Chereads / The First Life(Kehidupan Pertama) / Chapter 4 - TIGA_BERTEMU DENGAN ORANG YANG BELUM DI KENAL

Chapter 4 - TIGA_BERTEMU DENGAN ORANG YANG BELUM DI KENAL

setelah 3 hari aku tidak kerumahnya akupun mulai geram dengan perasaan ini akupun langsung bertanya ke profesor "profesor aku penasaran dengan perasaanku ini sebenarnya perasaan apa ini?" badanku membungkuk dan kebingunan.

"oohhh..... bisa kau jelaskan apa itu yang sedang kau lakukan??" tanya profesor itu dengan tersenyum

"entahlah perasaan ini saat aku bertemu dengan vanesa saja,saat aku bersamanya perasaanku tidak enak sampai tidak kuat melihat wajahnya yang indah jantungku berdebar saat aku mulai memegang tanganya" aku bertanya sambil memegang kepalaku.

"hahaha.... sepertinya aku tau kau kenapa,kau sedang jatuh cinta jack iyaa kau sedang jatuh cinta aku tidak percaya akan menjadi seperti ini kau jack" dia menjawab dengan perasaan senang semangat.

jack masih tidak mengerti apa itu jatuh cinta dan jack tidak memperdulikanya tetapi dia masih memikirnya saat berjalan menuju kamar dia untuk tidur.

keesokan harinya jack kembali kerumah sang penyihir,saat jack kerumah sang penyihir dia mendengar ada keributan di dalam.

"aku ingin menemuinya aku ingin berbicara dengan dia tolong izinkan aku atau aku kabur dari rumah!!..." suara bentak vanesa membentak ke sang penyihir.

"tidak!.. aku tidak akan mengizinkan kau kesana karena di sana berbahaya tolonglah dengar omongan ayahmu ini!"

sang penyihir memohon agar vanesa menurut perkataan sang penyihir.

aku masuk ke dalam tanpa mengetuk pintu "ada apa ini kenapa kalian ribut? apa yang kalian ributkan?" tanyaku sambil melihat mereka bertatapan

lalu vanesa langsung pergi dan menyeretku keluar "ayo jack kita keluar aku butuh bantuanmu?" wajahnya sambil kesal melihat sang penyihir.

"ada apa ini? kenapa kau menariku?" aku bingung ada apa ini?

"aku minta bantuan untuk mengantarkanku ke dark forest untuk bertemu ibuku,dia tidak tinggal disini karena dia adalah penyihir hitam tetapi hati dia baik aku ingin bertemu denganya aku rindu dengan dia" vanesa menjelaskan semuanya sambil menangis akupun merasa tidak enak dengan dia.

"tapi hutan itu berbahaya banyak monster" aku menghimbaunya supaya tidak kesana.

"yasudah kalau tidak mau tidak apa apa biar aku sendiri yang kesana" dia pergi meninggalkanku di depan rumahnya

"b-baik aku antar kau kesana" sambil mengejar dia.

sesampainya di gerbang perbatas antara kota hylcon mogic dan hutan forest kebetulan tidak ada yang menjaga.

dan sepertinya penjaganya sedang istirahat.

"ayoo jack selagi tidak ada yang menjaga kita lagi" vanesa menarik tanganku

aku dan vanesa berlari menuju hutan dark forest yang gelap meskipun siang dan kamipun sudah memasuki hutan dark forest,baru memasuki hutan dark forest tampak seperti hewan hewan yang liar dan buas mulai memandang kami berdua selagi kami tidak memberikan gerakan kejutan atau mengganggunya kami tidak akan di serang oleh mereka.

sorepun telah tiba dan langit mulai gelap kami memutuskan untuk bermalam disini karena berbahaya untuk jalan di malam hari dan kamipun akan melanjutkan perjalan saat fajar tiba.

kami menyiapkan kayu untuk membuat api ungun.

"aku lupa membawa korek api" sambil memeriksa tas yang di bawa vanesa.

"aku juga lupa membawanya karna kau tadi menariku terlalu cepat saat kau igin pergi tadi"aku sambil memasang wajah payah di depan vanesa.

" aku ingat sekarang ada burung yang menyemburkan api nama burung itu pheonix kau bisa cari burung pheonix itu di atas pohon pohon di sekitar sini,cepat jack cari burung itu sebelum hutan ini lebih gelap"vanesa memberitahuku dan menyuruhku untuk mencari burung itu.

dan mungkin aku berfikir kita beruntung atau apa tetapi burung itu ada di atas pohon tempat kita istirahat

"mungkin yang kau maksud burung yang ada di atas pohon itu??" tanyaku sambil menunjuk pohon yang di belakang vanesa

"iyaaa!!! benar itu burungnya tangkap itu jack"vanesa menjerit sambil menunjuk burung di atas pohon.

" baiklah kalau begitu"aku memanjat pohon dan menangkap burung itu burung pheonix itu tapu tidak semudah seperti yang aku bayangkan saat di pegang burung itu menjadi panas dan berapi-api.

"heyy bagaimana caranya ini aku tidak bisa menangkap burung ini" jeritku sambil kepanasan.

"tahan jack aku akan melakukan sesuatu untuk itu"vanesa menggabungkan kedua tanganya dan keluar cahaya biru muda yang amat terang dan tiba tiba mengeluarkan hawa hawa dingin dan seketika burung itu membeku.

"apa yang kau lakukan dengan burung itu?" tanyaku sambil bingung melihat vanesa

"aku hanya mengeluarkan sihir pembeku untuk menangkap burung itu cepat ambil burung itu sebelum dia kembali seperti semula"

"baiklah" aku mengambil burung itu di atas pohon.

"ikat kaki burung itu dan taruh di bawah kayu itu jack dan sisakan kaki itu tetap di luar setelah apinya menyala kau tarik kaki burung itu" vanesa menyuruhku sambil merogoh tas untuk mengambil makanan.

kamipun makan sambil menceritakan hal hal yang belum aku ketahui tentang vanesa sampai larut malam aku menyuruh vanesa untuk tidur dan sementara aku menjagainya agar binatang di hutan tidak mengganggu kami.