Fani kesal karena Dinda mengabaikannya, ia lalu tersenyum karena menemukan sebuah ide.
"Dinda!!"
Teriak Fani di telinga Dinda, karena dia merasa diabaikan oleh sahabatnya itu.
Dias mengalihkan perhatiannya ke arah Dinda, matanya yang menawan menatap tajam ke arah gadis yang telah mencuri hatinya.
"Ough, kau ini kenapa? Hah?!" Dinda kesal karena telinganya sakit karena Fani meneriakinya.
"Ck! Kau ini yang kenapa? Dari tadi mengabaikanku. Tidak biasanya kau seperti ini. Ada apa? Jangan-jangan, apa karena Jesi terus mendekati Bos Dias?"
"Apaan sih?"
"Hahaha, kau cemburu ya?" Fani sengaja mengeraskan suaranya, dia sengaja ingin menggoda Dinda.
Dias sama sekali tidak mengalihkan pandangannya, sejak tadi ia terus menatap Dinda dan sekarang ia tersenyum mempesona karena mendengar kalimat yang diucapkan oleh Fani. Dias percaya diri jika Fani sedang membicarakannya.