'Baiklah, tidak ada salahnya Aku memberinya kesempatan' pikir Winda dalam hati. Winda lalu masuk kedalam mobil Ari, disambut dengan senyumannya. 'Uhm rasanya aneh setelah lama tidak duduk di kursi ini dan sekarang tiba-tiba duduk disini lagi setelah sekian lama dengan status yang berbeda pula. Winda coba mengistirahatkan pikirannya agar emosinya tidak timbul ke permukaan.
"Ngomong-ngomong, Kamu mau langsung pulang saja? Apa sebaiknya Kita cari sarapan dulu? Sudah lama kita tidak bicara santai" kata Ari.
"Aku rasa lebih baik pulang dan beristirahat, Badanku masih terasa capek" kata Winda dengan nada malas.
"Hanya sebentar, atau tidak perlu sarapan? Kita minum teh saja sebentar" Ari masih membujuk Winda.
Winda terdiam, ia seperti menyesal karena telah menerima tumpangan dari Ari, jika ujung-ujungnya Ari memaksakan kehendaknya. Winda mendesah pelan sebelum bicara lagi.