Chereads / The First Life(Kehidupan Pertama) / Chapter 10 - SEMBILAN_MENUNGGU SAATNYA DATANG

Chapter 10 - SEMBILAN_MENUNGGU SAATNYA DATANG

"Apa kau vanesa anaku?" Alarice hampir tidak mengenal anaknya sendiri karna saking lamanya mereja berpisah.

"Iyaaa ibu aku adalah anakmu aku vanesa anakmu" vanesa berlari kearah alarice "aku sangat rindu denganmu ibu aku sangat ingin melihatmu selama ini aku tidak pernah melihat dan menyentuhmu" vanesa menangis dan mengungkapkan semua perasaanya ke ibunya merekapun menangis sambil berpelukan melepas rindu mereka.

Setelah lama berpelukan akhirnya ibunya vanesa mengajak kami masuk ke dalam istana sederhana tidak terlalu besar tapi sangat terkenal di hutan ini.

"Maaf sudah merepotkan kalian untukencariku aku bahkan tidak tahu kalau kalian mau kesini" alarice sedikit bercincang bincang dengan kami.

"Maaf boleh aku menanyakan sesuatu?" aku bertanya dengan mata yang sedikit curiga

"Boleh tanya saja sesukamu" dengan senyuman alarice memperbolehkan aku bertanya

"Aku curiga dengan istana ini,kenapa binatang binatang buas tidak berani mendekati istana ini aku lihat di luar banyak sekali binatang buas dan aneh memperhatikan istana ini tetapi mereka merasa takut kalau mendekati istana ini" aku menjelaskan semuanya karena aku penasaran ada apa sebenarnya dengan istana ini.

"Hahahaha pertanyaan yang bagus nak istana ini aku buat dengan kekuatan super magis dan pelindung yang tidak terlihat yang bisa masuk hanya yang niat dan tujuan baik saja maka dari itu kalian bisa masuk kesini,oh iya kalau boleh tahu siapa namamu nak kau tampak sedikit berbeda"alarice memberi pertanyaan yang hampir tidak bisa aku jawab

"aku adalah--" 

"dia adalah mutant yang di buat oleh penyihir dan beberapa profesor yang sangat cerdas termasuk ayah juga ikut serta dalam pembuatan dia nama dia adalah "JACK VIN ALBERT" hebat bukan??"vanesa menjelaskan semuanya dengan sangat rinci hampir tidak ada yang tersisa.

alarice dengan perlahan menyentuh wajahku dengan sangat lembut dia terpukau melihatku dengan mata yang berkilau dia mengagumi tubuhku yang terbuat dari berbagai bahan yang tidak lazim.

"sangat indah sekali mereka sangat cerdas bisa membuat ini dengan sangat mudah aku tidak terpikir untuk melakukan seperti ini,ini sangat hebat aku sangat mernhargai ini"alarice tampak tergila gila kepadaku 

"maaf apa anda bisa sedikit menjauh dariku itu membuat aku sedikit takut kepada anda"

"oh iya maaf aku sedikit berlebihan maaf"

"iya tidak apa apa"

"shiro.... kau sudah bangun?"alarice melihat shiro terbangun dari pingsan dia sudah satu jam dia pingsan dan kami disini sudah hampir satu jam setengah 

"apa benar dia adalah anakmu?!"dia bertanya dengan sedikit marah

"benar dia adalah anaku vanesa yang aku tinggalkan 21 tahun yang lalu baru pertama aku melihatnya aku sudah tau kalau itu dia mungkin inilah hubungan antar darah yang sama dapat merespon saat baru pertama melihatnya"alarice tersenyum saat menjelaskanya 

"baguslah kalau begitu kalau bukan aku akan menebas kepalanya sekali lagi aku kesal karena mereka tidak sopan karen membuatku pingsan"shiro tampaknya sangat marah di buat pingsan

"kenapa kau ingin aku buat pingsan lagi hah?!"grace ingin menantang shiro karena dia tidak ada kapoknya

"sudah sudah kalian tidak perlua berkelahi,hari sudah hampir larut malam sebaiknya kalian mandi dan makan malam aku akan menyiapkan semuanya"

"terimakasih"sorak kami

merekapun mandi dan aku tidak perlu mandi karena takutnya tubuhku ada yang rusak aku cukup membasuh sebagian tubuhku saja 

*satu jam kemudian malampun tiba

kami makan malam di ruang makan kamipun bercanda ria sambil menikmati makan malam bersama dan terlihat para penjaga istana membukakan pintu dan seseorang berjirah besi masuk dengan kuda dan terlihat sangat gagah tampaknya dia bukan orang biasa tapi siapa dia suami dari alarice atau orang asing yang pasti aku sangat penasran siapa dia,

*makan malampun selesai vanesa dan yang lainya sedang mandi.

Aku berjalan di lorong istana sederhana itu dan aku bertemu alarice untuk menanyakan siapa pria tadi

"alarice siapa tadi?ada seseorang yang masuk kedalam istana dia menggunakan kuda dan berbaju jirah besi"aku bertanya tanpa ragu karena aku penasarn siapa dia

"dia adalah arthur dia adalah kesatria di hutan ini dia bertugas untuk menjaga hutan ini dari para penjahat belakangan ini seseorang ingin menghancurkan hutan ini dan itu adalah kelompok DARK LUCIFER Kelompok itu adalah kelompok kegelapan yang sagat ingin menguasai hutan ini yang bertujuan untuk menjadikan istana" alarice menjelaskan semuanya kepadaku dia berencana untuk memberitahu yang lainya tetapi dia belum siap.

Tidak di sengaja obrolan kami di dengar oleh grace.

"Apa katamu?masalah sebesar ini kau tidak mau meberitahu kamu? Aku tidak setuju dengan itu,aku akan memanggil vanesa dan kau harus bercerita semuanya ke kami" grace terlihat marah dan kecewa mungkin dia juga penasaran.

Alarice memulai bercerita dari awal sampai akhir dan alarice sudah membuat aliansi dari beberapa istana yang ada di dark forest mereka semua setuju untuk itu.

"Kemarin 1istana hancur oleh naga petir dan itu adalah perbuatan kelompok lucifer mereka sudah memulai peperangan ini aku sudah memperediksi mereka akan menyerang 3bulan lagi" alarice bingung dan ketakutan kalau dia dan aliansinya kalah dengan kelompok dark lucifer.

"Ibu aku ingin kau mengajariku sihir aku akan membantu ibu untuk melawan mereka" vanesa mengajukan dirinya untuk bergabung dengan ibunya

"Jangan itu terlalu berbahaya aku tidak mau kamu kenapa kenapa"alarice takut kalau anaknya kenapa kenapa tetapi vanesa tetap membantah akhirnya alarice tidak punya pilihan lain untuk mengajari sihir dengan vanesa.

Keesokan harinya vanesa dan alarice mulai berlatih beberapa sihir yang di percaya bisa untuk melawan mereka,berkali kali vanesa gagal untuk mengendalikan sihir itu karen itu belum pernah di pelajari sebelumnya vanesa tidak mudah menyerah karena gagal dia terus mencoba mencoba dan mencoba agar berhasil,di lain sisi aku mulai khawatir dengan ayahnya vanesa dan profesor di kota apa mereka mencemaskan kami ya? Semoga saja tidak karena sudah terlambat untuk kembali ke kota karena terlalu berbahaya untuk pulang sekarang.

1 bulan sudah vanesa berlatih dia sudah bisa menguasai beberapa sihir yang keliatan sedikit berbahaya tetapi semoga saja itu cukup untuk melawan mereka aku berharap semoga saja hutan ini selamat.

" hey saatnya istirahat" aku memanggil vanesa untuk istirahat sejenak karena ini sudah tengah hari.

"Aku khawatir dengan ayahku karena ini sudah 1 bulan aku tidak pulang" wajah murung vanesa sangat terlihat sambil meminum teh hangat.

"Aku yakin ayahmu akan mengerti keadaan kamu yang sekarang" aku mencoba agar dia tidak murung lagi.

"Kau ada benarnya juga ayahmu pasti menghawatikan kamu aku sampai tidak kepikiran sampai sana" alarice menghampiri kami dengan bersenyum sambil jalan.

"Aku takut ayah berfikir yang aneh aneh tentangku aku tidak mau ayah berfikir kalau aku dalam bahaya bagaimana ini ibu" vanesa sangat menghawatirkan ayahnya.

"Tenang nak jangan khawatir soal itu aku akan mengirim surat ke ayahmu lewat burung pheonix"

"Memangnya bisa?" vanesa bingung dan heran karena belum pernah dengar yang dia tahu kalau surat dikirim lewat tukang pos.

"Tentu saja bisa ikut aku dan aku akan kirim surat ke ayahmu" alarice memperlihatkan bagaimana caranya mengirim surat lewat burung pheonix vanesa memperhatikan semuanya dan dia sangat girang karena baru kali ini dia melihat yang seperti itu

"Ini cara yang sudah sangat lama yang di pakai oleh nenek moyang kita dan turun temurun nanti akan aku ajari cara menggunakanya" alarice tampak senang saat melihat wajah vanesa tersenyum.

"Terima kasih ibu" vanesa sudah tidak murung lagi aku turut senang melihatnya dan ikut tersenyum.