Winda masih terdiam, ia masih menilai pria di belakangnya itu. Sampai pria tersebut kembali tersenyum melihat Winda yang hanya terdiam.
"Mau jagung bakar tidak?" tanyanya lagi.
"Owh jagung bakar ya?" tanya Winda canggung, pria tersebut menganggukkan kepala sambil tersenyum.
"Ohya, sebelum itu kenalan dulu ya? Kenalkan, Aku Fano. Yang tadi kamu tabrak" kata pria tersebut.
Winda segera menoleh ke arah Intan, seketika Winda menjadi bengong lagi. 'Hah! Dimana Intan? Tadi ia duduk disampingku tapi sekarang kok nggak ada? Kemana ya ... Baru juga mau tanya, tuh anak kenal nggak sama pria ini' pikir Winda.
"Hei helo? Apa kamu baik- baik saja?" tanya Fano. Winda masih tidak memperhatikan.
"Hei ..." Fano menepuk bahu Winda.
"Ah iya, kenapa?" tanya Winda saat tersadar kembali.
"Kamu baik-baik saja?" Fano lagi-lagi mengulangi pertanyaanya.
"Ya, Aku tidak apa-apa" Winda menyeka dahinya yang baik-baik saja tanpa peluh, namun rasanya ia ingin melakukannya saja.