Lima hari sudah ayah koma.aku mulai frustasi akan kesembuhannya. selama lima
Hari aku menunggu ,berharap ia membuka matanya dan menyebut namaku
Tapi harapan itu tampak sia sia.
Kemarin ibu dan suaminya datang menjenguk.ia membawa Rani juga.
Aku melepas kangen dengannya, air mata menetes dari pipinya melihat lelaki yang pernah di kasihinya terbaring lemah tak berdaya.
Om Danil memberi bantuan uang sebesar lima juta. Dan menawariku ku tinggal dengannya.
Aku menggeleng. Tapi aku berjanji bila ayah sembuh aku akan kerumah ibu.
Ada juga rombongan warga kampung yang bezuk.rombongan itu dipimpin pak joko kepala desa kami.
Mereka juga memberi bantuan.
Dan beberapa teman sekolahku juga datang.
Semua uang bantuan itu kupakai untuk biaya perawatan ayah.
Beli oksigen yang harus diganti tabungnya tiap hari,beli infus,obat ini dan itu. Semuanya berjumlah tiga juta lebih.dan terus bertambah dengan semakin lamanya ayah di sini.
Toni setiap sore mengunjungiku.ia selalu merengek agar ku melunasi hutang ngewe. Seperti yang ia bilang tempo hari.
" makanya cari pacar" kataku pelan. "Biar bisa ngewe terus."
Kami duduk di bangku panjang. Tak ada siapa siapa dekat kami. Tapi bangku diujung lorong penuh dengan remaja cewek cowok saling bercanda.
" lho kamu kan pacarku." Toni mengeraskan suaranya.beberapa orang memandang kami penuh tanda tanya.
Aku mencubit pahanya."pelan dikit kalo ngomong."
Aku mengajak toni ketempat sepi.
" aku sahabatmu. Bukan pacarmu".kataku meyakinkannya.
"Tapi ngewe sama kamu asik yu."
" lain kali aja aku lagi ndak mood ama kamu."
Toni tampak kecewa.tapi ia lalu bersikap biasa aja.
Ku akui aku tak punya perasaan cinta pada toni.cuma rasa sayang sebagai sahabat.
Malam itu dingin, angin berhembus kencang ,sepertinya akan turun hujan deras.
Guntur sesekali menyalak.
Aku duduk di bangku panjang,ada bang anton menemaniku.
Kami menikmati susu coklat panas dan martabak durian yang dibelinya dipinggir jalan.
Hujan mulai turun, seperti dicurahkan dari langit.aku merapat ketubuh Bang anton.
" abang pengen ndak "kataku memancingnya.aku melihat raut wajahnya,betapa elok parasnya. Tampan dan lembut.
" pengen apa yu"
Aku mendekat ke telinganya.pikiran mesum muncul dikepalaku.
" ngentrot".bisikku cabul.
Bang anton menatapku lebih lama seakan ingin mencerna perkataanku tadi.
" emang kamu mau"katanya balas bertanya. Ia tersenyum mesum.
Selama aku tinggal dirumahnya,belum pernah ia mencium bibirku.ia selalu menjaga napsunya padaku.
Aku mengangguk.
Bang anton mendekatkan bibirnya.
"Ehh ..jangan disini."
Aku menahan mulutnya.
"Disana ada ruang kosong, "
Aku menunjuk sebuah arah tempat sebuah bangunan tak terpakai.
Kami meyusuri lorong demi lorong dibagian belakang rumah sakit ini.
Hujan makin deras.kami harus jalan ditempat yang terlindung dari hujan.
Tak seorang pun yang kami temui sepanjang jalan.Bang Anton harus menyalakan lampu flash ponselnya untuk menerangi suasana yang begitu gelap.
Kami sampai dipintu gerbang.
" kamu yakin ini tempatnya yu"
Tanya Bang Anton ragu.
Aku mengangguk. Aku membuka grendelnya,lalu suara menderit terdengar seiring terkuaknya pintu gerbang itu.
Didalamnya ada satu bangunan tak terawat.catnya sudah mengelupas disana sini.
Tapi lampu penerangan masih ada walau remang remang.
Aku telah mengamati ruangan itu dua hari yang lalu dan membayangkan bercinta di ruangan ini dengan bang anton.
Pintu ruangan besar itu tidak di kunci ,grendelnya telah copot.
Aku membuka pintu. Bau apek keluar dari ruangan ini.
Ku hidupkan hp dan ku temukan saklar lampu.suasana yang gelap jadi terang dengan cahaya lampu neon.
Sisa sisa wangi karbol masih tercium.
"Ruangan apa ini yu."
"Dulunya kamar mayat" jawab ku santai.
"Kamar mayat."bang anton memandang sekeliling .wajahnya seperti ketakutan.
" becanda kamu yu. Kemaren kamu ketakutan gitu kayak ada sosok aneh ngikutin kamu".
"Ooh sosok misterius yang kemaren.
Ternyata cuma orang gila yang sering mondar mandir disini.karena baru pertama
disini aku jadi berhalusinasi "
" abang berani ndak ngewe disini."tantang ku.
" siapa takut"
Bang anton memelukku dan melumat bibirku..postur badanku tak begitu beda dengannya. Jadi ia tak perlu menunduk untuk mencumbuku
Hujan semakin lebat dan petir makin gila.
Ciuman bamg anton makin menggelora.tanganku merayap ke gundukan celananya.
Kuturunkan risletingnya dan menyusup dibalik kolornya.
Konteolnya hangat dan terasa padat dalam gengamanku.
Ia menghentikan ciumannya dan membuka semua pakaiannya.
Kini ia telanjrang. Tubuhnya indah dan terawat.
Ia membantuku membuka pakaianku
.
"Kontrolmu gede juga yu."
Ia menjawil penrisku yangmengeras dan tegak sempurna.
Bang anton kembali melumat bibirku,tapi sebentar ia berpindah keleher dan menjulurkan lidahnya.
Lidah itu menjalar keputing susu sebelah kiri.
Rasa geli bercampur nikmat membuatku mengerang manja.
Lalu lidahnya berpindah keputing kanan.
Lidah bang anton seperti keong berlendir yang menjalar kebagian tubuhku yang sensitif.
Aku mengerang lebih kuat saat mulutnya sampai di kontrolku dan mengulumnya seperti permen loli pop.
,"agrrghh.."aku merasakan sensasi nikmat di otakku.
Dari cerita yang kudengar ruangan bekas kamar mayat ini terkenal angker.
Sering terjadi penampakan hantu dan suara suara aneh .
Namun saat kami bercinta disini tak ada satupun kegaduhan yang terjadi.
Setan setan itu mung kin terkesima menyaksikan kami.
Bang anton terlentang diatas kasur plastik yang berserakan di lantai.
" sini yu"ajaknya.
Ia menyuruh aku berbaring diatas tubuhnya secara terbalik, dengan posisi 69 .sehingga kontrolku ada dimulutnya dan aku menghisap penrisnya.
Diterangi lampu neon yang terang .aku bisa melihat bentuk kontrolnya yang sexy dan mengiurkan untuk kucoba menghisapnya dan memang aku menikmatinya.
Lama kami saling menghisap,rasanya sungguh menakjubkan .
Bang anton tidak hanya mengulum penisku. Lidahnya juga menyusup ke anusku.
Aku berhenti menghisap kontrolnya,untuk menikmati tusukan lidahnya.
" kamu yang entot abang ya". Kata anton menyuruhku bertukar posisi.
"Abang aja deh entrot aku."
" anusmu masih perawan sayang .ntar kamu kesakitan."
Bang Anton mengangkat pahanya dan lubang anusnya yang kehitaman terlihat menggodaku."ayo yu masukkan kontolmu.
Ku pegang kedua paha bang anton dan ku dorong kontrolku masuk ke anusnya.
Amblasnya begitu mudah tapi masih bisa kurasakan anrus itu menjepit penrisku semakin kuat.
Dan aku makin bernafsu menggoyangnya mengikuti irama aneusnya yang menkerut secara priodik.
"Ahhgg...enak nya...sodokan mu yu..
Ku dekatkan mulutku kemulutnya dan kulumat bibir anton yang tak henti mengerang.
Bang Anton memintaku ganti posisi.ia tidur tengkurap dan pantatnya nungging .aku menusuknya seperti adegan bokep.
Maju mundur,suara gerakan terdengar berkecipak .
" yu kalau manimu keluar masukan kemulut abang ya."
Tak berapa lama kemudian rasa nikmat yang luar biasa itu datang. " nih mani ku bang.".
Bang anton membalikkan badan dan aku duduk di dadanya.ku coba tahan sejenak sampai tepat kemulutnya,lalu menyembur lah cairan putih kental kemulut bang anton yang sedang menganga.
Bang anton menerkam kontrolku untuk mendapatkan lebih banyak cairan ajaib itu.
Berbareng dengan itu mulutku menceracau, mengerang dan memekik untuk mengekspresikan ledakan kenikmatan di otakku.
Tiba tiba lampu neon berkedip kedip sendiri sepertinya para setan
Penghuni bangunan ini memberi sinyal atas orgasme yang kurasakan.
"Mani abang belum keluar ya.biar ku sedot aja.
"Kamu balik lagi kayak tadi.abang masih ingin kontolmu.
Aku mengulum kontol bang anton lebih gila dari tadi.mulutku serasa sesak karena ukurannya yang besar.
Kuputar kepala penris dengan lidahku,bagian itu lah paling sensitif.
Bang anton juga menghisap konteolku.
Semakin lama aku memainkannya,semakin kuat erangannya akhirnya mulut bang anton mengerang lebih hebat dan menyemburlah manrinya kemulutku.
Rasanya seperti menelan dahak.
Kental dan sedikit asin
Tapi aku mulai menyukainya.dan menjilatnya sampai habis.
Aku bangkit dengan wajah puas, begitu juga bang anton.
kami kembali berciuman setelah berdiri.
"Asik benar ngentrot denganmu yu"
Bang anton tertawa puas.
Kami pun berpakaian dan bersiap meninggalkan tempat itu.
Sekali lagi lampu neon berkedip kedip Kali ini cukup lama dan sering.seperti lampu di ruang diskotik.
Aku tertawa senang. Kalau bisa kulihat secara kasat mata. Para setan dan hantu hantu itu pasti sedang bersorak sorak senang menyaksikan kepuasan kami.
Mereka pasti mulai mencobanya.
"Hiii.hi."aku tersenyum geli membayangkannya.
Bang anton mengajakku kerestoran depan rumah sakit.hujan sudah berhenti.
Rasa lapar membuatku meng habis sepiring nasi goreng, teh telor dan puding penambah stamina.
Aku kembali ketempat ayah. Hanya sendiri.tenagaku telah pulih kembali.
Bang anton sudah pamit pulang dan sebelum pulang ia menciumku ditempat gelap.
" dari mana aja." Tanya parjo.
"Abis jalan jalan."
Aku memandang ayah. Matanya masih terpejam.mulutnya terkatup.
"Mas sampai kapan kita terus begini."
Aku memandang parjo." Aku capek.mas juga capek.ayah tetap saja koma."
" mungkin kita harus coba cara ini"
" cara apa mas" aku pandang parjo lebih serius.
" tapi kamu mau ndak"
" apapun akan kulakukan demi ayah."
" sebaiknya kamu tidur aja.abis ngerwe kamu pasti capek."
"Kok mas tahu." Kataku tak percaya.
" dengar ya. Kamu tuh punya pesona yang luar biasa.setiap lelaki yang mendekatimu pasti punya hasrat sexual padamu.termasuk aku.
Bahkan ayahmu pun sangat terobsesi denganmu."
"Ayah ku suka denganku?."
Parjo mengangguk." Ia sering cerita kalau ia ingin bercinta dengamu setiap malam ,ingin mengjisap penrismu dan meminum spermamu.
.makanya ia sangat syok ,
Ketika kamu meninggalkannya.dan coba bunuh diri.
Aku termenung." Jadi itu yang dingini ayah.ndak masalah mas aku sebenarnya juga suka bercinta dengan ayah.
" aku sudah bicara dengan dukun kemaren.ayahmu sebenarnya ndak koma.jiwanya ada disuatu tempat,karena kecewa dengan sikapmu.ia ingin menghukummu".
Aku mencoba mencerna kata kata parjo lebih dalam.
"Besok tengah malam kita lakukan ritual memanggil roh ayahmu kembali."
Jam didinding menunjuk angka setengah dua belas malam.
" sekarang tidurlah.aku juga udah ngantuk".
***
Pagi sekitar jam delapan. Parjo pamit pada Bayu. Ia akan ke pasar untuk belanja perlengkapan ritual nanti malam.
Ada Kembang setaman, jajanan pasar dan ubo rampe lainnya.
Parjo teringat saat ia mengunjungi
Mbah wasbi,dukun itu.
Beberapa warga kampung menyarankan parjo untuk mengunjungi mbah wasbi,dukun sakti yang terkenal sukses mengobati penyakit aneh aneh yang menimpa warga kampung ini.
Rumah mbah wasbi terletak dipinggir hutan jauh dari perkampungan warga.
Halaman nya luas dan dikelilingi pagar yang tinggi .Dibagian depan ada pos sekuriti,setiap tamu yang masuk harus melewati pos ini dulu.
Seorang pemuda berbadan tegap menanti kedatangan parjo.pemuda itu memakai baju rompi dengan warna kuning keemasan dan celana panjang berwarna hijau lumut.pakaian pemuda itu mengingatkan parjo pada kostum pengawal kerajaan dalam sinetron silat yang sering diputar di tivi swasta.
Parjo memarkir motornya di tempat yang disediakan dibagian samping dan turun dari motornya.
" permisi mas " sapa parjo pada pemuda itu."benarkah ini rumah mbah wasbi".
" betul.ada yang bisa saya bantu" Kata pemuda itu ramah.
Parjo terkesan dengan penampilan pemuda itu.
Wajahnya ganteng namun terlihat berwibawa.
Sorot matanya tajam,parjo merasakan tatapan pemuda itu seperti scaner yang memindai seluruh bagian tubuhnya,bahkan pikirannya juga.
"Saya ingin konsultasi, mbah nya ada."
Dengan mata batinnya ia bisa merasakan ,bahwa parjo bermaksud baik.
Pemuda itu membuka pintu .ia mempersilahkan parjo masuk.
"Gala"seru pemuda itu.
Seorang bocah remaja muncul dari pos itu." Ya kang "kata gala.
"Tolong antar tamu ini .Pada EYANG MULIA.
Remaja yang dipanggil Gala itu juga berpakaian seperti pemuda tadi.
Jarak dari pos kerumah cukup jauh kira kira tiga ratus meter.
Parjo tercengang menyaksikan luasnya halaman itu. Ada taman bunga dikiri kanan jalan yang ia lalui. Juga ada kolam ikan yang besar dihiasi dengan bunga teratai.
" silahkan tunggu di sini." Kata Gala.
Saat mereka sampai di paviliun.
Paviliun itu ada disamping rumah megah itu.
Disanalah tempat prakteknya.
Ada beberapa bangku kayu yang terletak disana.
Tak ada seorang pun yang duduk disana.
Baru pukul 10 pagi biasanya tempat itu ramai dari sore hingga malam.
Parjo duduk di bangku yang menghadap ke pintu ,ia bisa melihat siapa yang keluar dari pintu itu.
Seorang pemuda keluar dari pintu tadi.pemuda itu tidak memakai apapun,kulitnya terlihat putih dan mulus.
Postur pemuda itu tinggi dan tegap,wajahnya ganteng dengan kumis tipis.
Ada yang membuat jantung parjo berdesir,ketika ia melihat selangkangan pemuda itu. Penrisnya tegak dan besar ,tanpa bulu sehelaipun.
Penris itu mengkilat oleh air liur seperti baru saja dikulum seseorang.
" silahkan masuk"kata pemuda bugil itu ramah.
Dan di dalam rumah parjo lebih terperangah lagi.melihat apa yang ia saksikan.
Seorang lelaki separuh baya sedang menghisap penis salah seorang anak buahnya. Ada tiga lelaki seumuran pemuda tadi telanjang dan penris mereka berlumuran air liur.
Parjo dipersilahkan duduk dilantai. Lantai itu dilapisi dengan karpet dari persia.
" ada keperluan apa " kata mbah wasbi,suaranya berat dan berwibawa.ia duduk bersila diatas undakan yang lebih tinggi,undakan itu dilapisi kulit macan ,ada empat pemuda bugil di dekatnya dua dikiri dan kanannya.yang dua lagi dibelakangnya. Gala berdiri dekat pintu masuk
Postur mbah wasbi tinggi ,berbadan kekar,dadanya bidang dan berbulu lebat.
Bulu itu dicukur sedemikian rupa sehingga membentuk segitiga terbalik.
Wajahnya terlihat sangar dengan kumis nya yang tebal.sorot matanya tajam menusuk jantung.
Sebenarnya usianya sudah mencapai delapan puluh tahun,tapi penampilan fisiknya seperti pria berumur empat puluh tahun saja.
Staminanya luar biasa.semua itu berkat ritual magis yang rutin ia lakukan.
" maaf mbah saya ingin menanyakan tentang penyakit yang diderita teman saya."
Mbah wasbi memanggil Gala yang berdiri tak jauh darinya. Remaja itu telah menanggalkan semua pakaiannya dan kini ia bugil seperti
Para pemuda itu.
Ia menciumi bibir Gala,lalu menjilat lehernya.lidah mbah wasbi terus menjalar kebagian sensitif gala seperti puting dan turun hingga ke penris remaja itu .
batang penris Gala cukup besar dan panjang.
Parjo meneguk ludah menyaksikan kemesuman yang dipertontonkan dukun cabul itu.nafsunya mulai naik.
" siapa namanya "kata mbah wasbi menghentikan kulumannya.
" Risman.dia sudah 4 hari tak sadarkan diri,sekarang ia dirawat dirumah sakit."
"Sebentar coba ku terawang dulu".
Mbah wasbi melanjutkan kulumannya.matanya mendelik aneh seperti orang kerasukan.
Parjo memperhatikan wajah Gala.
Gala mendesah dan mengerang manja.
Parjo jadi ingat Bayu, Usia Gala dan Bayu menurutnya tak beda jauh, tingginya juga sama.
Gala duduk dikursi tanpa sandaran.mbah wasbi terus menghisap penrisnya dan membuatnya terus mengerang.
Erangannya semakin hebat saat mbah wasbi semakin bernapsu menghisapnya.
Lalu muncratlah air mani Gala diiringi erangan orgasme dari mulutnya.
Mbah wasbi menelan air mani itu .lalu sebagian ia semburkan ke wadah yang berisi kemenyan dan minyak arab.
Asap putih mengepul dari wadah itu.
"Dia tidak koma."katanya kemudian.
Parjo yang tadi terlena menyaksikan adegan cabul yang dipertontonkan dukun itu, terperanjat mendengar kata mbah wasbi.
" Ia kenapa mbah."
Mbah wasbi memandang parjo lebih dalam,dengan mata batinnya ia coba menganalisa diri parjo.
" sekarang kita bicarakan soal tarif dulu."
Mbah wasbi menimbang nimbang berapa tarif yang akan ia kenakan pada parjo.
" Tarifnya satu sejuta.itu sudah saya berikan semurah mungkin."
Mbah wasbi berhenti sejenak menunggu reaksi parjo,ia tahu parjo membawa uang dua juta lebih, ia merasa bersimpati dengan kesetian parjo.
" Sanggup?".
" Sanggup mbah".
Mbah wasbi menambahkan sesuatu pada wadah tadi,asap putih kembali mengepul kali ini semakin banyak.
Bau wangi merebak seiring dengan makin pekatnya asap tadi.
" Rohnya terkekang disuatu tempat, harus dikembalikan secepatnya kalau tidak ia akan tewas.
Parjo diberi beberapa ramuan dan diajarkan melafalkan mantera.
Mantra itu cukup panjang dan pakai bahasa jawi kuno.
Mbah Wasbi cukup menempelkan telapak tangannya kekening parjo,
Mulutnya terus komat komat melafalkan mantra.asap putih tipis mengepul dari kening parjo.
Begitu selesai melafalkan mantera itu. Asap putih itu pun menghilang seperti masuk kedalam pikiran parjo.
Ajaib sekarang mantera yang rumit itu bisa dilafalkan parjo dengan sempurna .
Sekitar pukul sebelas malam parjo dan Bayu sudah siap melakukan ritual itu.
Semua bahan ritual sudah disiapkan parjo. Ada bunga tujuh rupa.,jajanan pasar dan air mani mbah wasbi yang dicampur dengan minyak misik zafaron.
Parjo sendiri lah yang memancing air mani itu keluar dari penis mbah wasbi. Ia harus menghisap penisnya selama hampir satu jam untuk mendapatkan cairan itu.
Anehnya mani mbah wasbi tidak anyir tetapi berbau harum bentuknya seperti minyak kelapa virgin.
Parjo menyuruh Bayu telanjrang.
"Yu menurut mbah wasbi kamu harus mengeluarkan spemamu.
Sperma itu akan dicampur dengan ramuan yang diberikan si mbah itu."
Bayu mengangguk. Ia mengocok kontrolnya untuk mengeluarkan spermanya
" maaf yu.gimana kalau aku bantu ngeluarkannya biar cepat gitu ".
Bayu memandang parjo sejenak.
" hisaplah mas " katanya pasrah.
Parjo tak menyia nyiakan kesempatan langka itu.sudah lama ia pengen menghisapnya tapi ia sadar bayu tidak menyukainya.
Rasa batang penris bayu beda dengan puluhan batang kontrol yang pernah masuk kemulutnya.entah kenapa ia merasakan adanya rasa manis dilidahnya.
Diusianya yang masih belia ini, penris bayu tumbuh begitu cepat,
Diameter batangnya sebesar lingkaran yang dibentuk antara jari telunjuk dan jari jempolnya dan panjang kira kira tujuh belas centi.
Hampir menyamai penris Risman.
Teksturnya lunak walaupun sekeras batu tapi kulitnya terasa lembut dimulut parjo.
Parjo mempercepat hisapannya.walaupun ia masih ingin berlama lama mengulumnya. Tapi waktunya sudah mepet.
" mau keluaar mas."
Parjo mengeluarkan penris bayu dari mulutnya,lalu ia arahkan penis itu kedalam botol stoples bening.
Bayu pun menenbakkan spermranya.
Parjo menjilat sisa manri Bayu yang menempel di kepala penrisnya.
Hmm. Rasanya beda banget .sedikit manis dan enak.' Pikir parjo.
Setelah itu parjo mencampur air manri bayu dengan spermra mbah wasbi dan disatukan dengan ramuan rempah rempah dan bunga 7 rupa.
Parjo telah membuka pakaian Risman dan menutupinya dengan selimut.
Tepat jam 12 malam. Parjo melumuri seluruh badan Risman dengan ramuan itu.
Mulutnya komat kamit merapalkan mantera yang telah di injeksikan ke otaknya.
Tubuh Risman yang dingin perlahan menghangat.
" Bayu kamu harus menghisap peneis ayahmu dan terus lakukan sampai manrinya keluar ."
Tapi bisikan dulu ditelinganya bahwa kamu ingin bercinta dengannya.
Bayu mengangguk. Ia mendekati telinga Risman."aku tahu Ayah menginginkanku. Aku juga ingin ngewe denganmu yah.
Kembalilah ketubuhmu.aku janji akan menghabiskan setiap malam denganmu.berpelukkan dan merajut indahnya kasih sayangmu".
Parjo memberi isyarat pada Bayu untuk berpindah keselangkangan ayahnya.
Penris Risman tidur dan mengkerut.
Bayu mengoleskan madu arab yang telah disiapkan parjo.
Madu itu telah di beri mantera pembangkit syahwat oleh mbah wasbi.
Bayu menjilat penris risman yang mengkerut dengan beberapa jilatan.
Mulanya terasa dingin dilidahnya namun perlahan penis itu mulai menghangat dan terus membesar.
Parjo terus merapalkan mantera pembangkit sukma.
Bayu kembali mengoleskan madu itu ke penis ayahnya dan semakin bernafsu ia mengulumnya.
Sensasi hangat menjalar keseluruh tubuh risman.
Tarikan napasnya yang lemah perlahan menguat. Jantungnya semakin kuat memompa darah. Sel sel ditubuhnya mulai mengeliat.
Sel baru mulai tumbuh dan menggantikan sel yang rusak dan mati.
Penris risman mulai pulih seperti semula.besar dan panjang. Bulu bulunya semakin lebat , selama ia sakit tak pernah di cukur .
Biasanya selangkangan risman bersih dari bulu, parjo lah yang rajin mencukurnya, ia tak mau bulu bulu itu masuk kemulutnya dan membuatnya tersedak.
Walaupun mata Risman masih terpejam,tanda tanda kehidupan mulai tampak di tubuhnya.
Kulitnya yang putih pucat berubah jadi kemerahan.suhu tubuhnya terus meningkat menjadi lebih hangat.
Bayu semakin kuat mengulum peneis Ayahnya ,parjo terus merapal mantra.sekarang bunyinya lebih dinamis seperti nyanyian mistis.
Keringat membasahi sekujur tubuh parjo.
Tiba tiba tubuh Risman bergetar, mulanya pelan saja semakin lama semakin kuat getaran tubuhnya.
Bayu sempat berhenti. Tapi parjo mencegahnya." Teruslah menghisap.roh Ayahmu sudah masuk ke raganya.ia masih perlu beradaptasi lagi.
Bayu mengerahkan segala kemampuannya untuk mengeluarkan spermra ayahnya.
Ia menyedot kuat lubang penris itu untuk merangsang manrinya keluar
Ia pun harus menahan kaki Risman yang terus bergetar hebat. Agar penris ayahnya tetap ada dimulutnya
Nyanyian parjo makin keras begitu juga getaran tubuh Risman semakin kuat .tempat tidur risman bergoyang menimbulkan suara gemeratak.
Getaran itu terus meningkat.Dan terus berlanjut sampai akhirnya pantat Risman terangkat.
Dan berkelonjotan hebat. Lalu menyemburlah air manrinya ke mulut bayu.
Bayu tersedak oleh semburan spermra risman, tapi ia berusaha agar spermra itu terus masuk ke tenggorankanya.
Manri itu mengandung hawa panas.
Bayu merasa tenggorokannya seperti terbakar.
Hawa panas itu menjalar keseluruh tubuhnya bersamaan dengan semakin derasnya spermra Risman keluar dari penisnya.
Tubuh Risman terangkat saat memompa spermranya.lalu terhempas kembali secara periodik.
Parjo masih merapalkan mantera.sekarang nadanya monoton dan panjang.
Kemudian Getaran tubuh Risman mulai melemah dan terus melemah sampai akhirnya tubuhnya diam.
Bayu mengeluarkan penris si Ayah dari mulutnya seluruh cairan manri ayahnya sudah ditelannya.
Hawa panas masih terasa disekujur badannya, terutama didadanya.ia seperti meminum alkohol dengan kadar tujuh puluh persen.
Tubuhnya yang telanjang bermandi peluh. Dan peluh itu membasahi lantai yang ia pijak.
Bayu memandang parjo.
" kesadarannya telah pulih.sebentar lagi ayahmu akan membuka matanya".
Napas Risman semakin teratur.suhu tubuhnya kembali normal.
Bayu dan parjo menatap Risman, mereka diam dan terus terpaku menunggu detik detik saat Risman membuka mata.
Kelopak mata Risman perlahan bergerak lalu terbukalah matanya.
Mata Risman mengerjap sebentar,cahaya lampu neon membuat matanya silau.
Ia memandang sekeliling dan mencoba mengingat dimana dia berada.
ia lalu bangkit dan berhasil duduk tanpa rasa sakit.
" Bayu." Katanya setelah menyadari kehadiran bayu didekatnya.
Bayu tersenyum lega,begitu juga parjo menyunggingkan senyum bahagia.
" Ayah "kata Bayu mendekap tubuh ayahnya yang telanjang.
Air mata bahagia mengalir dari pipinya
Parjo mendekati Risman,ia mengusap kepala risman dan rEsman memandangnya.
"Minum dulu Ramuan ini ,biar tenaga kang Ris kembali segar."
Risman tak menolak ketika parjo menyodorkan segelas ramuan yang berwarna hitam pekat.
Minuman itu mulanya ia teguk sedikit ,sensasi hangat ia rasakan ditubuhnya.
Rismanpun meminumnya sampai habis dan seluruh rasa sakit yang ia rasakan perlahan sirna , pikirannya pulih,tubuhnya pun bertambah segar.
Risman mencabut selang oksigen dari hidungnya. Parjo membiarkannya namun ketika ia hendak mencabut selang infus parjo mencegahnya." Biar perawat yang melakukannya kang."
Risman mengganguk. Ia kembali mendekap Bayu.
Jam dinding menunjuk pukul lima pagi.
####
Aku berpakaian dan Ayah juga telah berpakaian.selang infus telah di cabut dari lengannya.
Sore harinya Ayah diizinkan pulang oleh dokter.Dokter itu merasa heran dengan kesembuhan Risman.Mas Parjo menceritakan tentang Mbah Wasbi.
Dokter itu cuma geleng kepala.
Ia memahami terkadang Ritual aneh lebih ampuh dari pada medis.
Bang Anton mengantar kami dengan mobilnya. mas Parjo naik motornya sendiri
Aku yakin hari selanjutnya akan kami lalui dengan indah.
Segala kesalah pahaman antara aku dan ayah tak ada lagi.
Kami akan lalui malam yang dingin berdua, merajut cinta dan napsu yang menggelora.