Jam kantor sudah berakhir sejak tadi tapi Dinda baru saja pulang sebab ada pekerjaan yang harus selesai hari ini juga. Dinda lembur bersama rekan satu timnya. Kini ia berjalan santai melewati lobby kantor, kakinya terasa letih sekali. Dinda berdiri di depan gedung perusahaan saat sebuah mobil mewah berhenti persis di sampingnya lalu kaca mobinya perlahan turun. Nampak Dias berada di dalamnya.
"Naiklah" katanya.
"Terima kasih, saya ..."
"Cepat naik atau mobil di belakang tidak bisa lewat" Dias coba memberi ancaman.
"Maaf, tapi saya sedang menunggu dijemput"
"Biar aku yang antar kau pulang" katanya bersikeras.
"Tidak bisa, yang jemput saya sudah mau sampai. Sekali lagi maaf" kata Winda tidak enak hati. Sebenarnya Dinda hanya beralasan, ia sedang menunggu taksi online sebab tadi pagi ia berangkat ke kantor bersama ayahnya.