Dinda masuk ke dalam rumah dengan wajah masih ditekuk, ia merasa dipermainkan oleh Niko. Pria ini sungguh sukses membuatnya makin penasaran.
'Lihat saja, suatu saat nanti Aku akan bisa menggenggam hatimu dan saat itu tiba, Kamu tidak bisa lagi mempermainkanku. Pastilah saat itu Kamu sudah menjadi budak cintaku dan menuruti semua kemauanku' Dinda tertawa jahat.
Seketika moodnya kembali baik, dan ia tambah bersemangat mengejar cinta Niko. Uhm ... dah kayak judul novel saja ya? Hehehe.
Yah itulah Dinda jiwa mudanya malah semakin tertantang saat sikap Niko begitu cuek kepadanya. Nyatanya hal tersebut membuat Dinda semakin penasaran untuk mendapatkan hati cuek Niko.
'Ya Aku harus semangat!' kata Dinda dalam hati.
Dinda meletakkan tasnya di sofa kamar, lalu merebahkan tubuhnya yang kelelahan di atas ranjangnya yang empuk. Ponselnya berdering tanda ada panggilan masuk, baru juga dirinya mau merenggangkan otot-otot tubuhnya yang terasa kaku. Akhirnya Dinda hanya bisa mendengus kesal.