Fani tidak ambil pusing dengan pertanyaan kekasihnya itu. Fani mana tau sifat asli Dias. Maka dari itu Fani menjawab dengan asal.
"Ya jawab saja jika Dinda mengajak pria lain. Kenapa harus dibikin pusing?"
"Ah, kamu tidak mengerti. Nanti bisa-bisa Dias melarangku untuk pergi bersamamu. Bisa juga dia memaksakan diri untuk ikut dalam acara reuni nanti. Jika ada Diaz dan pria lain sedang menemani Dinda. Mereka bisa saja membuat keributan di sana."
"Kalau begitu kau diam saja atau nggak usah beri tau bos Dias acaranya diadakan dimana dan kapan waktunya."
"Dias pasti memaksaku buka mulut dengan berbagai cara. Aku paling tidak bisa berbohong padanya. Aku inikan sahabat sejatinya."
"Wah, kekasihku ini ternyata pria yang sangat baik."
"Pasti, kekasih siapa dulu. Makanya kamu harus baik-baik kepadaku. Kau sangat beruntung mendapatkan cintaku," kata Edo sedikit bergaya.
"Ohya?" ucap Fani meledek.
"Tentu saja."