Dias santai dalam menanggapi protes dari Dinda. Ia bahkan tersenyum, seolah tidak ada yang salah.
"Kenapa? Kita akan berperan sebagai sepasang kekasih, Wajarkan kalau sekedar ciuman, pelukan atau bersama di kamar?"
"Hei! Kita hanya akan bersandiwara, jadi untuk kegiatan yang biasa dilakukan sepasang kekasih, kita lakukan secara sandiwara juga" protes Dinda.
"Kenapa? Hal tersebut membuatmu baper? Kau pasti belum pernah terlibat adegan dewasa? Apa ... Jangan-jangan kau belum pernah tersentuh pria? Hah! Tidak ku sangka kau begitu polos di balik sikapmu yang arogan itu" ledek Dias.
"Kau!" Dinda mengeraskan rahangnya.
"Aku bisa berciuman tanpa melibatkan perasaan. Jujur saja, wanita sepertimu tidak mampu membuatku tergoda" Dias tersenyum miring, senyum yang amat menyebalkan.
"Kyaaa! Kenapa kalau aku belum pernah pacaran, belum pernah berciuman? Kenapa?! Aku juga sama sekali tidak tertarik padamu" ucap Dinda menahan emosi.