"Putra!!"
"Diam dan terimalah, atau akan banyak orang yang tau"
"Kamu mengancamku??"
"Winda, mengertilah. Hanya kamu yang selalu memenuhi isi kepalaku" kata Putra sambil menggoncang tubuh Winda.
"Putra, kamu menyakitiku" keluh Winda saat tangan Putra makin kuat mencengkeram lengan Winda.
Putra malah makin agresif ingin mencium bibir Winda.
"Putra, aku.mohon jangan begini. Putra stop!!"
Buuugghh!!!!
"Ough ..."
Winda terpaksa menendang pusaka Putra agar ia bisa menyadarkan sikapnya yang semakin tak terkendal. Ia segera pergi meningggalkan Putra saat dirinya tengah sibuk menahan sakit akibat serangan dari Winda.
'Astaga, apa yang terjadi dengannya. Sebaiknya aku mulai menghindarinya sekarang. Aku tidak mau sampai timbul masalah dengan kegilaanya ini. Nasib baik tidak ada yang tau kejadian ini' batin Winda.