"Brengsek!!" Putra menyapu buku-buku medis yang ada di atas meja kerjanya menggunakan lengan. Brakk! Buku-buku tersebut berserakan di lantai.
Nafasnya terengah-engah karena emosi, kepalanya penuh dengan kekesalan terhadap Dirga. Apa dia sengaja memprovokasi pasien itu agar menolakku? Siapa mereka seenaknya saja menolakku. Ini tidak bisa dibiarkan. Aku merasa tidak dihargai disini. Batin Putra. Perasaannya yang sedang kacau ditambah lagi dengan keadaan di lingkungan barunya yang tidak mendukung membuatnya tambah naik darah.
Dr.Agus masuk ke ruangan Putra, ia terkejut saat melihat keadaan rungan tersebut. Kacau, dr.Agus sudah bisa menduga apa yang sedang terjadi tapi ia buru-buru menenangkan keponakannya itu.
"Ada apa ini?" tanyanya.
Putra tidak kalah terkejut dengan kedatangan pamannya, ia hanya diam dan tidak bersuara apapun.