Chereads / BALADA SI ANAK KAMPUNG / Chapter 5 - Bab 5 meninggalkan Rumah

Chapter 5 - Bab 5 meninggalkan Rumah

Ada sesuatu yang masih mengganjal dihatiku.

Tadi malam ayah bilang padaku ia akan pergi ke balai  desa dan baru pulang sekitar jam sebelas.

Aku yang mulai curiga menguntit ayah dari jauh.ternyata ayah malah pergi kerumah Parjo.tepat dugaanku.

Aku  yang sedang bersembunyi di kegelapan. melihat parjo memeluk ayah dan mereka berciuman.

Lalu mereka masuk kerumah

Rumah parjo diterangi cahaya lampu neon.aku bisa melihat dengan jelas bagaimana ayah membalas ciuman  Parjo dengan penuh nafsu.

Tanpa sadar kakiku menginjak seekor kucing yang sedang berbaring dibawah pohon.

Kucing itu menjerit kesakitan dan mencakar kakiku yang cuma pakai sendal.

Aku menjerit kaget. Suaraku juga mengagetkan ayah dan parjo.

"Bayu "kata ayah.matanya mencari sumber suara.

Aku tiarap dibawah pohon ,suasana yang gelap menbamtu menyamarkan keadaanku.

"Seperti suara bayu".

"Enggak kang itu kucing lagi bertengkar.masuk yok kang.

Parjo bersikap genit.

Ayah berjalan berkeliling."tampaknya Bayu mulai curiga nih."

"Dia kan masih smp. Ndak mungkin lah. "

Parjo menarik tangan risman "ayoo dong kang udah ndak tahan nih".

"Ndak jo. Aku tadi bilang mau ke balai desa pada bayu. Aku mau jalan mutar dulu lalu pulang ."

Dengan jalan mengendap mengendap aku menjauh dari  rumah parjo.

"Adduuh akang ini aku dah sange nih.

Masih bisa kudengar suara parjo yang merengek sebelum aku lari balik kerumah.

Sekitar satu jam  kemudian kudengar suara ayah pulang.

"Udah tidur  yu"kata ayah memecah keheningan" ayah bawa bakso nih mau ndak'

Aku yang pura pura tidur tak menghiraukan ucapannya.aku sengaja menutup mukaku dengan selimut saat kudengar suara pintu terkuak.

Rasa benci pada ayah mulai merasuki  pikiranku.tak ada lagi rasa bangga punya ayah seperti itu.

"Bayu mau ndak baksonya mumpung masih hangat nih."

Ayah telah memindahkannya kedalam mangkok keramik.sekarang ia duduk disampingku.

Aku membalikkan badan menjauh dari hadapan ayah  .

"Kamu kenapa  sih ?"

Aku tetap bungkam.

Ayah mengelus punggungku."yah sudah kalau dah ngantuk.

Risman meletakkan bakso diatas meja dan duduk dikursi.

Ia  keluarkan sebatang  rokok, menyulutnya dengan pemantik api dan ia hembuskan asapnya setelah ia hisap kuat kuat.

"ayah ndak habis pikir sikap kamu  kok berubah gitu."Katanya dengan nada sedih.

Pertanyaan Risman hanya dibalas oleh suara cicak dan suara burung hantu yamg samar samar terdengar.

Bayu sudah terbang ke alam mimpi.

Pagi berikutnya Parjo bertandang kerumah Risman, ia ingin mengajaknya ngeseks sudah seminggu ia menahan diri. Risman  sudah berkali kali menolak nya namun kali ini ia tak mau ditolak lagi.

"Kang Risman "sapa parjo  ketika melihat Kekasihnya lagi di dapur.

"Napa kemari. Aku kan dah bilang Bayu dah mulai curiga"sergah Risman."kamu tau ndak belakangan ini sikapnya berubah. "

"Ini baru jam sepuluh kang,Bayu kan pulang jam satu siang.

Parjo memperlihatkan bungkusan ditangan nya . Aku dah beli makanan nih ,ada opor ayam. Lele bakar,sampai tumis kangkung juga ada "

Risman  hanya diam ketika parjo memeluknya. " abis ngrewe aku lansung pulang . Ndak  bakal ketahuan deh."

Parjio menarik celana pendek risman dan mengeluarkan kontrolnya. Tanpa malu ia mulai menghisapnya.

"Apaan kamu Jo"

Risman hendak menarik kontrolnya.

Tapi parjo menggengamnya erat. "Mau kugigit ini  kontrol "ancam Parjo.

Risman terpaksa mengalah."ayo kita kekamar.ntar di liat orang lagi."

Mereka salah kali ini , aku pulang lebih cepat dari biasanya.para guru menyuruh kami pulang  cepat.karena ada  rapat  tentang ujian akhir. Ujian itu dimulai senin lusa .siswa kelas satu dan dua diliburkan  seminggu.

Aku melihat motor Parjo di halaman depan. Keranjang sayurnya masih nempel dijoknya.

Aku mengendap.kali ini aku lebih berhati hati..

Aku terus kekamar ayah. Kudengar suara erangan parjo.

aku mengintip dari celah papan.

Kulihat ayah sedang berada diatas tubuh parjo keduanya telanjrang.

Aku bisa melihat pantrat ayah meliuk diatas selangkrangan parjo.

Mulut ayah mengerang pelan.

Inilah saatnya aku grebek mereka.aku berjalan kedapur dan terus masuk kekamar ayah yang terbuka lebar.

"Ayah" aku berteriak sekeras kerasnya.

Ayah  yang sedang menggenjot Parjo terkejut bukan kepalang.

"Jadi ini yang ayah lakukan ,saat aku tak dirumah."

Ayah bangkit dari tubuh parjo.

Wajahnya pucat pasi.

"Aku tak mau  lagi tinggal   serumah dengan seorang ayah bejat."

Dadaku terasa sesak.air mata mulai mengalir dipipiku.

"Bayu.."kata ayah lemah.ia duduk ditempat tidur tanpa berusaha menutupi selangkangannya yang telanjrang. 

Pikirannya linglung.

Aku mengambil kantong  yang telah  kusimpan di bawah dipanku .

Kantong itu berisi beberapa pakaianku yang paling bagus.juga buku buku pelajaranku.kantong itu sudah kusiapkan dua hari yang lalu.

Ayah telah memakai celana pendeknya."Bayu maafkan ayah yu".

Aku memandang ayah dengan kebencian yang menyala nyala.

"Kini ayah bebas mengawini parjo. Aku tak kan menghalanginya lagi"

Aku keluar dari rumah. Membawa kantung hitam dan tas sekolah  dipunggungku.saat sampai di halaman.aku mulai berlari.

Aku berlari secepat yang aku bisa.

Risman merasakan dadanya sesak luar biasa. "Bayu  tunggu nak. "

Ia hendak mengejar Bayu tapi  rasa nyeri didadanya membuat ia hilang keseimbangan  dan iapun : terjatuh.

parjo yang  tadi cuma bengong bergegas menolong risman.

Aku terus berlari menuju rumah Toni.

Tiba tiba aku jadi kangen ibu dan Rani.ibu sebetulnya sangat baik padaku cuma ia agak tertekan sejak melahirkan Rani.

Aku ingin ke tempat Ibu tapi  aku tak tahu di mana rumahnya.aku ingat Yanto teman sekelasku itu ponakannya om Danil,suami ibuku.

Aku sampai  dirumah toni.

Toni  sedang main PS2 dikamarnya.

"Bayu"katanya girang melihatku."tumben kemari."

"Ton boleh aku pinjam hapemu."

Toni meneliti raut wajahku.kesedihan dan kemarahan masih tersirat di wajahku.

"Ada apa Yu" toni mengambil hpnya dan menyerahkan hp yang besar.

"Yang kecil aja ton. Aku mau pinjam beberapa hari."

Toni mengambil dua hape lagi.

"Yang ini aja ton."aku menyerahkan  uang lima puluh ribu.

"Cuma ini yang kupunya buat sewanya."

Toni menggeleng "bayu... bayu ambil aja kalau kamu mau"

"Ada pulsa nya ndak"tanyaku.

Toni memencet hp nokia monokrom itu."wah udah abis nih. Biar aku transfer aja. Sepuluh ribu cukup"

Aku mengangguk .setelah hp itu terisi pulsa aku mengucapkan terima kasih dan pamit.

"Eeh nanti dulu"Toni mencegahku.

"Kamu pasti lapar.  aku ambil nasi dulu ya".

"Ndak usah ton aku dah makan kok"

"Jangan boong. Wajahmu pucat tuh. Tunggu ya."

Aku ingat Bang anton pernah ngasih kartu namanya padaku.nomor hpnya tertera disana. Baru kuperhatikan kalau dibawah nama nya tertera Security service 

Bukan reserse seperti yang ia bilang padaku.

Kutelpon ponselnya bang anton.

Hatiku berdebar apa ia masih kenal dengan aku ya.

Cuma ada nada tut tut selama beberapa menit. Tanpa ada yang mengangkat.

Bahkan sampai toni datang bawa makanan, tetap  bunyinya  begitu.

"Ayo makan dulu .abis tuh baru cerita".

"Ndak usaklah ton".

"Udah bayu, ndak usah pake basa basi segala ,Sikat aja.

aku bisa marah lho kalau kamu ndak makan."

Makanan itu ditaruh diatas baki.didalam piring yang besar ada ayam  goreng dengan potongan besar,juga ada acar, gulai daging beberapa potong.ada dua minuman diatasnya satu air putih dan teh es digelas yang lain.

Baunya harum dan membangkitkan seleraku.

Aku makan dengan lahap toni, melanjutkatkan main ps2nya .

Sesekali ia melirik ku untuk memastikan aku menghabiskan makanan itu.

"Mau nambah yu"katanya setelah melihat makanan itu tandas sudah.

" ndak Ton udah kenyang."

Aku menyeruput teh es .

Toni kembali berkonsentrasi di ps2nya.

Tiba tiba seorang pembantu perempuan setengah baya datang kekamar Toni.

"Den ada yang cari tuh"kata perempuan itu.

"Siapa bi"

"Dua orang tuh ,dia bilang namanya Risman".

Aku terperangah .ayah mencariku

."ton bilang aku ndak ada ya"

Toni memandangku tajam lalu ia  berjalan keruang depan.

Diteras depan ada Parjo dan Risman. Wajah Risman pucat dan matanya menyiratkan kesedihan yang mendalam.

"Maaf ton.Bayu  habis marahan tadi.dia ada  disini ndak "kata Risman penuh harap.

Toni menatap parjo. Wajah parjo juga terlihat pucat

Toni sudah bisa menduga apa yang terjadi. Bayu pernah curhat , ayahnya ada main dengan parjo.

"Tolong lah ton. Om yang salah."

Toni masih ragu.dia masih menimbang nimbang.

"Dik toni". kata parjo."ayah bayu sangat syok dan sempat pingsan tadi.dia sangat ingin bertemu Bayu."

"Bayu ada dikamarku"kata Toni ia membawa Parjo dan Risman kekamarnya.

Tapi  Bayu tak ada dikamarnya.

" Lho kemana dia".kata Tajoni bingung.

Toni Mencari ke belakang lemari atau mungkin dia ngumpet di kolong tempat tidur.

"Bayu kamu dimana.jangan gitu lah, ayahmu  datang."

Toni mencari ke segala penjuru rumah tapi  Bayu tetap  tak ada.

Pembantu tadi datang lagi kekamar toni.

" bik lihat teman saya tadi ndak"

"Ooh sudah pergi den lewat

belakang "kata bibi tadi polos."dia nitip ini den.

Toni menerima  selembar kertas yang berisi tulisan bayu.

Sori ton aku pergi dulu.

Bilang sama ayahku aku akan tinggal dengan ibu. Semoga dia bahagia dengan parjo.

Wajah risman semakin pucat. Ia terkulai dan pingsan ketika toni selesai membacakan surat bayu.

Sekarang aku duduk dipinggir jalan 

Menunggu bang anton.

Aku menunggunya dipinggir jalan tak jauh dari terminal tempat ia menolongku dulu.

Dia balas menelpon ku setelah kutunggu selama satu jam. Katanya ia  tadi  masih tidur  dan baru saja bangun.

Tak berapa lama bang anton datang dengan mobilnya yang berwarna merah maroon.

" Bayu" katanya gembira."apa kabar yu.sudah lama nggak  ketemu."

"Baik bang"

Aku mencoba tersenyum.

" mau kemana  yu."Bang Anton mengamatiku.

"Aku lagi libur ujian akhir nih.

Boleh  nggak aku tinggal dirumah abang."

Bang Anton meneliti diriku.ia mencoba menarik kesimpulan atas apa yang kubawa.

"Boleh yu.ayahmu gimana "

"Dia sudah izinkan kok."aku berusaha kebohongan ku tampak wajar.

"Baguslah. Abang senang kamu  datang."

Bang anton mengajak ku masuk kemobilnya.

Dan aku tak menolak lagi.

Rumah Anton ada dikawasan permukiman elite.

Tak jauh dari sekolahku mungkin cuma lima menit lah.

Seorang pembantu lelaki membuka pintu pagar.

Aku turun dari mobil.

tercengang aku menyaksikan kemegahan rumah itu.

Halaman depannya sejuk dan asri, ditanami dengan aneka tanaman hias.

Seekor anjing  besar jenis gembala jerman menyambut kami.

Bulunya berwarna kuning dan terawat bersih.

Anjing itu mengonggong senang.

"Jacko"kata bang anton memanggil anjingnya.

jacko mengangkat kaki depannya seakan akan hendak menubruk anton.

Jacko tampak senang ketika anton memeluknya dan mengangkatnya.

Ia menjulurkan lidahnya berusaha menjilat anton.

Anton menurunkan jacko. 

"Ini Bayu teman aku. Kenalan dulu ya "

Jacko  memandang ku,lalu ia mengendus kakiku.

Dan seakan mengerti  perkataan  anton ia mengangkat kaki depannya seperti hendak bersalaman lalu menggonggong  keras.

Aku tertawa melihat kepintaran jacko. Aku memegang kaki depannya seperti berjabat tangan kemudian  ia menubrukku untuk menjilat mukaku.

Aku menghindar dari jilatan jacko. Tapi kubelai kepalanya.

Jacko mendekatkan badannya minta dipeluk.

"Dia  menyukai mu yu "bang anton juga tertawa.

Jacko lalu dibawa  kebelakang oleh pembantu tadi

"Masuk yo."ajak bang anton.

aku tercengang lagi melihat isi 

Rumah bang anton.kupikir cuma rumah toni yang bagus ternyata ada yang lebih hebat lagi.

"Santai aja yu,anggap saja rumah sendiri."

Aku duduk di kursi empuk diruang tamu.sebuah lukisan  tergantung diatas dinding.lukisan itu dibuat  dengan cat minyak.ada 3 anak lelaki tergambar disana, mereka memakai pakaian adat bali. Wajah mereka terlihat ceria.

Bang anton mengambil minuman dari kulkas .minuman yang berbentuk kaleng ia minum sendiri dan yang berbotol plastik ia berikan padaku.,Pocari sweet .sama seperti yang ia berikan padaku waktu pertama bertemu.

Aku meminumnya dan mencoba bersikap santai.

"Gimana sekolahmu yu."

Bang anton duduk  diseberangku.

"Lancar bang . Kurang sebulan lagi ujian naik kelas."

Lalu aku terlibat  obrolan yang mengasyikkan dengan nya.

Sesekali tawaku meledak karena leluconnya.

"Geraah ya yu" kata anton membuka bajunya.

Padahal ac nya menyala dan suasana cukup adem tapi emang bikin gerah .

"Berenang yuk. Biar segar".

Bang anton mengajakku kebelakang rumah, ada  sebuah kolam renang besar disana.

"Kamu bisa berenang nggak"

Aku mengganguk "aku sudah pandai berenang sejak kelas 3 Sd .dikampung ada sumgai  yang airnya jernih.

"Anak kampung emang jago lah"

Kolam renang itu panjang seperti kolam renang milik pemerintah kota. Aku pernah beberapa kali kesana di ajak guru olah raga, rombongan satu kelas.

Bang anton menanggalkan pakaiannya dan menyisakan satu celana dalam ketat 

Tubuh  anton terlihat sexy.kulitnya bersih dan terawat 

perutnya sixpack dengan dada yang membusung.semua itu berkat latihan yang rutin ia lakukan .

Diam diam aku mengaguminya.

Bang anton nyebur kekolam. Ia bergaya seperti atlet renang yang sedang bertanding ,berenang dari ujung yang satu ke ujung kolam lainya lalu berbalik arah."

"  Ayo nyebur. Jangan bengong aja."

Aku melihat ada papan loncat disana. Lalu aku memanjatnya dan meluncur seperti atlet loncat indah.

"Byuuur"

Aku melesat ke dalam kolam dan terus  menyelam ke dasarnya.

Airnya segar dan jernih.

Aku bisa melihat  dasar kolam yang berwarna biru. Dan ku jelajahi.

Lalu aku naik saat mulai kehabisan napas.

"Waaw ..hebat  kamu bisa nyelam begitu lama."

Aku cuma tersenyum.temanku rangga bisa nyelam lebih lama dariku. Aku selalu kalah darinya.

"Lomba yuk berani nggak " tantang bang anton " tapi pakai taruhan biar seru."

"Taruhannya ..apa ..ya"bang anton memandang keatas.

"Gini aja. Kalau kamu menang abang akan belikan kamu pakaian baru,hp dan perlengkapan sekolahmu.pokoknya apa yang kamu minta abang kasih"

"Tapi kalau kamu kalah. Kamu pijitin abang ntar malam".

"Deal kan"

Aku mengangguk.

Bang anton keluar dari kolam ia mengambil hpnya lalu memasang timer alarm mundur.

Aku mengambil jarak  agak jauh dari bang anton.

Dan bersiap.

Begitu timer berbunyi.aku melesat kedalam kolam bersamaan dengan bang anton.

Kami saling kejar kejaran, saat bang anton memimpin  didepanku.aku berusaha menyusulnya.ku kayuh tanganku ku sekuatnya dan aku hampir menyamainya.

Bang anton berhasil meyentuh ujung kolam sedetik lebih cepat dari aku sebelum ia berputar.

Namun diputaran balik ini  aku berusaha berenang sekuat dan se cepat mungkin.dan aku memimpin didepan bang anton sampai menyentuh finish.

Aku lebih cepat beberapa detik darinya.

"Kamu menang ..hebat kamu."bang anton memelukku.

"Ntat sore  abang ajak kamu ke mall.

Anton sengaja mengalah dari bayu.

Sewakttu kuliah anton andalan kampusnya untuk meraih emas dipertandingan antar kampus.

Ia  ingin membelikan bayu pakaian baru,biar lebih mentereng dan keren kayak anak kota.

Hanya dengan begitu ia bisa membujuk bayu.

Bayu pasti akan menolak kalau ia langsung membelikannya.

Sorenya aku diajak ke pusat kota.

Kami mnegunjungi sebuah mall yang besar. Tempat orang orang kaya berbelanja.

Suasana  dalam mall ramai dan penuh sesak.

Bang anton mengajakku ke gerai pakaian pria.

"Coba ini yu. Kamu pasti keren makainya."kata anton setelah

melihat pakaian yang dicarinya.

Selera busana anton selalu up date.

Dia itu pria metro sexual.

Aku mencoba menolak. Pakaian itu tterlalu mewah buatku." Ndak usah bang,pakaianku banyak kok.

"Nggak  apa apa.biar keren gitu.pakaian mu lusuh gitu ntar diliatin orang malu kan."

Aku  diajak kekamar pas.ku tukar celana lusuhku dengan  celana kasual dan baju  kemeja keluaran terbaru.

Ku pandangi diriku lewat cermin.

Aku tampak seperti anggota boyband, ganteng dan berkelas.

"Keren kan "kata bang anton setelah kubuka  pintu kamar pas.

"Nih sepatunya coba pakai."

"Udah pakai aja. Abis itu kita 

kesalon. "

pakaian lusuhku kuganti dengan pakaian baru.

Ada lima stel pakaian  dan dua pasang sepatu yang diborong bang anton untukku.semuanya berjumlah dua juta dua ratus ribu.

Bang anton mengeluarkan kartu kreditnya.

"Ini banyak banget."kataku tak percaya."aku cuma nyusahin abang aja.

"Itu nggak seberapa yu."

Bamg anton menitipkan pakaianku tadi.jadi tak perlu repot membawanya.

"

Aku dibawa kesalon langganannya.

Seorang waria menyapa anton."udah lama nggak kemari  kemana aja sih."

Gayanya kenes dan bicaranya genit.

" Tolong make over adikku ini ,mon".

Desmon nama waria itu memandangku.

"Aaaw.. gantengnya. " ia  mencoba menjawil pipiku.

Aku mengelak dari jawilannya.

"Duduk sini yuk" .desmon  menunjuk sebuah kursi kosong dinomor satu.suasana  salonn tak begitu ramai hanya ada  tiga pria yang sedang potong rambut.

Ketiga pria itu di layani oleh 3 karyawan desmon.

Selain potong rambut ,wajahku dipijit dan dibersihkan.

Saat semua selesai, aku hampir tak percaya remaja yang dicermin itu aku.semuanya berubah dalam hitungan jam.

Rambut ku biasanya selalu  acak acakan.sekarang berubah rapi dengan gaya mohawk.

Wajahku yang biasa dekil berubah jadi putih bersih.

Pakaianku pun mentereng.

Aku mengikuti bang anton naik eskalator Kelantai tiga tempat gerai ponsel dan gadget.

Sejak penampilan baruku ini,aku jadi pusat perhatian pengunjung mall khususnya cewek  cewek abg yang sebaya denganku.

Mereka berbisik dengan temannya lalu cekikikan.

Aku hanya melempar senyum.

"Wow ..senyumnya manis. Bikin aku meleleh."kata seorang cewek centil disambut gelak tawa teman temannya.

Bang anton membawaku ke gerai ponsel yang besar tempat merk terkenal seperti samsung dan sony.

"Pilih aja  yang kamu suka yu"

"Ndak usah bang. Aku ndak perlu hape ko."

"Kayaknya yang Ini cocok buatmu."

anton tak menggubris keberatan bayu.ia meminta gadis penjaga counter mengambil hp layar sentuh ukuran besar dengan brand samsung galaxy seri lebih simpel.

"Coba pegang yu."

Lagi aku coba menolak, tapi bang anton mengambil tanganku dan suruh aku memegangnya.

"Kamu bisa internetan dan baca novel di hp ini.

"Kameranya mantap yu."

Selain itu anton juga membelikan tablet pc merek lokal tapi dengan performa tinggi." Kamu bisa main game lebih asik disini.juga bisa belajar bahasa inggris."

Aku tak bisa berkata lagi. Aku hanya diam dan kuikuti maunya bang anton.

"Kamu lapar kan , yuk keatas kita kerestoran."

Suasana restoran tenang dan remang remang  . Bang anton memilih tempat yang dekat dinding kaca.

Aku duduk disofa santai. Jok sofa itu empuk begitu diduduki. 

Seorang pelayan pria menemui kami dan memberikan buku menu.

"Suka yang mana yu"

Aku teliti daftar menunya."nasi goreng saus tiram dan jus alpukat.

Bang anton pesan terayaki dan  lemon tea.

"Sebentar yu abang ke toilet dulu."

Aku memainkan ponsel yang dibelikan bang anton.

Ku coba sentuh ikon game, dan kamera. Kamera nya ada dua depan dan dibelakang. Ku tukar posisi kamera  aku memfoto diriku sendiri dan takjub dengan hasilya yanh bagus.

Bang anton kembali dari toilet.

"Asikkan hpnya "

Aku menganguk.

Seorang pelayan datang' membawa minuman dan sebuah kue tart. Ia meletakkan minuman disisi aku dan dihadapan bang anton. Kue tart itu ada  2 lilin yang sedang menyala membentuk angka 14.

"Selamat ulang tahun."

Aku tercengang." Tau dari mana abang ulang tahunku."kataku tak percaya.

"Maaf ya yu.abang sudah menyelidikimu.abang punya info lengkap tentang kamu."

Mimikku terlihat kecewa.tapi aku berusaha tersenyum bang anton pasti sudah paham mengapa aku bisa meninggalkan ayah.

"Abang belikan semua itu tadi Sebagai hadiah ulang tahunmu."

"Makasih bang".

Aku jadi ingat ayah, ayah juga tak pernah lupa ulang tahunku.

Ia sudah menyiapkan hadiah kejutan jauh  jauh hari . Tapi begitu ingat kejadian tadi siang bayangan ayahpun memudar diganti rasa sesal yang menyesakkan.

"Ayo tiup lilinnya."

Bang anton memfotoku dengan iphone nya saat aku meniup lilin.

"Semoga kamu tambah pintar,tambah ganteng dan selalu bahagia."

Bang anton mencium pipiku."abang sayang kamu"bisiknya.

"Makasih banyak  bang".

Hari minggu aku diajak ke pantai dan pulang agak malam.

Senin bang anton masuk kantor dan aku menghabiskan waktu dengan membaca novel.sesekali jacko mengajak ku bermain.

Bang anton menelpon tiapku satu jam ,sebelum pergi dia sudah menyiapkan makan siangku.

"Kamu nggak bosan kan sendirian"katanya lewat ponsel.

Mana mungkin aku bosan dirumah ini.semua fasilitasnya lengkap.

Ada perpustakaan pribadi yang koleksinya lumayan lengkap.ada komputer buat internet,ada ps3 dengan layar lcd 60 inch.:

Juga kolam renang yang airnya sejuk.

Bang anton pulang jam 4 sore.

Ia mendapati  aku lagi main ps3.

"Gimana yu nggak bete kan"

"Ndak bang asik aja kok."

Abang bawa eskrim ini mau kan.

Aku mengangguk.bang anton membagi es krim dalam kotak besar itu kedalam dua gelas.

Satu untuknya dan satu gelas lagi buatku. Es krimnya dengan rasa aneka buah.

Seorang perempuan setengah baya masuk kerumah anton."mama" kata anton pada wanita itu.

"Mama kemarin pagi udah kemari tapi kamu lagi pergi."

Anton melonggarkan dasinya."ada apa sih mama kan bisa telpon."

"Mama sudah telpon tapi ponsel kamu  tak diangkat angkat."kata mama anton kesal.

"Oh nomer yang itu ya. Sori hape itu  ku tinggal diruang kerja ma."

Perempuan itu menatap bayu tajam." Ini anak  siapa sih"tanyanya heran,baru kali ini anton membawa anak kecil dirumahnya.

"Ooh ini bayu.anak teman aku.dia lagi libur ujian akhir ma."

"Besok malam kamu harus kerumah.,papamu kan ulang tahun,masak kamu lupa,sekalian selamatan bayinya yuni yang lahir bulan kemarin.

Anton memang tidak akur dengan papanya.

Bersambung.

,

Risman merasakan perubahan sikap bayu akhir akhir ini.ia tak lagi sehangat dulu.

Saat ini ia sedang menunggu Bayu pulang dari sekolah.

Ia duduk di meja makan. Diatas meja makan telah tersedia sebakul nasi yang masih hangat,gulai ayam ,sambal terasi dan tumis kangkung kesukaan bayu.

Walau perutnya mulai lapar.tapi ia masih menunggu bayu pulang.

Hati risman bangga  jika bayu menyukai masakannya.

Aku pulang seperti biasa. Tapi ada sesuatu yang masih mengganjal dihatiku.

Tadi malam ayah bilang padaku ia akan pergi ke balai  desa dan baru pulang jam sebelas.

Aku yang mulai curiga menguntit ayah dari jauh.ternyata ayah malah pergi kerumah parjo.tepat dugaanku.

Aku  yang sedang bersembunyi di kegelapan. melihat parjo memeluk ayah dan mereka berciuman.

Lalu mereka masuk kerumah

Rumah parjo diterangi cahaya lampu neon.aku bisa melihat dengan jelas bagaimana ayah membalas ciuman  parjo dengan penuh nafsu.

Tanpa sadar kakiku menginjak seekor kucing yang sedang berbaring dibawah pohon.

Kucing itu menjerit kesakitan dan mencakar kakiku yang cuma pakai sendal.

Aku menjerit kaget. Suaraku juga mengagetkan ayah dan parjo.

"Bayu "kata ayah.matanya mencari sumber suara.

Aku tiarap dibawah pohon ,suasana yang gelap menbamtu menyamarkan keadaanku.

"Seperti suara bayu".

"Enggak kang itu kucing lagi bertengkar.masuk yok kang.

Parjo bersikap genit.

Ayah berjalan berkeliling."tampaknya bayu mulai curiga nih."

"Dia kan masih smp. Ndak mungkin lah. "

Parjo menarik tangan risman "ayoo dong kang udah ndak tahan nih".

"Ndak jo. Aku tadi bilang mau ke balai desa pada bayu. Aku mau jalan mutar dulu lalu pulang ."

Dengan jalan mengendap mengendap aku menjauh dari  rumah parjo.

"Adduuh akang ini aku dah sange nih.

Masih bisa kudengar suara parjo yang merengek sebelum aku lari balik kerumah.

Sekitar satu jam  kemudian kudengar suara ayah pulang.

"Udah tidur  yu"kata ayah memecah keheningan" ayah bawa bakso nih mau ndak'

Aku yang pura pura tidur tak menghiraukan ucapannya.aku sengaja menutup mukaku dengan selimut saat kudengar suara pintu terkuak.

Rasa benci pada ayah mulai merasuki  pikiranku.tak ada lagi rasa bangga punya ayah seperti itu.

"Bayu mau ndak baksonya mumpung masih hangat nih."

Ayah telah memindahkannya kedalam mangkok keramik.sekarang ia duduk disampingku.

Aku membalikkan badan menjauh dari hadapan ayah  .

"Kamu kenapa  sih ?"

Aku tetap bungkam.

Ayah mengelus punggungku."yah sudah kalau dah ngantuk.

Risman meletakkan bakso diatas meja dan duduk dikursi.

Ia  keluarkan sebatang  rokok, menyulutnya dengan pemantik api dan ia hembuskan asapnya setelah ia hisap kuat kuat.

"ayah ndak habis pikir sikap kamu  kok berubah gitu."Katanya dengan nada sedih.

Pertanyaan risman hanya dibalas oleh suara cicak dan suara burung hantu yamg samar samar terdengar.

Bayu sudah terbang ke alam mimpi.

Pagi berikutnya parjo betandang kerumah risman, ia ingin mengajak risman ngeseks sudah seminggu ia menahan diri. Risman  sudah berkali kali menolak nya namun kali ini ia tak mau ditolak lagi.

"Kang risman "sapa parjo  ketika melihat risman lagi di dapur.

"Napa kemari. Aku kan dah bilang bayu dah mulai curiga"sergah risman."kamu tau ndak belakangan ini sikapnya berubah. "

"Ini baru jam sepuluh kang,bayu kan pulang jam satu siang.

Parjo memperlihatkan bungkusan ditangan nya . Aku dah beli makanan nih ,ada opor ayam. Lele bakar,sampai tumis kangkung juga ada "

Risman  hanya diam ketika parjo memeluknya. " abis ngrewe aku lansung pulang . Ndak  bakal ketahuan deh."

Parjio menarik celana pendek risman dan mengeluarkan kontrolnya. Tanpa malu ia mulai menghisapnya.

"Apaan kamu jo"

Risman hendak menarik kontrolnya.

Tapi parjo menggengamnya erat. "Mau kugigit ini  kontrol "ancam parjo.

Risman terpaksa mengalah."ayo kita kekamar.ntar di liat orang lagi."

Mereka salah kali ini , aku pulang lebih cepat dari biasanya.para guru menyuruh kami pulang  cepat.karena ada  rapat  tentang ujian akhir. Ujian itu dimulai senin lusa .siswa kelas satu dan dua diliburkan  tiga hari.

Aku melihat motor parjo di halaman depan. Keranjang sayurnya masih nempel dijoknya.

Aku mengendap.kali ini aku lebih berhati hati..

Aku terus kekamar ayah. Kudengar suara erangan parjo.

aku mengintip dari celah papan.

Kulihat ayah sedang berada diatas tubuh parjo keduanya telanjang.

Aku bisa melihat pantrat ayah meliuk diatas selangkangan parjo.

Mulut ayah mengerang pelan.

Inilah saatnya aku grebek mereka.aku berjalan kedapur dan terus masuk kekamar ayah yang terbuka lebar.

"Ayah" aku berteriak sekeras kerasnya.

Ayah  yang sedang menggenjot parjo terkejut bukan kepalang.

"Jadi ini yang ayah lakukan ,saat aku tak dirumah."

Ayah bangkit dari tubuh parjio.

Wajahnya pucat pasi.

"Aku tak mau  lagi tinggal   serumah dengan seorang ayah bejat."

Dadaku terasa sesak.air mata mulai mengalir dipipiku.

"Bayu.."kata ayah lemah.ia duduk ditempat tidur tanpa berusaha menutupi selangkangannya yang telanjrang. 

Pikirannya linglung.

Aku mengambil kantong  yang telah  kusimpan di bawah dipanku .

Kantong itu berisi beberapa pakaianku yang paling bagus.juga buku buku pelajaranku.kantong itu sudah kusiapkan dua hari yang lalu.

Ayah telah memakai celana pendeknya."bayu maafkan ayah yu".

Aku memandang ayah dengan kebencian yang menyala nyala.

"Kini ayah bebas mengawini parjo. Aku tak kan menghalanginya lagi"

Aku keluar dari rumah. Membawa kantung hitam dan tas sekolah  dipunggungku.saat sampai di halaman.aku mulai berlari.

Aku berlari secepat yang aku bisa.

Risman merasakan dadanya sesak luar biasa. "Bayu  tungggu nak. "

Ia hendak mengejar bayu tapi  rasa nyeri didadanya membuat ia hilang keseimbangan  dan iapun : terjatuh.

parjo yang  tadi cuma bengong bergegas menolong risman.

Aku terus berlari menuju rumah toni.

tiba tiba aku jadi kangen ibu dan rani.ibu sebetulnya sangat baik padaku cuma ia agak tertekan sejak melahirkan rani.

Aku ingin ke tempat Ibu tapi  aku tak tahu di mana rumahnya.aku ingat yanto teman sekelasku itu ponakannya om Danil,suami ibuku.

Aku sampai  dirumah toni.

Toni  sedang main ps 2  dikamarnya.

"Bayu"katanya girang melihatku."tumben kemari."

"Ton boleh aku pinjam hpmu."

Toni meneliti raut wajahku.kesedihan dan kemarahan masih tersirat di wajahku.

"Ada apa yu" toni mengambil hpnya dan menyerahkan hp yang besar.

"Yang kecil aja ton. Aku mau pinjam beberapa hari."

Toni mengambil dua hp lagi.

"Yang ini aja ton."aku menyerahkan  uang lima puluh ribu.

"Cuma ini yang kupunya buat sewanya."

Toni menggeleng "bayu... bayu ambil aja kalau kamu mau"

"Ada pulsa nya ndak"tanyaku.

Toni memencet hp nokia monokrom itu."wah udah abis nih. Biar aku transfer aja. Sepuluh ribu cukup"

Aku mengangguk .setelah hp itu terisi pulsa aku mengucapkan terima kasih dan pamit.

"Eeh nanti dulu"toni mencegahku.

"Kamu pasti lapar.  aku ambil nasi dulu ya".

"Ndak usah ton aku dah makan kok"

"Jangan boong. Wajahmu pucat tuh. Tunggu ya."

Aku ingat bang anton pernah ngasih kartu namanya padaku.nomor hpnya tertera disana. Baru kuperhatikan kalau dibawah nama nya tertera Security service 

Bukan reserse seperti yang ia bilang padaku.

Kutelpon ponselnya bang anton.

Hatiku berdebar apa ia masih kenal dengan aku ya.

Cuma ada nada tuut .. tuut. Selama beberapa menit. Tanpa ada yang mengangkat.

Bahkan sampai toni datang bawa makanan, tetap  bunyinya  begitu.

"Ayo makan dulu .abis tuh baru cerita".

"Ndak usaklah ton".

"Udah bayu, ndak usah pake basa basi segala ,Sikat aja.

aku bisa marah lho kalau kamu ndak makan."

Makanan itu ditaruh diatas baki.didalam piring yang besar ada ayam  goreng dengan potongan besar,juga ada acar, gulai daging beberapa potong.ada dua minuman diatasnya satu air putih dan teh es digelas yang lain.

baunya harum dan membangkitkan seleraku.

Aku makan dengan lahap toni, melanjutkatkan main ps2nya .

Sesekali ia melirik ku untuk memastikan aku menghabiskan makanan itu.

"Mau nambah yu"katanya setelah melihat makanan itu tandas sudah.

" ndak Ton udah kenyang."

Aku menyeruput teh es .

Toni kembali berkonsentrasi di ps2nya.

Tiba tiba seorang pembantu perempuan setengah baya datang kekamar Toni.

"Den ada yang cari tuh"kata perempuan itu.

"Siapa bi"

"Dua orang tuh ,dia bilang namanya Risman".

Aku terperangah .ayah mencariku

."ton bilang aku ndak ada ya"

Toni memandangku tajam lalu ia  berjalan keruang depan.

Diteras depan ada Parjo dan Risman. Wajah Rsman pucat dan matanya menyiratkan kesedihan yang mendalam.

"Maaf ton.Bayu  habis marahan tadi.dia ada  disini ndak "kata Risman penuh harap.

Toni menatap parjo. Wajah parjo juga terlihat pucat

Toni sudah bisa menduga apa yang terjadi. Bayu pernah curhat , ayahnya ada main dengan parjo.

"Tolong lah ton. Om yang salah."

Toni masih ragu.dia masih menimbang nimbang.

"Dik toni". kata parjo."ayah bayu sangat syok dan sempat pingsan tadi.dia sangat ingin bertemu Bayu."

"Bayu ada dikamarku"kata Toni ia membawa parjo dan risman kekamarnya.

Tapi  Bayu tak ada dikamarnya.

" Lho kemana dia".kata toni bingung.

Toni Mencari ke belakang lemari atau mungkin dia ngumpet di kolong tempat tidur.

"Bayu kamu dimana.jangan gitu lah, ayahmu  datang."

Toni mencari ke segala penjuru rumah tapi  Bayu tetap  tak ada.

Pembantu tadi datang lagi kekamar toni.

" bik lihat teman saya tadi ndak"

"Ooh sudah pergi den lewat

belakang "kata bibi tadi polos."dia nitip ini den.

Toni menerima  selembar kertas yang berisi tulisan bayu.

Sori ton aku pergi dulu.

Bilang sama ayahku aku akan tinggal dengan ibu. Semoga dia bahagia dengan parjo.

Wajah risman semakin pucat. Ia terkulai dan pingsan ketika toni selesai membacakan surat bayu.

Sekarang aku duduk dipinggir jalan 

Menunggu bang anton.

Aku menunggunya dipinggir jalan tak jauh dari terminal tempat ia menolongku dulu.

Dia balas menelpon ku setelah kutunggu selama satu jam. Katanya ia  tadi  masih tidur  dan baru saja bangun.

Tak berapa lama bang anton datang dengan mobilnya yang berwarna merah maroon.

" Bayu" katanya gembira."apa kabar yu.sudah lama nggak  ketemu."

"Baik bang"

Aku mencoba tersenyum.

" mau kemana  yu."Bang Anton mengamatiku.

"Aku lagi libur ujian akhir nih.

Boleh  nggak aku tinggal dirumah abang."

Bang Anton meneliti diriku.ia mencoba menarik kesimpulan atas apa yang kubawa.

"Boleh yu.ayahmu gimana "

"Dia sudah izinkan kok."aku berusaha kebohongan ku tampak wajar.

"Baguslah. Abang senang kamu  datang."

Bang anton mengajak ku masuk kemobilnya.

Dan aku tak menolak lagi.

Rumah Anton ada dikawasan permukiman elite.

Tak jauh dari sekolahku mungkin cuma lima menit lah.

Seorang pembantu lelaki membuka pintu pagar.

Aku turun dari mobil.

tercengang aku menyaksikan kemegahan rumah itu.

Halaman depannya sejuk dan asri, ditanami dengan aneka tanaman hias.

Seekor anjing  besar jenis gembala jerman menyambut kami.

Bulunya berwarna kuning dan terawat bersih.

Anjing itu mengonggong senang.

"Jacko"kata bang anton memanggil anjingnya.

jacko mengangkat kaki depannya seakan akan hendak menubruk anton.

Jacko tampak senang ketika anton memeluknya dan mengangkatnya.

Ia menjulurkan lidahnya berusaha menjilat anton.

Anton menurunkan jacko. 

"Ini Bayu teman aku. Kenalan dulu ya "

Jacko  memandang ku,lalu ia mengendus kakiku.

Dan seakan mengerti  perkataan  anton ia mengangkat kaki depannya seperti hendak bersalaman lalu menggonggong  keras.

Aku tertawa melihat kepintaran jacko. Aku memegang kaki depannya seperti berjabat tangan kemudian  ia menubrukku untuk menjilat mukaku.

Aku menghindar dari jilatan jacko. Tapi kubelai kepalanya.

Jacko mendekatkan badannya minta dipeluk.

"Dia  menyukai mu yu "bang anton juga tertawa.

Jacko lalu dibawa  kebelakang oleh pembantu tadi

"Masuk yo."ajak bang anton.

aku tercengang lagi melihat isi 

Rumah bang anton.kupikir cuma rumah toni yang bagus ternyata ada yang lebih hebat lagi.

"Santai aja yu,anggap saja rumah sendiri."

Aku duduk di kursi empuk diruang tamu.sebuah lukisan  tergantung diatas dinding.lukisan itu dibuat  dengan cat minyak.ada 3 anak lelaki tergambar disana, mereka memakai pakaian adat bali. Wajah mereka terlihat ceria.

Bang anton mengambil minuman dari kulkas .minuman yang berbentuk kaleng ia minum sendiri dan yang berbotol plastik ia berikan padaku.,Pocari sweet .sama seperti yang ia berikan padaku waktu pertama bertemu.

Aku meminumnya dan mencoba bersikap santai.

"Gimana sekolahmu yu."

Bang anton duduk  diseberangku.

"Lancar bang . Kurang sebulan lagi ujian naik kelas."

Lalu aku terlibat  obrolan yang mengasyikkan dengan nya.

Sesekali tawaku meledak karena leluconnya.

"Geraah ya yu" kata anton membuka bajunya.

Padahal ac nya menyala dan suasana cukup adem tapi emang bikin gerah .

"Berenang yuk. Biar segar".

Bang anton mengajakku kebelakang rumah, ada  sebuah kolam renang besar disana.

"Kamu bisa berenang nggak"

Aku mengganguk "aku sudah pandai berenang sejak kelas 3 Sd .dikampung ada sumgai  yang airnya jernih.

"Anak kampung emang jago lah"

Kolam renang itu panjang seperti kolam renang milik pemerintah kota. Aku pernah beberapa kali kesana di ajak guru olah raga, rombongan satu kelas.

Bang anton menanggalkan pakaiannya dan menyisakan satu celana dalam ketat 

Tubuh  anton terlihat sexy.kulitnya bersih dan terawat 

perutnya sixpack dengan dada yang membusung.semua itu berkat latihan yang rutin ia lakukan .

Diam diam aku mengaguminya.

Bang anton nyebur kekolam. Ia bergaya seperti atlet renang yang sedang bertanding ,berenang dari ujung yang satu ke ujung kolam lainya lalu berbalik arah."

"  Ayo nyebur. Jangan bengong aja."

Aku melihat ada papan loncat disana. Lalu aku memanjatnya dan meluncur seperti atlet loncat indah.

"Byuuur"

Aku melesat ke dalam kolam dan terus  menyelam ke dasarnya.

Airnya segar dan jernih.

Aku bisa melihat  dasar kolam yang berwarna biru. Dan ku jelajahi.

Lalu aku naik saat mulai kehabisan napas.

"Waaw ..hebat  kamu bisa nyelam begitu lama."

Aku cuma tersenyum.temanku rangga bisa nyelam lebih lama dariku. Aku selalu kalah darinya.

"Lomba yuk berani nggak " tantang bang anton " tapi pakai taruhan biar seru."

"Taruhannya ..apa ..ya"bang anton memandang keatas.

"Gini aja. Kalau kamu menang abang akan belikan kamu pakaian baru,hp dan perlengkapan sekolahmu.pokoknya apa yang kamu minta abang kasih"

"Tapi kalau kamu kalah. Kamu pijitin abang ntar malam".

"Deal kan"

Aku mengangguk.

Bang anton keluar dari kolam ia mengambil hpnya lalu memasang timer alarm mundur.

Aku mengambil jarak  agak jauh dari bang anton.

Dan bersiap.

Begitu timer berbunyi.aku melesat kedalam kolam bersamaan dengan bang anton.

Kami saling kejar kejaran, saat bang anton memimpin  didepanku.aku berusaha menyusulnya.ku kayuh tanganku ku sekuatnya dan aku hampir menyamainya.

Bang anton berhasil meyentuh ujung kolam sedetik lebih cepat dari aku sebelum ia berputar.

Namun diputaran balik ini  aku berusaha berenang sekuat dan se cepat mungkin.dan aku memimpin didepan bang anton sampai menyentuh finish.

Aku lebih cepat beberapa detik darinya.

"Kamu menang ..hebat kamu."bang anton memelukku.

"Ntat sore  abang ajak kamu ke mall.

Anton sengaja mengalah dari bayu.

Sewakttu kuliah anton andalan kampusnya untuk meraih emas dipertandingan antar kampus.

Ia  ingin membelikan bayu pakaian baru,biar lebih mentereng dan keren kayak anak kota.

Hanya dengan begitu ia bisa membujuk bayu.

Bayu pasti akan menolak kalau ia langsung membelikannya.

Sorenya aku diajak ke pusat kota.

Kami mnegunjungi sebuah mall yang besar. Tempat orang orang kaya berbelanja.

Suasana  dalam mall ramai dan penuh sesak.

Bang anton mengajakku ke gerai pakaian pria.

"Coba ini yu. Kamu pasti keren makainya."kata anton setelah

melihat pakaian yang dicarinya.

Selera busana anton selalu up date.

Dia itu pria metro sexual.

Aku mencoba menolak. Pakaian itu tterlalu mewah buatku." Ndak usah bang,pakaianku banyak kok.

"Nggak  apa apa.biar keren gitu.pakaian mu lusuh gitu ntar diliatin orang malu kan."

Aku  diajak kekamar pas.ku tukar celana lusuhku dengan  celana kasual dan baju  kemeja keluaran terbaru.

Ku pandangi diriku lewat cermin.

Aku tampak seperti anggota boyband, ganteng dan berkelas.

"Keren kan "kata bang anton setelah kubuka  pintu kamar pas.

"Nih sepatunya coba pakai."

"Udah pakai aja. Abis itu kita 

kesalon. "

pakaian lusuhku kuganti dengan pakaian baru.

Ada lima stel pakaian  dan dua pasang sepatu yang diborong bang anton untukku.semuanya berjumlah dua juta dua ratus ribu.

Bang anton mengeluarkan kartu kreditnya.

"Ini banyak banget."kataku tak percaya."aku cuma nyusahin abang aja.

"Itu nggak seberapa yu."

Bamg anton menitipkan pakaianku tadi.jadi tak perlu repot membawanya.

"

Aku dibawa kesalon langganannya.

Seorang waria menyapa anton."udah lama nggak kemari  kemana aja sih."

Gayanya kenes dan bicaranya genit.

" Tolong make over adikku ini ,mon".

Desmon nama waria itu memandangku.

"Aaaw.. gantengnya. " ia  mencoba menjawil pipiku.

Aku mengelak dari jawilannya.

"Duduk sini yuk" .desmon  menunjuk sebuah kursi kosong dinomor satu.suasana  salonn tak begitu ramai hanya ada  tiga pria yang sedang potong rambut.

Ketiga pria itu di layani oleh 3 karyawan desmon.

Selain potong rambut ,wajahku dipijit dan dibersihkan.

Saat semua selesai, aku hampir tak percaya remaja yang dicermin itu aku.semuanya berubah dalam hitungan jam.

Rambut ku biasanya selalu  acak acakan.sekarang berubah rapi dengan gaya mohawk.

Wajahku yang biasa dekil berubah jadi putih bersih.

Pakaianku pun mentereng.

Aku mengikuti bang anton naik eskalator Kelantai tiga tempat gerai ponsel dan gadget.

Sejak penampilan baruku ini,aku jadi pusat perhatian pengunjung mall khususnya cewek  cewek abg yang sebaya denganku.

Mereka berbisik dengan temannya lalu cekikikan.

Aku hanya melempar senyum.

"Wow ..senyumnya manis. Bikin aku meleleh."kata seorang cewek centil disambut gelak tawa teman temannya.

Bang anton membawaku ke gerai ponsel yang besar tempat merk terkenal seperti samsung dan sony.

"Pilih aja  yang kamu suka yu"

"Ndak usah bang. Aku ndak perlu hape ko."

"Kayaknya yang Ini cocok buatmu."

anton tak menggubris keberatan bayu.ia meminta gadis penjaga counter mengambil hp layar sentuh ukuran besar dengan brand samsung galaxy seri lebih simpel.

"Coba pegang yu."

Lagi aku coba menolak, tapi bang anton mengambil tanganku dan suruh aku memegangnya.

"Kamu bisa internetan dan baca novel di hp ini.

"Kameranya mantap yu."

Selain itu anton juga membelikan tablet pc merek lokal tapi dengan performa tinggi." Kamu bisa main game lebih asik disini.juga bisa belajar bahasa inggris."

Aku tak bisa berkata lagi. Aku hanya diam dan kuikuti maunya bang anton.

"Kamu lapar kan , yuk keatas kita kerestoran."

Suasana restoran tenang dan remang remang  . Bang anton memilih tempat yang dekat dinding kaca.

Aku duduk disofa santai. Jok sofa itu empuk begitu diduduki. 

Seorang pelayan pria menemui kami dan memberikan buku menu.

"Suka yang mana yu"

Aku teliti daftar menunya."nasi goreng saus tiram dan jus alpukat.

Bang anton pesan terayaki dan  lemon tea.

"Sebentar yu abang ke toilet dulu."

Aku memainkan ponsel yang dibelikan bang anton.

Ku coba sentuh ikon game, dan kamera. Kamera nya ada dua depan dan dibelakang. Ku tukar posisi kamera  aku memfoto diriku sendiri dan takjub dengan hasilya yanh bagus.

Bang anton kembali dari toilet.

"Asikkan hpnya "

Aku menganguk.

Seorang pelayan datang' membawa minuman dan sebuah kue tart. Ia meletakkan minuman disisi aku dan dihadapan bang anton. Kue tart itu ada  2 lilin yang sedang menyala membentuk angka 14.

"Selamat ulang tahun."

Aku tercengang." Tau dari mana abang ulang tahunku."kataku tak percaya.

"Maaf ya yu.abang sudah menyelidikimu.abang punya info lengkap tentang kamu."

Mimikku terlihat kecewa.tapi aku berusaha tersenyum bang anton pasti sudah paham mengapa aku bisa meninggalkan ayah.

"Abang belikan semua itu tadi Sebagai hadiah ulang tahunmu."

"Makasih bang".

Aku jadi ingat ayah, ayah juga tak pernah lupa ulang tahunku.

Ia sudah menyiapkan hadiah kejutan jauh  jauh hari . Tapi begitu ingat kejadian tadi siang bayangan ayahpun memudar diganti rasa sesal yang menyesakkan.

"Ayo tiup lilinnya."

Bang anton memfotoku dengan iphone nya saat aku meniup lilin.

"Semoga kamu tambah pintar,tambah ganteng dan selalu bahagia."

Bang anton mencium pipiku."abang sayang kamu"bisiknya.

"Makasih banyak  bang".

Hari minggu aku diajak ke pantai dan pulang agak malam.

Senin bang anton masuk kantor dan aku menghabiskan waktu dengan membaca novel.sesekali jacko mengajak ku bermain.

Bang anton menelpon tiapku satu jam ,sebelum pergi dia sudah menyiapkan makan siangku.

"Kamu nggak bosan kan sendirian"katanya lewat ponsel.

Mana mungkin aku bosan dirumah ini.semua fasilitasnya lengkap.

Ada perpustakaan pribadi yang koleksinya lumayan lengkap.ada komputer buat internet,ada ps3 dengan layar lcd 60 inch.:

Juga kolam renang yang airnya sejuk.

Bang anton pulang jam 4 sore.

Ia mendapati  aku lagi main ps3.

"Gimana yu nggak bete kan"

"Ndak bang asik aja kok."

Abang bawa eskrim ini mau kan.

Aku mengangguk.bang anton membagi es krin dalam kotak besar itu kedalam dua gelas.

Satu untuknya dan satu gelas lagi buatku. Es krimnya dengan rasa aneka buah.

Seorang perempuan setengah baya masuk kerumah anton."mama" kata anton pada wanita itu.

"Mama kemarin pagi udah kemari tapi kamu lagi pergi."

Anton melonggarkan dasinya."ada apa sih mama kan bisa telpon."

"Mama sudah telpon tapi ponsel kamu  tak diangkat angkat."kata mama anton kesal.

"Oh nomer yang itu ya. Sori hape itu  ku tinggal diruang kerja ma."

Perempuan itu menatap bayu tajam." Ini anak  siapa sih"tanyanya heran,baru kali ini anton membawa anak kecil dirumahnya.

"Ooh ini bayu.anak teman aku.dia lagi libur ujian akhir ma."

"Besok malam kamu harus kerumah.,papamu kan ulang tahun,masak kamu lupa,sekalian selamatan bayinya yuni yang lahir bulan kemarin.

Anton memang tidak akur dengan papanya.