lapar siapa, yang mesan siapa..aneh banget" ucap riri

" aku juga lapar...lapar mata " ucap zhi han terkekeh.

" kayaknya kamu yang ngidam nih, awas lohh ntar gendut sweetheart.." ucap riri menggoda suaminya sambil menggembungkan pipinya ke arah suaminya.

" yee.... dasar bumil, ngejek aja " ucap zhi han sambil menarik hidung riri dengan gemasnya.

tak lama makanan dan minuman yang di pesan datang dan memenuhi meja cafe tempat yang mereka pilih.

" sweety.. kamu gak kefikiran satriaa.." ucap zhi han yang menaruh garpu dan sendok di piring istrinya kemudian menyeduh minuman sebelum di sodorkan pada istrinya.

" kangenlah...tenang satria sudah aman di tangan prima beberapa hari yang lalu " ucap riri.

" prima.." ucap zhi han mengernyitkan dahinya.nama yang sangat asing karena tak pernah mendengar nama itu sekalipun.

" prima seorang kepala rumah sakit sekaligus dokter handal, ia dokter keluarga kami sekaligus sahabat aku sweetheart" ucap riri menjelaskan.

" lalu bagaimana satria bisa sampai ia selamatkan" ucap zhi han penasaran sambil sesekali mengelap bibir riri yang belepotan karena makan terlalu lahap.

" sewaktu satria aku sembunyikan di villa, anak buah dina menculiknya,," ucap riri yang membuat zhi han tersedak mendengar nama dina. ia sangat benci nama itu yang hampir saja menghancurkan kehidupan rumah tangganya.

riri tersenyum kecut sambil mengelus jemari suaminya menenangkannya dari rasa batuk dan menyodorkan minuman ke mulut suaminya.

" nah...prima yang merawat satria waktu di villa sebelum di culik, pas oenculikan itu prima melihatnya dan menyuruh anak buahnya mengikutinya kemudian berhasil deh menyelamatkan satria dan john, lalu ia rawat di apartemennya." ucap riri.

" lalu kau menginap di apartemen prima karena satria dan john di sana ". tanya zhi han antusias.

" yup..tapi hanya sehari, subuhnya aku, prima, john dan satria segera menuju bandara ke vietnam, kami mendapatkan kabar mami sakit membuat kami sangat panik." ucap riri.

" lalu..kenapa kau tak menghubungiku, aku kan belum di kenalkan sama mami" rengek zhi han.

" gimana mau mengenalkan kita kan lagi marahan,,mmm... sesampainya di sana..di vietnam..ehh...ternyata sandiwara mami yang bilang sakit, itu karena ia sangat kangen sama cucunya, ma aku malah nggak.." gerutu riri cemberut membuat zhi han cekikikan mendengarnya. baru kali ini melihat istrinya yang mulai membuka diri dan bercerita banyak padanya, zhi han sangat bahagia mendengarnya mungkin karena bawaan si cabang bayi. fikir zhi han.

" bearti satria bersama mami saat ini.." ucap zhi han. dan riri meangguk mengiyakan ucapannya.

" lalu kenapa kau menyuruh pamanku pulang ke korea " ucap zhi han mengejutkan wajah riri.

"mmmm...di vietnam...aku bertemu istrinya..dan...huhhh" ucap riri mendengus kesal.

"hhuuhh...kenapa " ucap zhi han yang setengah kaget mendengar nama tantenya terselip di cerita riri barusan, ia sangat gugup kalau tantenya yang sudah di anggap seperti ibunya memarahi istrinya.

lama riri terdiam tak tahu mulai dari mana.

" kenapa sweety..." ucap zhi han yang melihat istrinya tiba tiba terdiam.

"😭😭😭😭....aku di marahin karena merebut kamu dan suaminya dari sisinya, aku kan gak tahu apa apa, nyebelin banget.." ucap riri sambil menangis keras.

zhi han menghampiri tempat duduk istrinya ia tak tahu kalau akan seperti ini, apa ini yang di namakan tingkah wanita lagi hamil kadang moodnya berganti ganti. yang tadi nya ceria malah jadi menangis.

" sabar sayang..kasian babynya kalau kamu nangis gini " ucap zhi han menenangkan istrinya.

" 😔...iya ya ..aku kan lagi hamil,, lalu ia meminta kembalikan suaminya, makanya sewaktu aku bertemu uncle lee aku menyuruhnya istirahat pulang ke pelukan istrinya" ucap riri yang cuek sehabis menangisnya reda.

"😒😒😒..." zhi han yang mendengarnya menghela nafas, 'gini rasanya punya istri hamil' fikirnya.

"lalu kenapa kamu bisa mengenal dina, perempuan itu huuhh" 😏 ucap riri nyengir. seketika zhi han tergagap.

" sebenarnya...aku dan diaa...terlibat perjodohan orangtua kami dulu, hanya saja aku tak pernah mengenalnya setiap kali kami ingin dipertemukan, ada saja alasannya untuk menjauhiku " ucap zhi han berhati hati.

" lalu kau kecewa kau tak bertemu dengannya saat itu , apa kau sempat menyukainya" ucap riri dengan cueknya.

" ya nggak lah, ketemu aja nggak. malahan...cuma kamu yang selalu menghiasi perasaanku sweety " ucap zhi han setengah manja.

" kok bisaa...lalu kapan kau mengenal kakakku " ucap riri yang terkesan dingin mengatakannya. zhi han memperhatikan mimik wajah istrinya, ia was was kalau istrinya berteriak menangis lagi seperti tadi.

" kami bersahabat di bangku kuliah, dan menjalin kerjasama di perusahaan, lalu aku di perkenalkan dengan james dan park ji woo, sejak itu kami mulai akrab satu sama lain, hanya saja.. kakakmu menjodohkanmu denganku, awalnya aku enggan, takut gagal lagi dengan yang namanya perjodohan.namun.. begitu aku melihat fotomu di rangkulan kakakmu, Zian. aku merasa tak asing seperti sudah mengenalmu sebelumnya. hingga aku tersadar dan mencuri fotomu di dompet paman sewaktu kami makan bersama di luar, dan paman menyuruh membayarnya pakai dompetnya, aku menyamakan foto yang di dapat dari Zian kakakmu benar benar sama dan aku sangat penasaran sekali denganmu, seperti apa dirimu. hingga kejadian itu terjadi. sebelum kakakmu di temukan tewas, ia menghubungiku dan mengatakan ada sesuatu untukku di dalam kamarnya, simpanlah dan buat bahagia. awalnya aku ragu mengiyakan. namun pesan itu ada amanah yang terselubung. dan..zian di temukan tewas membuatku sangat kaget, aku pun penasaran apa yang ia tinggalkan untukku, aku menyelinap masuk kamar apartemennya setelah ia di makamkan. dan mendapatkan foto kami berempat, yang dilingkari dengan sebuah darah, entah darah siapa..dan ada foto kamu di sana. ternyata kita memang berjodoh." ucap zhi han sambil menggenggam tangan istrinya.

" itu darah park ji woo, rupanya kakak sempat melawan dan mungkin menorehkan bekas luka pada park ji woo dan darahnya tertinggal di lantai, aku sempat meminta sampel itu, kau ingat waktu kita di serang di shanghai, itu anak buah nya yang membuntuti kita dan jugaaa... aku sempat melihat park ji woo terluka sewaktu kita sehabis wawancara dan kami kabur lewat belakang. aku sempat menghapus darah park ji woo di bibirnya karena ia terjatuh di kejar wartawan. dan aku menyelipkan sisa darahnya di dalam kantung khusus. dan mengirimnya ke rumah sakit prima" ucap riri menghela nafas panjang berharap semua berakhir di lalui.

" wooowww...istriku memang hebat, sempat sempatnya memikirkan hal seperti itu, lalu kau tak marah pada aku dan paman " ucap zhi han.

" awalnya aku sempat marah, bukankah terasa asing kalau orang yang tak saling mengenal bisa sangat akrab, hingga aku tak tahan dan menguji uncle lee untuk pergi ke apartemenmu, yang sangat aneh uncle lee tau password apartemenmu, tahu passwort mobil termahalmu dan terkadang kau juga keceplosan memanggilnya paman " ucap riri yang menghentikan makannya karena kekenyangan.

"👏👏👏.... so good...my wife is the best " ucap zhi han.

" sure...mr. zhi sweetheart.." ucap riri

" sweety aku ke belakang sebentar.. " ucap zhi han meninggalkan istrinya.

tak lama sekembali ia dari WC ia sudah tak menemukan istrinya ditempat duduk yang ada hanya sebuah pesan di atas mangkok saus " Park " .

zhi han tahu pesan istrinya itu ia sedang di bawa oleh siapa.

###sebelumnya

" dasar.. pamil.." ucap riri tesenyum melihat tingkah suaminya yang memang sedari tadi ingin ke belakang.

tak lama, sambil mengetik pesan ke sahabatnya rima, riri merasakan kehadiran orang lain di depannya. terasa asingbdengan bau parfum yang berbeda dari parfum suaminya.

" hello..sayang...sendirian kah atau..." ucap lelaki yang ada dihadapannya.

" mau apa kau... " ucap riri menatap tajam ke arah park ji woo yang sudah ada di depannya.

"ikutlah denganku,, kalau kau tak mau ada keributan di sini. " ancamnya pada riri. tangan riri memainkan saus sambal di depannya yang tak di perhatikan park ji woo, riri menuliskan nama "park" di mangkok tersebut. sebelum akhirnya dia di bawa paksa oleh park ji woo.