Setelah menyelesaikan penggantian kelas, Ouyang Shuo pergi meninggalkan barak. Dia tidak akan ikut campur mengenai latihan para prajurit busur silang berkuda, patroli teritori, maupun penempatan prajurit di tambak garam utara.
Masalah militer sudah ada ditangan Jenderal Shi yang berpengalaman, dan dengan letnan yang tangguh seperti Lin Yi, serta sersan-sersan yang mulai semakin dewasa dan cakap, dia mempercayai mereka. Dia ingin memberikan kebebasan dan kekuasaan lalu menguji mereka agar mereka dapat semakin cepat berkembang.
Tentu saja, tugas utama untuk menunjuk maupun mencabut personil tidak akan dia lepas begitu saja. Itu merupakan bagian inti dari pengaruh yang dia miliki di ketentaraan. Bila dia menyerahkannya, akan sangat sulit dikatakan apakah para prajurit akan mengakui otoritasnya sebagai Penguasa mereka setelah lewat beberapa waktu.
Ini merupakan salah satu pesona game ini. NPC menjadi lebih dari sekedar kumpulan data yang kaku, mereka memiliki perasaan pribadi. Semakin maju NPC-nya, semakin tinggi kecerdasannya.
Contohnya Jenderal Shi. Sebagai sosok bersejarah tingkat kaisar, pengalaman dan pengetahuannya bahkan lebih tinggi dari pemain seperti Ouyang Shuo. Walaupun Jenderal Shi tidak akan pernah melanggar perintahnya karena aturan sistem dan latar belakang sejarahnya, tapi apabila tindakan Ouyang Shuo terlalu ganjil, dia tidak akan dapat membuat sang jenderal mengabdikan seluruh kemampuannya untuk dirinya!
Jadi, loyalitas mereka bukan hanya sekedar kesimpulan sederhana dari semuanya. Walaupun pada prinsipnya mereka tidak akan mengkhianati Ouyang Shuo, tapi ada kemungkinan mereka akan saling berebut kekuasaan ataupun menjadi malas dan mengabaikan tugas mereka.
Sebagai gantinya, berkat ini, Penguasa dapat menggunakan seluruh kemampuan yang dimiliki sistem untuk menggunakan kekuasaan dan melatih kemampuan membuat keputusan. Lagipula, akibat dari salah mengambil keputusan didalam game tetap lebih kecil dibandingkan di dunia nyata.
Diluar barak, Ouyang Shuo memikirkan langkah selanjutnya yang harus mereka tempuh. Semua hal di dalam teritorinya sepertinya berjalan sesuai keinginannya, perkembangan menuju desa tingkat tiga perlahan-lahan bergerak maju. Baru beberapa waktu yang lalu, dia dipusingkan masalah keuangan, tapi dengan jatuhnya markas perampok telah menyelesaikan masalah ini.
Memikirkan hal ini, mengingatkan dia bahwa dia masih memiliki skema konstruksi di tas penyimpanan miliknya. Ada 5 skema bangunan di sana, yaitu kandang kuda, dojo, rumah sakit, toko jahit, dan Area Kerja Pembuatan Senjata.
Diantara semuanya, kandang kuda dan Area Kerja Pembuatan Senjata dibutuhkan agar desa dapat naik ke tingkat 3. Ouyang Shuo memeriksa syarat konstruksi, dan menemukan sayangnya, untuk saat ini dia hanya dapat membangun kandang kuda.
Kandang Kuda: Tempat dimana para kuda disimpan
Syarat: Skema pembangunan kandang kuda, 200 unit kayu, 50 unit batu
Lama pengerjaan: Satu hari
----------------
Area Kerja Pembuatan Senjata: Fasilitas pembuatan senjata dan baju zirah, kamu dapat membuat senjata dan zirah biasa
Syarat : Pandai Besi Tingkat Lanjut, Skema Pembangunan Area Kerja Pembuatan Senjata, 400 unit kayu. 200 unit batu
Lama Pengerjaan: Dua Hari
Area Kerja Pembuatan Senjata membutuhkan pandai besi ber-level tinggi, Desa Shanhai saat ini tidak memilikinya. Satu-satunya pandai besi disini, adalah Li Tiezhu, dan dia baru saja naik tingkat menjadi pandai besi tingkat menengah, dan sangat sulit untuk meningkatkannya menjadi pandai besi tingkat lanjut dalam waktu singkat. Untungnya, masih ada waktu, dan Ouyang Shuo masih dapat berharap untuk mendapatkan langsung pandai besi tingkat lanjut lewat kemunculan acak melalui sistem.
Sedangkan untuk bangunan dari desa tingkat dua, Ouyang Shuo masih kekurangan Aula Leluhur, dan Sekolah. Sekarang setelah mereka memiliki uang, Ouyang Shuo langsung bergerak menuju Pasar Pemula, menghabiskan 10 koin emas untuk membeli skema bangunan untuk dua bangunan tersebut. Dengan ini, dia dapat mulai membangun bangunan yang menjadi syarat infrastruktur untuk desa tingkat dua, walaupun dia masih membutuhkan Sarjana untuk sekolahnya.
Selama 5 hari sebelumnya, Divisi Konstruksi telah menyelesaikan menara panah, lokasi penambangan pemula, dan 15 area pemukiman.
Berjalan kembali ke Puri Penguasa dan kantor pemerintahan didalamnya, Ouyang Shuo bertemu dengan Wakil Direktur Zhao Dewang. Dia langsung menyerahkan seluruh skema bangunan kepadanya, dan memberitahunya untuk membangun kelima bangunan ini secepatnya. Tidak lupa, dia juga secara spesifik meminta sebuah kandang kuda dibangun untuk Tornado Hitam tepat disebelah halamannya.
Pada Siang hari, Ouyang Shuo mengunjungi dua orang milisi yang terluka parah, setelah diobati oleh Dr. Song mereka telah lolos dari bahaya.
Orang pertama adalah seorang pemuda berumur 20 tahun, bernama Song Yi. Pada saat pertempuran, 2 jari di tangan kirinya dipotong, yang berarti jarinya akan buntung selamanya. Melihat Ouyang Shuo menjenguknya, pemuda ini tidak dapat menahan dirinya dan menangis seperti anak kecil.
Pria yang satunya berumur sekitar 30-an, bernama Li Tie, dan mata kanannya telah tertembak panah, membuatnya buta.
Ini merupakan sosok pria sejati, saat Ouyang Shuo menjenguknya. Emosinya telah stabil, dan diapun sudah dapat berbicara dan tertawa. Separuh serius, separuh bercanda, dia berkata, "Tuanku, hamba, Li Tie mungkin hanya memiliki satu mata, tapi hamba masih dapat membunuh musuh."
Hati Ouyang Shuo terasa sakit. "Ya, aku percaya padamu. Namun, kau tidak dapat maju ke garis depan. Sebentar lagi, saat Desa Shanhai naik menjadi sebuah kota, aku akan membentuk tim keamanan khusus untuk teritori saat itu, dan kau serta Song Yi akan menjadi salah satu anggotanya. Untuk saat ini, tugasmu adalah beristirahat dan merawat dirimu hingga lukamu membaik, jangan berhenti melatih ilmu bela dirimu. Aku tidak ingin memasukkanmu ke dalam tim keamanan jika kau bahkan tidak bisa menangkap maling!"
Li Tie buru-buru menjawab, "Tuan tenang saja, hamba tidak akan mempermalukan tuan ataupun kelompok milisi!"
"Aku percaya padamu! Tetaplah bersemangat, sekarang aku akan pergi dan membiarkanmu memulihkan diri. Ingatlah kata-kataku, dan ringankan beban dihatimu! Kepercayaan dan kerjamu yang bagus akan selalu kuingat, dan pada waktunya, akan memberikan pengganti atas kehilangan yang kau terima sekarang!"
"Terima kasih atas perhatian tuan." Setelah Ouyang Shuo menghiburnya, dan juga berkat janjinya, hati kedua orang ini pun menjadi tenang.
Dia kembali ke Purinya, dan melihat 2 wanita sedang mengobrol di koridor sayap barat.
"Kakak Gu, kita telah datang kesini hari ini sesuai perintah. Tuan Penguasa tidak mengatakan apa yang dia rencakanan soal kita, kita juga bahkan tidak tahu seperti apa wajahnya." Yang berbicara merupakan gadis muda cantik yang mengenakan gaun. Walaupun pakaiannya hanya terbuat dari linen biasa, pembuatannya sangatlah halus, dan membuat suasana disekitar gadis itu terasa anggun.
"Gadis kecil! Aku dengar bahwa tuan kita merupakan pemuda tampan, apa kau memiliki hasrat tentang dirinya?" wanita yang satunya merupakan wanita paruh baya yang mengenakan baju sederhana, dengan riasan wajah yang tipis bahkan hampir tidak ada.
Gadis itu yang merupakan target gurauannya, langsung cemberut. "Kenapa kakak mengejekku. Walaupun aku penasaran, kau harusnya tahu aku hanya ingin membalas budi. Tuan telah menyelamatkanku dari tangan para bandit, aku tidak memiliki perasaan apapun kecuali rasa terima kasih terhadap beliau. Aku benar-benar tidak memiliki keinginan lain."
"Jangan berkata bahwa kau tidak tahu seperti apa rasanya. Setiap hari di markas perampok itu benar-benar menyakitkan," wanita yang lebih tua itu terus berbicara, jelas merasa emosional. "Akan tetapi, aku mendengar cerita-cerita. Sekretaris Divisi Pengaturan Bahan Baku, Nona Cui, dulu sama seperti kita, hidup di hutan belantara. Tuan kita mengasihaninya, dan menghargai bakat miliknya. Sehingga, tidak hanya tuan mengurus dan menjaganya, tapi dia juga mempercayakannya dengan posisi penting! Nona Cui tidak hanya berhasil memenuhi harapan dari tuan, tapi Divisi Pengumpulan Bahan Baku miliknya juga sangat baik dan dihormati semua orang."
"Kakak Cui bukan hanya sangat cantik, tapi juga memiliki kemampuan. Aku benar-benar mengaguminya!" Gadis itu masih sangat muda, dan segera menjadikan Yingyu sebagai panutannya.
"Gadis kecil, jangan berpura-pura seakan bakatmu dalam menjahit merupakan hal kecil. Desa Shanhai sangat luar biasa, pencapaianmu di masa depan tidak akan lebih kecil daripada Nona Cui," kata wanita yang satunya dengan bijak.
Pada saat ini, Ouyang Shuo tengah berdiri di depan halaman, dan merasa sedikit malu. Dari pembicaraan mereka, dia telah menebak bahwa kedua orang di depannya merupakan dua orang yang Gu Xiuwen ceritakan pagi ini, koki tingkat lanjut Gu Sannian dan penjahit tingkat lanjut Mu Qingsi. Ouyang Shuo tidak langsung menghampiri mereka, karena takut terlihat tidak sopan mendengarkan pembicaraan kedua perempuan itu walaupun Puri ini adalah rumahnya sendiri.
"Uhuk!" Ouyang Shuo sengaja batuk untuk memberitahu mereka bahwa dia akan lewat, sebelum memasuki halaman.
"Ya!" Berbalik ke arah Ouyang Shuo, wajah kecil Mu Qingsi langsung merona. Wanita yang lebih tualah yang berbicara, dengan sedikit tidak yakin bertanya, "Apakah Tuan Penguasa telah pulang? Hamba Gu Sanniang memberi hormat kepada tuan!"
"Aku adalah Penguasa di Desa Shanhai, Ouyang Shuo. Sebelum ini aku benar-benar disibukkan oleh berbagai hal, dan malah menelantarkan kalian berdua. Mohon maafkan aku."
Gu Sanniang melihat kearah Mu Qingsi dan melihat dirinya berdiri disana dengan kepala tertunduk, wajahnya merona merah, tidak dapat berkata apa-apa, dengan tangannya dimasukkan kedalam lengan bajunya.
Sebenarnya Mu Qingsi bukanlah seorang pemalu, hanya saja pembicaraan dia dan Gu Sanniang tadi terlalu pribadi. Dengan Ouyang Shuo, orang yang tadi merupakan objek pembicaraan mereka, muncul di hadapan mereka, dia tentu saja sangat malu, tidak tahu kapan dia datang dan berapa banyak yang dia dengar.
Bukan hanya hatinya saja yang tidak tenang, dia juga merasa malu dengan rumah baru mereka. Dia menunggu sampai Ouyang Shuo berbicara dan menentukan arah pembicaraan. Gu Sanniang buru-buru menarik lengan bajunya, mencoba membuat dirinya bereaksi dan membungkuk untuk memberi hormat. "Mu Qingsi memberi hormat pada tuan!"
Ouyang Shuo tentu saja berpura-pura tidak melihat kecanggungannya . "Apakah nona Mu baik-baik saja, apakah rumah ini cocok denganmu?"
"Terima kasih tuan atas perhatiannya. Semuanya baik-baik saja." Mu Qingsi mulai dapat menenangkan dirinya, dan berlutut kepada Ouyang Shuo.
Ouyang Shuo tidak mengijinkan hal ini, buru-buru dia maju kedepan dan membantunya berdiri, dan dengan sungguh-sungguh berkata. "Nona Mu terlalu rendah hati, kau tidak perlu seperti ini. Umur kita cukup mirip, bila kau tidak keberatan, kau dapat memperlakukanku sebagai kakakmu,." Dia hanyalah seorang gadis berumur 18 tahun, Ouyang Shuo hanya merasa kasihan kepanya.
Wajah Mu Qingsi langsung memerah, dia yakin bahwa Ouyang Shuo mendengar semua percakapan mereka, buru-buru menggelengkan kepalanya dan berkata, "Mu Qingsi hanya berasal dari kalangan bawah, hamba tidak berani untuk menerima hal ini!"
Ouyang Shuo melambaikan tangannya. "Kita semua merupakan keluarga di desa ini, tidak ada rendah ataupun tinggi diantara kita di masa lalu, jadi biarkanlah hal itu berlalu seperti angin. Kita ada di Desa Shanhai, setiap orang harus menggunakan kemampuan masing-masing untuk menjalankan tugas dan hidup disini. Karena itu tidak perlu merendah. Bila kau tidak setuju, maka aku akan marah." Ouyang Shuo sengaja membuat wajahnya menjadi tegas, sambil menatap Mu Qingsi.
Pipi gadis muda itupun memerah selagi dia memperhatikan Ouyang Shuo dan memanggil, "Kakak!"
Ouyang Shuo menjawab dengan senang, "Itu baru benar. Ini adalah Desa Shanhai, tenangkan hatimu. Aku telah lama terpesona oleh kemampuan menjahitmu!"
"Gu Sanniang, mulai saat ini, kau akan bertanggung jawab untuk memasak di Puri Penguasa. Saat desa akhirnya membuka restoran untuk melayani semua penduduk, aku akan memintamu mengurusnya."
Gu Sanniang tersenyum. "Aku akan patuh pada perintah Tuan!"