Jurus terakhir Winda melepaskan diri, ia mencubit keras perut Dirga, lumayan susah sih karena perut Dirga yang rata dan berotot, tapi akhirnya Dirga merespon juga. Dirga menghindar dan melepas ciumannya, entah karena sakit atau kegelian. Tapi bukan Dirga namanya jika seperti itu saja sudah menyerah.
Dirga segera mengurung Winda menggunakan lengannya di sisi kanan dan kiri kepala Winda. Dirga mulai serangannya kembali, ia menurunkan kepalanya agar dapat mendarat lagi di bibir manis Winda, namun Winda segera membekap mulutnya hingga bibir Dirga hanya mendarat di punggung tangan Winda.
Dirga tersenyum merespon sikap Winda, akhirnya Dirga menegakkan kembali badannya, ia merasa sedikit kecewa. "Sayang, kasih aku kesempatan sedikit" rayu Dirga.
"Nggak, aku baru saja bangun tidur. Lagi pula kamu telah mencurinya tadi tanpa seijinku" protes Winda masih membekap mulutnya.