Ga, sampai kapan kamu akan menggantung hubunganmu dengan Elin!!
Menggantung apa maksudnya Les?
Kamu sebenarnya menyukai Elin nga'?
Suka tapi masih banyak yang harus aku pertimbangkan!
Apa lagi coba?
Kalau kamu sudah yakin dan kamu yakin Elin menyukaimu ngapain lagi kamu ragu!!
Entahlah, aku merasa banyak sekali perbedaan antara aku dan dia. Aku masih mau menyakinkan diriku apakah aku siap dan kuat menjalaninya nanti.
Kenapa tidak seperti biasanya? Jalani saja dulu, baru kamu tau akhirnya!! Belum jalan malah sudah mencari ujungnya, memang situ cenayang!!
Ingat, wanita itu butuh kepastian... Untung sainganmu sudah gugur satu, karena Elin sudah nga kursus lagi, jadi si Rama bye...
Jangan sampai kelamaan, datang saingan baru...
Ya, kalau jodoh nga akan kemana Les...
Nga akan kemana itu kalau diperjuangin, kalau di antengin ya bakalan bye juga..
Sama kayak ikan lah, di meja kan buat lauk makan, tapi kalau nga di tutup pake tudung saji, nga akan jadi buat lauk lu, tapi buat makan siang kucing.
Pengandaianmu jauh banget Les...
Ya, itulah kenyataannya. Jodoh itu di cari, di jagain bukan di antengin... kalau di antengin namanya nyiapin jodoh orang.
Aga sudah berusaha memantapkan hatinya, tapi kadang-kadang hatinya goyah lagi...
Harusnya ketika ada feelnya langsung saja dia nyatakan. Ah... Kenapa tidak pas kemarin saja sesalnya. Padahal timingnya benar-benar tepat tapi dia malah menyia-nyiakan kondisi yang ada.
Woy Ga, kamu mikirin apa?
Nga' ada!! Cuman mikirin waktu yang tepat aja...
Ya elah pake' acara nunggu2 waktu yang tepat segala, keburu disambit orang nanti!!
Udah kamu telepon aja, terus nyatain dah. Kelar kan...
Nga' usah pake nunggu waktu2 yang tepat segala.
Lanjut aja sono telepon.
Tiba2 Aga merasa semangat dan termotivasi karena Arles!!
Beberapa kali dia menghubungi HP Elin tapi sama sekali tidak ada jawaban. Dia mencoba menelepon ke telepon rumah Elin dan bik Agus yang mengangkat. Maaf dari Tuan siapa ya? Soalnya non Elin tidak akan mau menerima telepon jika tidak tau siapa yang meneleponnya.
Saya Aga bik, sampaikan saja sama Elin. Oh tuan Aga, tunggu sebentar ya. Nona Elin ada di kamar, ini saya langsung hubungkan ke telepon di kamar Nona. Tunggu sebentar ya Mas. Bik Agus meneruskan telepon ke Elin. Non, Mas Aga menelepon. Mau diangkat atau nga?
Iya aku angkat bik, bibik boleh lanjutin kerjanya ya.
Elin menerima telepon dari Aga. Ada apa Kak??
Kamu lagi sibuk belajar Lin?
Nga' juga kak, Elin lagi baca novel yang kakak beliin kemarin.
hemm...
Jadi kakak nga ganggu kan ya?
Nga kok kak, santai jawab Elin...
Kalau kakak lihat kamu banyak sekali teman cowok ya Lin?
Ya!! hampir semua teman Elin cowok kakak, dan rata-rata lebih dewasa dari Elin. Kenapa kak? Apakah salah?
Nga ada yang salah sih, emang pacar kamu nga marah gitu?
Harusnya dia sudah tau sebelum mengenal Elin, karena ya beginilah Elin kak. Elin banyak temen cowoknya dan gini sifatnya.
Hmm... Apakah pertemanan lebih utama darimu?
Bisa ya, bisa tidak. Tergantung dari sisi mana memandangnya. Kenapa kak?
Karena kalau pertemanan lebih penting bagimu, maka kakak selamanya akan memilih kamu sebagai teman kakak tapi jika pacarmu yang utama. Kakak ingin kamu menjadi pacar kakak! Bagi kakak menjadi satu bagian yang istimewa dari mu adalah sebuah harapan.
Hmmm... Ini maksudnya apa tanya Elin bingung? Apakah kakak menyatakan perasaan kakak pada Elin.
Ya!! Apakah kamu bersedia mewujudkan mimpi kakak, menjadi bagian terpenting dari diri kakak?
Bukankah ini terlalu tiba-tiba kak!! Kakak tidak ada sinyal apa pun terhadap Elin selama ini, kenapa terkesan ini tiba-tiba?
Mungkin karena Selama ini kakak tidak pernah menunjukkan apa-apa jadinya Elin bingung. Bolehkah Elin memikirkan hal ini dulu? Beri Elin waktu 1 minggu, tapi selama satu minggu ini ada baiknya kita tidak bertemu dulu agar kita berdua bisa sama-sama memikirkan perasaan yang ada di kita apakah memang cinta atau hanya kekaguman saja ujar Elin.
Baiklah, aku akan menghubungimu pada tanggal 03 Juni ya jamnya sama seperti hari ini. Jika memang kamu menerimaku maka angkatlah telepon ku, tapi jika aku meneleponmu dan kamu tidak menerimaku. Sampaikan pesan saja dengan Bik Agus bahwa kamu sedang tidak bisa mengangkat teleponku. Bagaimana sepakat?
Aku sepakat ujar Elin. Tapi aku minta satu hal, jika memang ternyata Kak Aga tidak meneleponku sama sekali pada hari itu. Maka aku menganggap bahwa Kak Aga berubah pikiran dan tidak menyukaiku.
kita anggap bawa kedua hal tersebut merupakan tanda akan sikap kita berdua.
Baiklah ucap Aga ke Elin. Aku sudah mengetahui isi hatiku dan memantapkan itu, tinggal menunggu dari dirimu saja. Aku pastikan akan menghubungimu pada tanggal tersebut.
Aga menutup teleponnya...
Perasaannya bergemuruh, ini Elin minta waktu 1 minggu lagi. Belum pernah dalam kamusnya, dia menyatakan cinta pada seorang wanita tidak langsung dijawab apalagi sampai di tolak. Ini Elin benar-benar membuat dia penasaran bahkan selama ini itu cewek2 yang malah maksa Aga untuk menjadi pacar mereka. Dengan tampangnya yang seperti Oppa Oppa Korea, hidung mancung alis tebal dan bibir tipisnya. Wanita mana tidak klepek-klepek di buatnya. Aga bahkan jadi rebutan di tempat kerja terakhirnya sampai dia mengajukan Resign sangking malunya dibuat wanita-wanita yang memperebutkannya. Ini Elin, anak masih SMA malah menggantung perasaan Aga. Begini toh rasanya menunggu jawaban jika mendekati cewek. Selama ini Aga tidak pernah memikirkan perasaan wanita-wanita yang pernah dekat dengannya. Kalau dia merasa bosan dan merasa tidak tertarik lagi, maka dia akan cuek sama pacarnya yang akhirnya akan lelah sendiri dan meninggalkan Aga. Jadi Aga tidak perlu susah-susah mencari alasan meninggalkan mereka, Aga membuat wanita-wanita itu lelah sendiri dan meninggalkannya. Selama ini dia merasa wanita-wanita itu yang mengejarnya, jadi dia selalu santai jika di tinggalkan. Toh masih banyak wanita yang tergila-gila padanya.